Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Opec? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain:
Daftar Isi
Latar Belakang OPEC
OPEC merupakan suatu organisasi antarpemerintah (intergovernmental organization) yang didirikan oleh Iran, Irak, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Dalam pembuatannya, inisiatif Menteri Energi dan Tambang dari Venezuela, Juan Pablo Pérez Alfonso, dan dari Saudi Arabia, Abdullah Al-Tariki. Lalu pemerintah dari Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela bertemu di Baghdad guna mendiskusikan teknik untuk menambah harga dari minyak mentah yang diproduksi oleh negara-negara tersebut.
Pertemuan di Baghdad pada September 1960 itu terjadi saat adanya transisi dari ranah politik dan ekonomi internasional, dengan dekolonisasi yang luas dan banyaknya negara-negara yang baru merdeka didalam dunia yang sedang berkembang. OPEC terbentuk saat sebagian besar dari pasar minyak internasional terpisah dari ekonomi dengan perencanaan terpusat (centrally planned) dan didominasi oleh perusahaan-perusahaan multinasional.
OPEC hadir dengan pengakuan kebijakannya yaitu seluruh negara mempunyai hak untuk mengemban kedaulatan terhadap sumber daya alamnya. OPEC tadinya mempunyai markas di Jenewa, Swiss kemudian pindah ke Wina, Austria pada tanggal 1 September 1965.
Berdirinya OPEC dirangsang oleh keputusan sepihak dari perusahaan minyak multinasional, The Seven Sisters pada tahun 1959/1960 yang menguasai industri minyak dan memutuskan harga di pasar internasional. Perjanjian “The Tripoli-Teheran Agreement” antara OPEC dan perusahaan-perusahan swasta itu pada tahun 1970, menanam OPEC secara sarat dalam memutuskan pasar minyak internasional.
OPEC disusun sebagai jawaban atas jatuhnya harga minyak di pasaran dunia. Kondisi ini terjadi dampak dari perusahaan minyak raksasa laksana British Petroleum (BP), Shell, Exxon Mobil, Texaco, Socal, dan Gulf menurunkan harga minyak dunia sampai-sampai limpahan minyak negara-negara konsumen. Harga minyak bukan lagi ditentukan oleh negara-negara pengekspor melainkan diputuskan oleh negara-negara konsumen. Hal berikut yang menciptakan harga minyak dunia jatuh pada pasar minyak dunia sebelum dibentuknya organisasi OPEC.
Jika dikaitkan dengan asumsi strukturalis dimana aktor utamanya ialah The Seven Sisters merasa bahwa merekalah yang berkuasa atas pemerasan yang dilakukan. Eksploitasi yang dilaksanakan oleh The Seven Sisters bersangkutan juga dengan teori strukturalisme mengenai “core-periphery state”. Contohnya Exxon Mobil yang dipunyai oleh Amerika Serikat.
Amerika Serikat melewati Exxon Mobil melakukan pemerasan ini dengan memungut sumber daya alam (resources), dan pun mendapatkan power. Mereka menguasai 90% ekspor minyak mentah ke pasar dunia dengan mengendalikan masing-masing jalur pipa yang urgen di dunia, laksana Pipeline TransArabian 753 mil dari Qaisuma di Arab Saudi ke Laut Mediterania, yang dipunyai oleh Exxon, Chevron, Texaco, dan Mobil. Exxon mempunyai jalur pipa antarprovinsi sepanjang 100 mil di Kanada dan pun pipa sepanjang 143 mil di Venezuela. Jalur pipa sepanjang 799 mil di Alaska dipunyai oleh British Petroleum dan Exxon. Dengan mengontrol arteri yang penting, mereka dapat memberi batas aliran minyak, memberi batas pasokan ke kilang.
