Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Siklus Akuntansi? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: pengertian, sejarah dan 11 tahapan lengkap.
Pengertian Siklus Akuntansi
Siklus Akuntansi adalah sebagai proses penyusunan laporan keuangan yang terstruktur dan sistematis dengan melalui tahapan-tahapan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara akuntansi dan juga, untuk memberikan kemudahan bagi pihak yang berkepentingan untuk melakukan audit dan analisa terhadap proses yang dijalankan.
Sejarah Siklus Akuntansi
Bicara mengenai sejarah siklus akuntansi tidak dapat dilepaskan dari sejarah akuntansi itu sendiri. Karena secara umum, pengertian akuntansi adalah aktivitas untuk mengenali, mencatat, mengkategorikan, dan menganalisa data transaksi keuangan untuk kemudian disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang mudah dipahami dan dipelajari.
Akuntansi atau sistem pembukuan ditemukan ribuan tahun lalu, konon kabarnya di Mesopotamia, dimana proses pencatatan masih menggunakan kertas dan tinta. Dan seperti penemuan-penemuan lainnya, sistem pembukuan pertama kali hanya berupa pencatatan transaksi untuk mengetahui untung atau rugi dari bisnis yang dijalankan. Memang nenek moyang kita sudah pintar dari ribuan tahun yang lalu :-).
Cara pencatatan transaksi yang dilakukan nenek moyang kita bukannya tanpa masalah. Sering terjadi kesalahan perhitungan karena ada transaksi yang dihitung beberapa kali saat pembuatan laporan yang mengakibatkan para pemikir Eropa di jaman pertengahan mencoba mencari solusi paling efisien. Dan lahirnya metode Double Entry Bookkeeping atau cara pencatatan dengan Sistem Berpasangan, yang bertahan hingga sekarang.
Mengenai siklus akuntansi itu sendiri, bicara siklus berarti bicara mengenai satu putaran atau periode. Periode bisa bulan, tahun atau beberapa tahun. Ada yang membagi siklus ini menjadi 8, 9, 10 atau 11 bagian yang semuanya adalah benar. Pada intinya, seluruh bagian itu merupakan sub bagian dari 3 bagian besar yaitu :
- Pencatatan
- Pengikhtisaran
- Pelaporan
Tahapan Siklus Akuntansi
Berikut dibawah ini terdapat beberapa tahapan proses siklus akuntansi, antara lain:
Pembuatan bukti transaksi
Transaksi usaha adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi keuangan dari suatu badan usaha dan juga sebagai hal yang handal/wajar untuk dicatat.Transaksi ini biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen.
Sebagai contoh transaksi yang dapat terjadi dalam suatu perusahaan adalah: pembayaran rekening telepon bulanan, pembelian barang dagangan secara kredit, pembelian tanah dan gedung, dan lain sebagainya.
Suatu transaksi tertentu dapat menimbulkan peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan transaksi lainnya. Misalnya, pembelian barang dagangan secara kredit akan disusul dengan transaksi lainnya, yaitu pembayaran kepada kreditor.
Membuat jurnal/buku harian atas transaksi
Jurnal adalah aktivitas meringkas dan mencatat transaksi perusahaan berdasarkan dokumen dasar. Tempat untuk mencatat dan meringkas transaksi tersebut disebut dengan buku jurnal.
Posting adalah aktivitas memindahkan catatan di buku jurnal ke dalam buku besar sesuai dengan jenis transaksi dan nama perkiraan masing-masing.
Buku besar adalah kumpulan dari semua perusahaan yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan merupakan suatu kesatuan.
Pemindahbukuan dari jurnal ke buku besar (pembuatan buku besar)
Adalah penggolongan yaitu menggolongkan dan memposting pos-pos jurnal ke akun masing-masing dalam buku besar untuk menghitung jumlah/nilai dari tiap-tiap jenis akun.
Yang umum dibuat ayat penyesuaian adalah:
- Koreksi kesalahan penjurnalan.
- Penyusutan aset tetap.
- Penyesuaian sewa dibayar di muka yang berubah menjadi beban sewa karena manfaatnya telah digunakan atau dilampaui.
- Perlengkapan yang berubah menjadi beban perlengkapan karena telah habis dipakai.
- Pendapatan diterima di muka yang dihapus menjadi pendapatan jasa sesuai dengan produk jasa yang telah dijual.
- Dan lain sebagainya.
Menyusun Neraca Saldo
Saldo akun-akun dalam buku besar disusun dalam suatu daftar yang disebut neraca saldo guna memeriksa keseimbangan antara jumlah saldo debet dan saldo kredit akun-akun buku besar.
Pembuatan Jurnal Penyesuaian
Agar saldo menunjukkan saldo yang sesungguhnya, maka perlu penyesuaian dengan berdasar pada informasi pada akhir periode. Dengan penyesuaian ini akan memberikan gambaran jumlah pendapatan dan beban selama satu periode dan saldo harta dan hutang yang sesungguhnya pada akhir periode.
Menyusun Neraca Lajur
Berdasarkan neraca saldo dan penyesuaian itu, diselesaikanlah neraca lajur yang merupakan konsep untuk membantu mempermudah penyusunan laporan keuangan. Neraca lajur ini memuat lajur: Neraca saldo, Penyesuaian, Ikhtisar Rugi Laba dan Neraca.Lajur ikhtisar rugi laba diisi dari neraca saldo disesuaikan, khusus akun nominal atau akun pendapatan dan beban.
Laporan Keuangan
Cara penyiapan laporan keuangan yang terbaik adalah mempersiapkan laporan laba rugi terlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahan posisi keuangan atau Laporan perubahan Modal dan terakhir adalah neraca. Elemen penting yang harus ada dalam laporan keuangan adalah: nama perusahaan, nama laporan, tanggal atau periode yang dicakup laporan, rangka laporan tersebut.
Panah-panah yang terdapat dalam Gambar dibawah ini, menunjukkan hubungan antara laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan dan neraca.
- Laporan laba rugi mencerminkan laba bersih atau kerugian bersih yang diperoleh dengan mengurangkan beban dari pendapatan. Karena pendapatan dan beban juga merupakan perkiraan Laporan Perubahan Posisi Keuangan, maka selisih antara pendapatan dan beban tersebut (laba/kerugian bersih) akan dipindahkan kedalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan.
- Modal adalah dalam neraca, jadi nilai sisa akhir dalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan akan dipindahkan kedalam neraca. Nilai ini merupakan elemen keseimbangan yang paling akhir dalam neraca.
Membuat jurnal penutup
Jurnal penutup ialah ayat jurnal yang memindahkan nilai sisa pendapatan beban, dan pengambilan pribadi dari masing-masing perkiraan kedalam perkiraan modal.
Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
- Mendebet setiap perkiraan pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya. Mengkredit ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit dari ikhtisar laba rugi
- Menkredit setiap perkiraan beban sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total beban. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total beban kedalam sisi debet dari ikhtisar laba rugi.
- Mendebet ikhtisar laba rugi sebesar nilai sisa kreditnya dan mengkredit perkiraan modal..
- Mengkredit perkiraan pengambilan pribadi sebesar nilai sisa debetnya . mendebet perkiraan modal pemilik perusahaan.
Penutupan buku besar
Pada akhir periode, angka-angka rupiah yang terdapat pada sisi debet dan sisi kredit semua akun buku besar dijumlahka, dan setelah jurnal penutup dibubukan maka akun-akun nominal akan seimbang. Jumlah-jumlah sisi debet dan sisi kredit yang telah seimbang kemudian diberi garis dobel yang menunjukkan bahwa penggunaan akun tersebut telah berakhir dan siap digunakan kembali dalam periode berikutnya.
Neraca sisa/saldo setelah penutupan
Setelah selesai penutupan buku, diadaka pengujian untuk memeriksa kebenaran dan keseimbangan jumlah debet dan jumlah kredit. Pengujian tersebut dilakukan dengan cara membuat neraca saldo setelah penutupan buku, yaitu daftar yang berisi saldo-saldo akun buku besar setelah perusahaan melakukan penutupan buku. Neraca saldo yang disusun setelah penutupan hanya berisi akun-akun riil.
Pengujian dilakukan dengan membandingkan data yang tercantum dalam neraca saldo setelah penutupan buku dengan neraca yang disusun dari neraca lajur, dan akun serta jumlah saldo pada neraca harus sama dengan akun dan jumlah saldo yang tercantum dalam neraca saldo setelah penutupan.
Membuat jurnal penyesuaian kembali
Setelah laporan keuangan disusun dan jurnal penutup dicatat serta dibukukan, pada awal tahun buku berikutnya perusahaan kadang-kadang merasa perlu untuk melakukan penyesuaian kembali atas beberapa jurnal penyesuaian yang telah dibuatnya pada akhir tahun yang lalu yang disebut jurnal penyesuaian kembali atau jurnal pembalikan, karena pendebetan dan pengkreditannya merupakan kebalikan dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya. Jurnal penyesuaian kembali berisi nama akun dan jumlah rupiah yang sama dengan jurnal penyesuaian yang bersangkutan, akan tetapi posisinya terbalik.
Daftar Pustaka:
Hery, S.E., M.Si. 2014. Akuntansi untuk Pemula. Yogyakarta: Gava Media.
Rudianto. Pengantar Akuntasi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga. 2009
Baca Artikel Lainnya: