Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Pusat Pertumbuhan? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: teori, pengertian, faktor dan contohnya.
Daftar Isi
Pengertian Pusat Pertumbuhan
Pusat pertumbuhan adalah suatu kawasan yang perkembangannya sangat pesat sehingga dapat dijadikan pusat pembangunan berkembangnya wilayah daerah-daerah disekitarnya. Kemajuan kota akan menyebar dan mendorong perkembangan wilayah di sekitarnya atau spead effect.
Teori Pusat Pertumbuhan
Berikut dibawah ini terdapat beberapa teori pusat pertumbuhan, antara lain sebagai berikut:
-
Teori Polarisasi Ekonomi
Gunnar Myrdal dan Aschman dalam Nurhadi mengemukakan sebuah teori, bahwa setiap daerah memiliki pusat pertumbuhan yang dijadikan sebagai daya tarik bagi tenaga buruh di daerah pinggiran. Teori ini disebut dengan teori polarisasi ekonomi. Selain menjadi daya tarik para tenaga terampil, modal, dan barang-barang dagangan yang dapat menunjang pertumbuhan suatu lokasi. Dari waktu ke waktu, wilayah tersebut akan terbentuk pertumbuhan yang semakin pesat atau disebut juga dengan polarisasi pertumbuhan ekonomi.
Teori yang dikemukakan oleh Myrdal dan Aschman menggunakan konsep pusat-pinggiran (core periphery). Namun, dalam konsep ini merugikan daerah pinggiran. Hal ini perlu diatasi melalui cara seperti membatasi migrasi, mencegah keluarnya modal dari daerah pinggiran, dan melakukan pembangunan di daerah pinggiran.
-
Teori Kutub Pertumbuhan
Teori kutub pertumbuhan merupakan teori yang dikemukakan pertama kali oleh seorang ahli ekonomi asal Prancis yang bernama Perroux. Di dalam teori ini beliau menegaskan bahwa pembangunan suatu wilayah merupakan proses yang tidak terjadi secara bersamaan, tetapi terjadi di beberapa tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda satu dengan lainnya.
Kutub pertumbuhan merupakan tempat atau kawasan yang terjadi pembangunan. Proses pembangunan akan menyebar menuju wilayah-wilayah sekitarnya dari kutub pertumbuhan. Kutub pertumbuhan bukanlah kota atau wilayah, melainkan suatu kegiatan ekonomi yang dinamis. Hubungan kekuatan ekonomi yang dinamis tercipta di dalam dan di antara sektor-sektor ekonomi.
Terbentuknya pusat-pusat pertumbuhan dapat memengaruhi kehidupan terutama dalam meningkatkan kesejahteraan hidup penduduk. Selain itu, dengan adanya pusat-pusat pertumbuhan dapat memengaruhi berbagai bidang, seperti bidang sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat.
-
Teori Pusat Pertumbuhan
Teori pusat pertumbuhan dikemukakan oleh Boudeville. Menurut Boudeville (ahli ekonomi Prancis), pusat pertumbuhan adalah sekumpulan fenomena geografis dari semua kegiatan yang ada di permukaan bumi. Suatu kota atau wilayah kota yang mempunyai industri populasi yang kompleks, dapat dikatakan sebagai pusat pertumbuhan. Industri populasi merupakan industri yang mempunyai pengaruh yang besar (baik langsung maupun tidak langsung) terhadap kegiatan lainnya.
Pusat Pertumbuhan Di Indonesia
Pada REPELITA II Tahun 1974-1978, sistem pembangunan Indonesia telah dicanangkan. Pembangunan nasional dilaksanakan melalui sistem Regionalisasi atau pewilayahan, dengan kota-kota utama sebagai kutub atau pusat pertumbuhan.
Kota-kota sebagai pusat pertumbuhan nasional ini adalah Medan, Jakarta, Surabaya dan Makassar. Bersamaan dengan pengembangan kota-kota pusat pertumbuhan nasional, wilayah pembangunan utama di Indonesia dibagi menjadi empat region utama, yaitu :
1. Wilayah Pembangunan Utama A, dengan pusat pertumbuhan utama kota medan
Terdiri atas :
- Wilayah pembangunan I, Meliputi daerah-daerah Aceh dan Sumatera Utara
- Wilayah pembangunan II, Meliputi daerah-daerah di sumatera barat dan Riau, dengan pusatnya di Pekan Baru.
2. Wilayah pembangunan utama B, dengan pusat pertumbuhan utama Jakarta
Wilayah ini terdiri atas :
- Wilayah pembangunan III, Meliputi daerah-daerah jambi, Sumsel dan Bengkulu, dengan pusatnya di Palembang.
- Wilayah pembangunan IV, meliputi daerah-daerah Lampung, Jakarta, Jawa barat, Jawa tengah, dan DI Yogyakarta yang pusatnya di Jakarta.
- Wilayah pembangunan VI, Meliputi daerah-daerah di Kalimantan Barat, yang pusatnya di Pontianak.
3. Wilayah pembangunan utama C, dengan pusat pertumbuhan utama Surabaya
Wilayah ini terdiri atas:
- Wilayah pembangunan V, meliputi daerah-daerah di Jawa timur, dan Bali yang pusatnya di Surabaya.
- Wilayah pembangunan VII, Meliputi daerah-daerah di Kalimantan tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan yang pusatnya di Balikpapan dan Samarinda.
4. Wilayah pembangunan utama D, dengan pusat pertumbuhan utama Ujung Pandang atau Makasar
Wilayah ini terdiri atas:
- Wilayah pembangunan VIII, Meliputi daerah-daerah di Nusa Tenggara Barat, Nusa tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, yang pusatnya di Makassar.
- Wilayah Pembangunan IX, Meliputi daerah-daerah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, yang pusatnya di Menado.
- Wilayah pembangunan X, Meliputi daerah-daerah di Maluku (Termasuk Maluku Utara dan Irian Jaya (Papuan) yang pusatnya di kota Sorong.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pusat Pertumbuhan
Berikut dibawah ini terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan, antara lain sebagai berikut:
- Faktor lokasi : daerah yang lokasinya srategis mudah dijangkaunya dalam hubunganya dengan daerah sekitarnya akan berkembang menjadi lebih cepat.
- Faktor sumber daya alam, daerah yang memiliki sumber daya alam yang melimpah cenderung akan berkembang dan menjadi pusat pertumbuhan.
- Faktor sumber daya manusia, kualitas sumber daya manusia yang baik mendukung proses pembangunan suatu wilayah untuk berkembang menjadi pusat pertumbuhan.
Berita Artikel Lainnya:
- Pengertian Kapitalisme
- Ekonomi Kerakyatan: Pengertian, Karakteristik, Tujuan, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan
- Pengertian Hidup Rukun, Jenis, Manfaat, Nilai dan Contohnya
- Pengertian Sistem Pembayaran, Unsur, Peran dan Peran Bank Indonesia