Anggota OPEC
-
Afrika
- Aljazair (1969)
- Angola (1 Januari 2007)
- Libya (Desember 1962)
- Nigeria (Juli 1971)
-
Hayalan
- Arab Saudi (negara pendiri, September 1960)
- Iran (negara pendiri, September 1960)
- Irak (negara pendiri, September 1960)
- Kuwait (negara pendiri, September 1960)
- Qatar (Desember 1961)
- Uni Emirat Arab (November 1967)
-
Amerika Selatan
- Ekuador (1973–1993, berubah menjadi anggota semenjak tahun 2007)
- Venezuela (negara pendiri, September 1960)
-
Anggota yang keluar
- Gabon (keanggotaan sarat dari 1975–1995)
- Indonesia (anggota dari Desember 1962–Mei 2008)
Pada Mei 2008, Indonesia memberitahukan bahwa mereka telah mengemukakan surat untuk terbit dari OPEC pada akhir 2008 menilik Indonesia sekarang telah menjadi importir minyak (sejak 2003) ataunet importer dan tidak dapat memenuhi kuota buatan yang sudah ditetapkan.
-
Kemungkinan jadi anggota
- Suriah, Sudan, dan Bolivia (ketiga negara ini telah diundang oleh OPEC guna bergabung)
- Brasil (ingin bergabung sesudah ditemukan cadangan minyak yang besar di Atlantik)
Pengertian OPEC
OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) merupakan sebuah Organisasi Internasional yang terdiri dari negara-negara pengekspor minyak bumi terbanyak di dunia. OPEC adalah organisasi permanen antar pemerintah yang didirikan melaui Konferensi Baghdad pada tanggal 10-14 September 1960 oleh lima negara sumber minyak bumi raksasa yakni Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela.
Pada lima tahun kesatu keberadaannya OPEC mempunyai kantor pusat di Jenewa, Swiss. Kemudian pada tanggal 11 september 1965 dialihkan ke Wina, Austria sampai sekarang. OPEC mempunyai peranan urgen dalam mengawal stabilitas ekonomi dunia semenjak didirikan pada tahun 1960.
Sejarah Berdirinya OPEC
Venezuela ialah negara kesatu yang memprakarsai pembentukan OPEC dengan mendekati Iran, Gabon, Libya, Kuwait, dan Saudi Arabia pada tahun 1949, menganjurkan mereka guna menukar pandangan dan mengeksplorasi jalan lebar dan komunikasi yang lebih dekat antara negara-negara penghasil minyak. Pada 10–14 September 1960, atas usulan dari Menteri Pertambangan dan Energi Venezuela,Juan Pablo Pérez Alfonzo dan Menteri Pertambangan dan Energi Saudi Arabia,Abdullah Al Tariki meminta pemerintahan Irak, Persia, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela bertemu di Baghdad guna mendiskusikan cara-cara untuk menambah harga dari minyak mentah yang didapatkan oleh setiap negara.
Dalam Konferensi Baghdad ini OPEC didirikan dan dilahirkan oleh satu hukum tahun 1960 yang disusun oleh Presiden Amerika,Dwight Eisenhower yang mendesak kuota dari impor minyak Venezuela dan Teluk Persia laksana industri minyak Kanada dan Mexico. Eisenhower membentuk ketenteraman nasional dan akses darat persediaan energi pada masa-masa perang. Presiden Venezuela yang menurunkan harga dari minyak dunia di negara ini,Romulo Betancourtbereaksi dengan berjuang membentuk aliansi dengan negara-negara produsen minyak sebagai satu strategi untuk mengayomi otonomi dan profabilitas dari minyak Venezuela. Sebagai hasilnya, OPEC didirikan guna menggabungkan dan mengkoordinasi kebijakan-kebijakan dari negara-negara anggota sebagai kelanjutan dari yang sudah dilakukan.
