Materi Tentang Kalimat Majemuk Bertingkat

Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Kalimat Majemuk Bertingkat? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: pengertian, ciri, jenis dan contoh.

Jenis-Kalimat-Majemuk-Bertingkat

Pengertian Kalimat Majemuk Bertingkat

Menurut Ramlan (1987) kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang hubungan antara unsur-unsurnya tidak sederajat.  Salah satu unsurnya ada yang menduduki induk kalimat sedangkan unsur lainnya sebagai anak kalimat. Bagian kalimat majemuk yang berasal dari bagian kalimat yang tidak mengalami pergantian/ perubahan dinamai induk kalimat sedangkan bagian kalimat yang majemuk yang berasal dari kalimat tunggal yang sudah mengalami pergantian/perubahan dinamai anak kalimat.


Ciri-Ciri Kalimat Majemuk Bertingkat

Berikut dibawah ini terdapat beberapa ciri-ciri kalimat majemuk bertingkat, antara lain:

  1. Salah satu klausa adalah induk kalimat dan klausa lainnya adalah anak kalimat.
  2. Jika klausa pada kalimat majemuk dipisahkan maka akan menjadi tidak bermakna.
  3. Cenderung sering menggunakan konjungsi “ketika”, “jika”, “walaupun”, “bahwa”, “sebab”, “sehingga”, “bagaikan”.

Jenis-Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat

Berikut dibawah ini terdapat beberapa jenis-jenis kalimat majemuk bertingkat, antara lain:


1. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Waktu

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan waktu dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan waktu, seperti ketika, sebelum, sesudah, tatkala, dan lain sebagainya.


Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Waktu

Berikut dibawah ini terdapat beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu, antara lain:

  1. Saya sedang buang air kecil, ketika ayahku berangkat.
  2. Saya sudah selesai mengerjakan tugas, sebelum kalian datang ke sini.
  3. Saya membersihkan semua ruang kelas sebelum ibu guru datang ke sekolah.

2. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Syarat

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan syarat dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan suatu syarat, seperti jika, seandainya, misal, apabila, andaikan, dan lain sebagainya.


Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Syarat

Berikut dibawah ini terdapat beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat hubungan syarat, antara lain:

  • Saya akan segera pulang ke rumah jika saya sudah menyelesaikan tugas ini.
  • Kita berangkat segera apabila hujan sudah reda.
  • Saya pasti tak akan mendengar semua saranmu seandainya saya tahu kamu penipu.

3. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Tujuan

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan tujuan dari pola induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung seperti agar, supaya, biar, dan lain sebagainya.


Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Tujuan

Berikut dibawah ini terdapat beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat hubungan tujuan , antara lain:

  1. Shafira sengaja tidur siang agar dia bisa bangun pagi.
  2. Reni mengerjakan semua pekerjaan rumahnya supaya besok ia tidak kelupaan.
  3. Ragil mengisi bensin di pertamini agar ia tidak kehabisan bensin di tengah perjalanan.

4. Kalimat Majemuk Bertingkat Konsensip

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan konsensip (pertentangan) dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan suatu pertentangan, seperti kendati, biarpun, kendatipun, meskipun, meski, dan lain sebagainya.


Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Konsensip

Berikut dibawah ini terdapat beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat konsensip, antara lain:

  • Dia tetap selalu tersenyum, walaupun dia sedang sedih.
  • Dia selalu tampil mewah meski keluarganya hidup dalam keterbatasan.
  • Danu selalu giat belajar meskipun tanggung jawabnya cukup banyak di rumah.

5. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Penyebab

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan sebab dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan suatu sebab, seperti sebab, karena, oleh karena, dan lain sebagainya.


Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Penyebab

Berikut dibawah ini terdapat beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat hubungan penyebab, antara lain:

  1. Dia sedang sedih, sebab orang yang dia sayangi tidak menyayanginya kembali.
  2. Dia buru-buru membuat kopi karena ayahnya sudah menyuruhnya sedari tadi.
  3. Rangga pergi ke pasar sendiri sebab ibunya telah meninggal dunia.

6. Kalimat Mejemuk Bertingkat Hubungan Perbandingan

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang perbandingan dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan suatu perbandingan, seperti ibarat, laksana, seperti, dibandingkan, sebagaimana, dan lain sebagainya.


Contoh Kalimat Mejemuk Bertingkat Hubungan Perbandingan

Berikut dibawah ini terdapat beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat hubungan perbandingan, antara lain:

  • Saya lebih baik belajar dari pada saya ikut bermain.
  • Dia sedang kebingungan seperti anak ayam kehilangan induknya.
  • Intan lebih rajin membaca buku dibandingkan Neti yang kerjaannya hanya bergaya.

7. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Akibat

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterkaitan atau hubungan akibat dengan induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan suatu akibat, seperti akibatnya, sehingga, sampai-sampai, maka, dan lain sebagainya.


Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Akibat

Berikut dibawah ini terdapat beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat hubungan akibat, antara lain:

  1. Rita rajin belajar, sehingga ia dapat menjuarai lomba cerdas cermat itu.
  2. Riski suka membersihkan rumah, akibatnya teman-teman nyaman bermain ke rumahnya.
  3. Nyamuk betah tinggal di rumahnya gara-gara dia jarang bersih-bersih.

8. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Cara

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan keterangan cara dari induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata dengan.


Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Cara

Berikut dibawah ini terdapat beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat hubungan cara, antara lain:

  • Qadir menyapu halaman rumah dengan sapu yang dibeli ibunya.
  • Insan berhasil menjuarai lomba catur dengan rajin berlatih bersama ayahnya.
  • Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya.

9. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Sangkalan

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan sangkalan terhadap induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung yang menyatakan suatu syarat, seperti seolah, seolah-olah, seakan, dan lain sebagainya.


Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Sangkalan

Berikut dibawah ini terdapat beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat hubungan sangkalan, antara lain:

  1. Indah diam saja, seolah-olah semuanya baik-baik saja.
  2. Rika selalu tampil glamor seakan-akan ia berasal dari keluarga ningrat.
  3. Dia terlihat tanpa beban seolah tak mau peduli dengan masalah keluarganya.

10. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Kenyataan

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan sesuatu sebenarnya dari makna yang dimiliki induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung padahal dan sedangkan.


Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Kenyataan

Berikut dibawah ini terdapat beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat hubungan Kenyataan, antara lain:

  • Regina terus belajar, padahal dia sedang sakit.
  • Safei memenangkan pertandingan, padahal ia jarang berlatih.
  • Risma berhasil menurunkan berat badannya padahal dia tidak melakukan diet ketat.

11. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Penjelasan

Jenis kalimat majemuk ini memiliki anak kalimat yang menyatakan penjelasan makna dari induk kalimatnya. Ciri-ciri kalimat majemuk ini adalah adanya kata penghubung bahwa.


Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Penjelasan

Berikut dibawah ini terdapat beberapa contoh kalimat majemuk bertingkat hubungan penjelasan, antara lain:

  1. Ayah menjelaskan kepada kami bahwa Bunda Rita berhalangan hadir malam ini.
  2. Rika tidak pernah menyangka bahwa ia akan diusir dari rumahnya sendiri.
  3. Sujatmiko berkata kepada kami bahwa ia tidak bisa masuk sekolah hari ini.

Daftar Pustaka:

  1. Ambari, Abdullah. 1983. Intisari Tata Bahasa Indonesia. Bandung:  Djatnika.
  2. Bambang dan Negoro. 1975. Rangkuman Tata Bahasa Indonesia. Jakarta:  Yudhistira.
  3. Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta
  4. Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah.
  5. Ramlan, M. 1987. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Koryono

Demikian Pembahasan Tentang Pengertian Teks Eksemplum, Ciri, Struktur, Unsur Kebahasaan dan Contoh dari Pendidikanmu