Pengertian Sistem Pembayaran, Unsur, Peran dan Peran Bank Indonesia

Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Sistem Pembayaran? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: pengertian, unsur, peran dan peran bank Indonesia.

Pengertian Sistem Pembayaran, Unsur, Peran dan Peran Bank Indonesia

Pengertian Sistem Pembayaran

Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari suatu pihak ke pihak lain. Hal ini telah dilakukan dengan media yang sangat beragam, mulai dari yang paling sederhana sampai media yang paling kompleks. Penggunaan media itu terbentang mulai dari penggunakan komoditas untuk uang, penggunaan mata uang, penggunaan cek, sampai penggunaan elektronik untuk mentransfer nilai. Aktivitas ini juga melibatkan lembaga, seperti bank sentral, bank umum, dan lembaga keuangan lainya. Bank sentral dan bank umum atau komersial menjadi penyelanggara dan pengguna sistem pembayaran yang besar.

Unsur-Unsur Sistem Pembayaran

Berikut ini terdapat 4 unsur-unsur dalam sistem pembayaran, antara lain:

Alat Pembayaran [payment instruments]

Setiap transaksi pembayaran memerlikan beberapa bentuk alat pembayaran yang memenuhi standar, fisik, hukum, dan peraturan. Alat tunai dan alat pembayaran nontunai. Alat pembayaran tunai masih digunakan untuk sebagian transaksi pembayaran, khususnya transaksiyang bernilai kecil. Contoh alat pembayaran tunai adalah uang kertal [uang kertas dan logam]. Sementara itu alat, pembayaran nontunai memerlukan penggunaan satu atau lebih bank untuk menyelesaian transaksi.

Sistem Transfer Dana Antra Bank [interbank fund transfer sytem]

Sistem ini memperoses sebagai instrumen pembayaran sehingga memiliki banyak variasi. Faktor penting yang memengaruhi pengoperasian sistem transfer dana antarbank adalah penggunaan teknologi informasi. Pengolahan data elektronikdan telekomunikasi, misalnya, telah memungkirkan pengenalan Real Time Gross Settelement Sytem [RTGS]. RTGS adalah proses penyelesaian akhir transaksi [settlement] pembayaran yang dilakukan per transaksi dan bersifat real time. Melalui mekanisme BI-RTGS, rekening peserta dapat didebit dan dikeredit berkali-kali dalam sehari sesuai dengan perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.

Lembaga yang Memperoses Sistem Pembayaran [payment system operators]

Di Indonesia lembaga tersebut antara lain adalah bank Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia [KSEI], dan Switching atau penyelanggara Kliring alat pembayaran Menggunakan Kartu [APMK].

Saluran Pembayaran [delivery chanel]

Saluran pembayaran [delivery chanel]yang mencakup electronic dan capturing [EDC], seperti kartu ATM, debet, dan kartu keredit, teller input atau petugas leller di bank, mesin ATM [anjungan tunai mandiri], dan internet, mobile banking, dan phone banking.

Peran Sistem Pembayaran Dalam Perekonomian

Sistem pembayaran memiliki sejumlah peran dalam perekonomian, antara lain sebagai berikut.

  1. Menjamin kelancaran pasar sebagai berikut tempat transaksi.
  2. Memungkinkan spesialisasi produksi.
  3. Membantu menentukan seberapa besar efisiensi transaksi dilakukan dan diselesaikan.
  4. Memengaruhi tingkat dan laju pertumbuhan ekonomi dan efiensei pasar keuangan.
  5. Menjadi elemen penting enfrastruktur keuangan untuk mendukung stabilitas sistem keuangan.
  6. Menjadi saluran [chanel] utama transmisi kebijakan moneter untuk mendukung kebijakan pengadilan moneter yang lebih efektif dan efesien.
  7. Mendukung efisien dan efektivitas fungsi intermediasi lembaga keuangan.
  8. Mendorong mobilitas aliran dana secara lebih cepat memalui layanan sistem pembayaran yang lebih beragam.

Sistem pembayaran moderen yang ditopang oleh teknologi informasi tentang memang memberikan kemudahan, kecepatan, dan kelancaran transaksi. Akan tetapi, di balik itu semua, sistem transfer dana elektronik sangat tergantung pada keandalan infrastruktur jaringan komunikas. Kinerja yang kurang baik dari jaringan komunikas dapat menimbulkan sejumlah risiko, mulai dari risiko operasional yang berpontensi memperlambat mekanisme settlement dana, risiko likuditas karena pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajiban pada waktunya, risiko keredit karena likudasi pihak-pihak lain menjadi tertanggung, hingga resiko sistemetik yang dapat mengoncang stabilitas sisitem keuangan.

Peran Bank Indonesia Dalam Sistem Pembayaran

risiko-risiko yang telah dijelaskan di atas, di samping banyak risiko lain, menjadi tanggung jawab masing-masing penyelanggaran sistem pembayaran. Tujuanya adalah menjaga stabilitas nilai tukar mata uang yang bersangkutan. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan pengaturan dan pengollaan kelancaran sistem pembayaran nasional [SPN]. Kelancaran SPN juga perlu didukung oleh insrastruktur yang andal. Semangkin lancar dan andal SPN, semangkin lancar pula transmisi kebijakan moneternya. Kelancaran kebijakan moneter tersebut pada akhirnya akan bermuara pada stabilitas nilai tukar.

Di sinilah tanggung jawabBank Indonesia sebagai Bank sentral yang menyelanggarakan sistem pembayaran. Bank Indonesia betujuan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan mengatur dan menjaga kelancaran SPN. Sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia berwenang untuk menetapkan dan memberlakukan berbijakan SPN, memberikan persetujuan dan perizinan, dan melakukan pengawasan atas SPN.

Bank sentral adalah satu-satunya lembaga yang berhak mengeluarkan dan mengedarkan alat pembayaran tunai seperti uang rupih. Bank Indonesia juga berhak mencabut, menarik, bahkan memusnahkan uang rupiah yang sudah tak berlaku dari peredaran. Terkait dengan peran tersebut, Bank Indonesia senantiasa berupaya untuk memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat naik dalam nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, ketetapan waktu, dan dalam kondisi yang layak edar.

Bank Indonesia yang mempunyai peran sebagai operator, regulator dan pengguna sisitem pembayaran memepunyai kewajiban sebagai berikut.

  • Merumuskan dan menetapkan kebijakan baik yang dituangkan dalam bentuk regulasi atau bentuk lainya.
  • Memberikan izin penyelanggaraan sistem pembayaran.
  • Konsultasi dan fasilitas pada penyelanggaraan sistem pembayaran.
  • Pengawasan [oversinght] terutama kepada penyelaggaraan sistem pembayaran untuk nilai menilai kesusuaian sistem yang dikelompokanya dengan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia di bidang sistem pembayaran.
  • Sosialisasi dan edukasi.

 

Demikian Pembahasan Tentang Pengertian Sistem Pembayaran, Unsur, Peran dan Peran Bank Indonesia dari Pendidikanmu