Tujuan OPEC
Setelah lebih dari 40 tahun berdiri, OPEC sudah menerapkan sekian banyak strategi dalam menjangkau tujuannya. Dari empiris tersebut OPEC akhirnyamenetapkan destinasi yang berkeinginan dicapainya yaitupreserving and enhancing the role of oil as a prime energy source in achieving sustainable economic development melalui:
- Koordinasi dan unifikasi kepandaian perminyakan antar negara anggota
- Menetapkan strategi yang tepat untuk mengayomi kepentingan negaraanggota
- Menerapkan cara-cara guna menstabilkan harga minyak di pasarinternasional sampai-sampai tidak terjadi ketidaktetapan harga
- Menjamin income yang tetap untuk negara-negara produsen minyak
- Menjamin suplai minyak untuk konsumen
- Menjamin kembalinya modal investor di bidang minyak secara adil.
Negara Anggota OPEC
OPEC mempunyai 14 negara anggota sebelum Gabon (1975–1995) dan Indonesia (Desember 1962–Mei 2008) keluar. Pada Mei 2008, Indonesia memberitahukan bahwa mereka telah mengemukakan surat untuk terbit dari OPEC pada akhir 2008 menilik Indonesia sudah menjadi importir minyak semenjak 2003 dan tidak dapat memenuhi kuota buatan yang sudah ditetapkan.Hingga ketika ini, OPEC terdiri dari 12 negara anggota yaitu:
- Afrika; Aljazair (1969), Angola (1 Januari 2007), Libya (Desember 1962), dan Nigeria (Juli 1971)
- Asia; Arab Saudi (negara pendiri), Iran (negara pendiri), Irak (negara pendiri), Kuwait (negara pendiri), Qatar (Desember 1961), dan Uni Emirat Arab (November 1967)
- Amerika; Ekuador (1973–1993, berubah menjadi anggota semenjak tahun 2007), dan Venezuela (negara pendiri)
Badan Utama OPEC
Organisasi OPEC terdiri dari 4 badan utama yakni Konferensi OPEC, Dewan Gubernur, Sekretariat, beserta dengan badan-badan lainnya yang sedang di bawah badan utama cocok dengan struktur OPEC.
Konferensi
Konferensi mempunyai dominasi tertinggi dalam menilai kebijakan.
Dewan Gubernur
Terdiri dari gubernur yang dipilih oleh setiap anggota OPEC guna duduk dalam dewan yang bersidang sedikitnya dua kali dalam setahun. Tugas dewan gubernur ialah sebagai berikut:
- Melaksanakan keputusan konferensi
- Mempertimbangkan dan menyimpulkan laporan-laporan yang dikatakan sekretaris jenderal
- Memberikan rekomendasi dan laporan untuk pertemuan konferensi OPEC
- Mempertimbangkan seluruh laporan finansial dan menunjuk seorang auditor guna masa tugas sekitar 1 tahun
- Menyetujui penunjukkan direktur-direktur divisi dan kepala unsur yang diusulkan negara anggota
- Menyelenggarakan pertemuan extraordinarydan mempersiapkan kegiatan sidang
- Membuat perkiraan keuangan organisasi dan menyerahkannya untuk sidang konferensi masing-masing tahun
Sekretariat
Sekretariat adalah pelaksana eksekutif organisasi cocok dengan kedudukan dan pengarahan dari dewan gubernur.Sekretaris Jenderal ialah wakil sah dari organisasi yang dipilih guna periode 3 tahun dan bisa diperpanjang satu kali guna periode yang sama. Dalam mengemban tugasnya sekjen bertanggung jawab untuk dewan gubernur dan mendapat pertolongan dari semua kepala divisi dan kepala bagian.
Bagan Struktur Organisasi
Konferensi OPEC
Konferensi OPEC dilaksanakan dua kali dalam setahun. Tetapi pertemuan ini dapat dilakukan jika dibutuhkan (pasal 11-12). Konferensi OPEC dipimpin oleh presiden dan wakil presiden OPEC yang dipilih oleh anggota pada ketika konferensi (Pasal 14). Pasal 15 memutuskan konferensi OPEC bertugas merumuskan kepandaian umum organisasi dan menggali upaya pengimplementasian kepandaian tersebut. Sebagai organisasi tertinggi, pertemuan konferensi OPEC mengukuhkan penunjukan anggota dewan gubernur dan sekretaris jenderal OPEC.
Konferensi Tingkat Tinggi
KTT OPEC kesatu di Aljazair tahun 1975, kedua di Caracas tahun 2000, dan kelanjutannya pada KTT ketiga di Riyadh tahun 2007. Di Ibukota Arab Saudi, Riyadh dilangsungkan Konferensi Tingkat Tinggi yang ketiga organisasi negara pengekspor minyak bumi, OPEC. KTT ini pun dihadiri oleh mantan Wapres Indonesia, Jusuf Kalla. Ini adalahpertemuan ketiga semua pemimpin negara anggota organisasi tersebut semenjak pendiriannya di tahun 1960. Dalam acara pendahuluan KTT OPEC di Riyadh, Raja Arab Saudi Abdullah II mengatakan, minyak jangan dijadikan senjata.
Dikatakannya, minyak sebagai sumber energi mestinya dipakai dalam pembangunan dan tidak dilibatkan dalam konflik. Sehubungan dengan itu, Raja Abdullah II pun menyatakan negaranya menanamkan modal 200 juta Euro untuk pemakaian teknologi ramah lingkungan. Sasaran pertemuan puncak OPEC yang selesai Minggu, 18/11/2007 ialah membicarakan solusi masalah lingkungan yang diakibatkan oleh pemakaian minyak bumi sebagai sumber energi.
OPEC disusun sebagai respon dari monopoli yang dilaksanakan perusahaan-perusahaan minyak multinasional terhadap perniagaan minyak dunia. Monopoli ini berdampak pada pemerasan menyakitkan yang dialami oleh negara-negara Timur Tengah sebagai negara produsen minyak terbesar di dunia. Terdapat enam akibat yang dimunculkan dari terjadinya peristiwa krisis minyak yang terjadi pada tahun 1970-an yang sehubungan dengan aspek geopolitik dan geoekonomi.
Tantangan & Peluang Penyediaan Suplay Energi
OPEC ialah organisasi negara eksportir minyak nonpemerintah yang didirikan di Baghdad, Irak, pada pertemuan kesatu tanggal 10-14 September 1960. Pemrakarsa pembentukannya ialah oleh lima negara yaitu Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela. Kemudian lima negara ini sukses menggaet delapan anggota baru, yaitu Qatar (1961), Indonesia (1962), Libya (1962), Uni Emirat Arab (1967), Aljazair (1969), Nigeria (1971), Ekuador (1973; tetapi terbit 1992), dan Gabon (1975; tetapi terbit tahun 1994). Awalnya markas OPEC di Geneva, Swiss, sekitar lima tahun kesatu, tetapi lantas pindah ke Vienna, Austria, semenjak tanggal 1 September 1965.
Tujuan pendirian OPEC ialah untuk mengerjakan koordinasi dan menyatukan kepandaian energi dari masing-masing negara anggota, dalam rangka memastikan harga minyak mentah yang stabil dan adil untuk produsen. Pertemuan antar menteri perminyakan dari masing-masing negara anggota OPEC dilaksanakan dua kali dalam setahun.
Kemampuan buatan OPEC rata-rata di atas 40 persen dari total kapasitas buatan dunia, stabil dari tahun ke tahun, -terkecuali pada era mula tahun 80-an hingga 90-an ketika terjadi konflik Arab Israel, perang Irak-Iran dan Perak Teluk I, buatan OPEC turun hingga di bawah 40 persen. Pada tahun 1970-an, buatan minyak OPEC menjangkau diatas 50 persen buatan minyak dunia, dengan puncaknya pada 1973 dengan share sebesar 55.,4 persen. Saat tersebut OPEC memproduksi 30,6295 juta barel masing-masing hari dari total buatan dunia 55,2436 juta barel per hari, sedangkan Indonesia menyumbang 1,3385 juta barel per hari.
Pada tahun 2005, OPEC menyerahkan andil sebesar 42.7 persen buatan minyak dunia dengan buatan sebesar 30,67 juta barel masing-masing hari dari buatan minyak dunia sebesar 71,76 juta barel per hari, dan Indonesia sendiri menyumbang “hanya” sebesar 1,059 juta barel per hari sangat rendah kedua sesudah Qatar dengan sesama anggota OPEC. Sedangkan borongan Timur Tengah sendiri memproduksi sebesar 22,78 juta barel per hari, Eropa Timur 11,1 juta barel, Amerika Latin 10,2 juta barel, Afrika 8,85 juta barel, Asia Pasifik 7,42 barel, Amerika Utara 6,48 juta barel dimana USA memproduksi 5,12 juta barel dan Eropa Barat 4,9 juta barel per hari.
Sementara dari segi cadangan terbukti (proven) minyak dunia sebesar 1,15 triliyun barel pada tahun 2005, OPEC masih memiliki cadangan terbukti diatas 78,4 persen dunia yakni sebesar 904,25 milyar barel, dan Indonesia melulu mempunyai cadangan terbukti sebesar 4,3 milyar barel yang adalahterendah diantara sesama anggota OPEC. Secara keseluruhan, area Timur Tengah memilki cadangan terbukti minyak sangat besar yakni 742,68 milyar barel, Amerika Latin 118,36 milyar barel, Afrika 117,7 milyar barel, Eropa Timur 93,66 milyar barel, Asia Pasifik 38,44 milyar barel, Amerika Utara 26,07 milyar barel dimana USA sendiri mempunyai cadangan terbukti sebesar 21,37 milyar barel dan Eropa Barat 16,97 milyar barel.
Peluang Penyediaan Suplay Energi
Dalam memenuhi keperluan minyak dunia, OPEC dapat dikatakan menjadi kunci dan memegang peranan urgen dalam mengawal stabilitas keperluan energi minyak dunia, disebabkan total share ekspor minyak OPEC di atas 50 persen ekspor minyak dunia, bahkan pada mula berdirinya OPEC dan dimulainya Era Industrialisasi mula tahun 70-an, OPEC menguasai pasar ekspor minyak dunia hingga di atas 80 persen.
Puncak ekspor OPEC terjadi pada tahun 1973-1974, dengan total ekspor minyak OPEC menjangkau 27,23 juta barel masing-masing hari atau sebesar 86,6 persen dari ekspor minyak dunia sebesar 31,64 juta barel per hari, dan kontribusi Indonesia saat tersebut “masih” dapat mencapai 1,012 juta barel masing-masing hari terendah ketiga sesudah Qatar dengan 570,3 juta barel masing-masing hari dan Algeria dengan 993,2 juta barel per hari. Sementara puncak ekspor minyak Indonesia ialah pada tahun 1977 dengan ekspor sebesar 1,325 juta barel per hari. Setelah tahun tersebut dibuka tahun 1980, ekspor minyak Indonesia tidak pernah lagi menjangkau angka 1 juta barel masing-masing hari terus menurun hingga dengan yang terendah pada tahun 2005 sebesar 374, 4 ribu barel per hari.
Sementara guna tahun 2005, kekuasaan ekspor minyak OPEC masih terasa dengan menguasai 50,9 persen pasar ekspor minyak dunia. Tahun 2005 ini, OPEC “masih” dapat mengekspor sebesar 22,77 juta barel masing-masing hari dari total ekspor minyak dunia sebesar 44,73 juta barel per hari, dimana Indonesia adalahpaling rendah diantara negara anggota OPEC dengan share ekspor sebesar 374, 4 ribu barel per hari, -bandingkan dengan Qatar yang menjadi terendah kedua OPEC sebesar 677,3 ribu barel per hari. Untuk area Timur Tengah keseluruhan dapat mengekspor sebesar 17,18 juta barel perhari, Eropa Timur 7,53 juta barel, Afrika 6,47 juta barel, Amerika Latin 5,57 juta barel, Eropa Barat 4,4 juta barel, Asia Pasifik 1,9 juta barel dan Amerika Utara 1,65 juta barel dimana USA masih dapat mengekspor sebesar 25,1 ribu barel per hari.
Sasaran ekspor minyak OPEC yang terbesar ialah untuk distrik Asia Pasific menjangkau 45 persen yakni sebesar 10,24 juta barel per hari, dimana Jepang adalahpasar terbesarnya dengan 26,1 persen atau sebesar 5,93 juta barel per hari. Pangsa ekspor berikutnya ialah Eropa Barat dengan 4,96 juta barel masing-masing hari atau 24,8 persen dan Amerika Utara 21,5 persen sebesar 4,89 juta barel per hari, dimana USA sendiri menjangkau 19,2 persen sebesar 4,37 juta barel per hari.
Keadaan kebalikannya akan terlihat bilamana ditinjau dari segi konsumsi minyak dan produk turunannya. Di tahun 2005, konsumsi dunia yang menjangkau 77,52 juta barel per hari, OPEC “hanya” mengkonsumsi 7,9 persennya sebesar 6,15 juta barel per hari, dimana Indonesia konsumsi sebesar 1,14 juta barel masing-masing hari terbesar ketiga sesama anggota OPEC sesudah Iran 1,51 juta barel dan Arab Saudi 1,227 juta barel per hari. Konsumsi terbesar ialah Amerika Utara sebesar 22,38 juta barel masing-masing hari dengan USA menjangkau 20,17 juta barel perhari, disusul dengan Asia Pasifik 22,07 juta barel, Eropa Barat 14,66 juta barel, Amerika Latin 6,668 juta barel, Eropa Timur 4,82 juta barel, Timur Tengah 4,76 juta barel dan Afrika sebesar 2,16 juta barel per hari.
Sementara, gas alam bumi sebagai unsur dari ekspor migas OPEC saai ini mulai dikembangkan. Pada mula berdirinya OPEC share produk gas alam OPEC melulu 3 persen dari produk gas alam dunia. Saat ini, tahun 2005, share produk gas alam OPEC sudah menjebol angka 17,6 persen sebesar 498,375 milyar m3 dari produk gas alam dunia sebesar 2,836 trilyun m3. Produksi tertinggi gas alam masih dari distrik Eropa Timur sebesar 821,43 milyar m3, disusul Amerika Utara dengan buatan 702,153 milyar m3, Asia Pasifik 368,2 milyar m3, Timur Tengah 306,33 milyar m3, Eropa Barat 292,24 milyar m3, Amerika Latin 174,8 milyar m3 dan Afrika 171,734 milyar m3.
Saat ini Rusia menjadi pemain kunci energi dunia dari sektor gas alam ini dengan buatan sebesar 801,5 milyar m3. Untuk area Amerika Utara pemain kunci ialah AS dengan buatan sebesar 516,653 milyar m3, Iran dengan 94,55 milyar m3 untuk area Timur Tengah, Algeria dengan 89,235 milyar m3 guna Afrika, Inggris Raya 88 milyar m3 untuk area Eropa Barat, area Asia Pasifik oleh Indonesia dengan 76 milyar m3dan Amerika Latin oleh Argentina sebesar 45,6 milyar m3.
Demikian Pembahasan Tentang Anggota OPEC: Pengertian, Sejarah, Tujuan, Badan Utama dan Bagan Strukturdari Pendidikanmu
Berita Artikel Lainnya: