Materi Manajemen Kinerja

Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Kinerja? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: pengertian, konsep, siklus, metode.

Manajemen-Kinerja

Pengertian Manajemen Kinerja

Kinerja ialah suatu proses strategis dan terpadu yang menunjang keberhasilan organisasi melewati pengembangan performansi SDM. Dalam manajemen kinerja keterampilan SDM sebagai kontributor pribadi dan unsur dari kumpulan dikembangkan melewati proses bareng antara manajer dan pribadi yang lebih menurut kesepakatan daripada instruksi. Kesepakatan ini mencakup tujuan (objectives), persyaratan pengetahuan, kemampuan dan kemampuan, serta pengembangan kinerja dan perencanaan pengembangan pribadi.

  • Berdasarkan keterangan dari Bacal (2001:3) manajemen kinerja ialah komunikasi yang dilangsungkan terus menerus, yang dilakukan menurut kemitraan, antara seorang karyawan dengan penyelia langsungnya.
  • Sedangkan menurut keterangan dari Ruky (2001:6) ialah manajemn kinerja sehubungan dengan usaha, pekerjaan atau program yang diprakarsai dan dilakukan oleh pimpinan organisasi guna merencaanakan, mengarahkan, dan mengendalikan prestasi karyawan.

Tujuan Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja bertujuan untuk menambah dan mendorong karyawan supaya bekerja dengan sarat semangat, efektif, tepat guna dan produktif serta cocok dengan proses kerja yang benar sehingga didapatkan hasil kerja yang optimal, melewati pengembangan keterampilan, keterampilan dan potensi-potensi yang dipunyai oleh SDM. Sifatnya yang interaktif ini akan menambah motivasi dan memberdayakan SDM dan menyusun suatu kerangka kerja dalam pengembangan kinerja. Manajemen kinerja pun dapat menggalang partisipasiaktif masing-masing anggota organisasi untuk menjangkau sasaran organisasi melewati penjabaran sasaran pribadi maupun kumpulan sekaligus mengembangkan protensinya supaya dapat menjangkau sasaran.

Manajemen kinerja paling bermanfaat untuk pihak atasan, bawahan dan organisasi. Untuk atasan,manajemen kinerja memudahkan penyelesaian kegiatan bawahan sampai-sampai atasan tidak perlulagi repot menunjukkan dalam pekerjaan sehari-hari sebab bawahan telah tahu apa yang mestidilakukan dan apa yang mesti dijangkau serta mengantisipasi bisa jadi hambatan yang muncul.


Konsep Manajemen Kinerja

Meningkatnya kualitas sumber daya insan akan termanifestasikan dalam kinerja SDM dalam mengemban tugas dan peran yang diembanya cocok dengan tuntutan Organisasi, oleh karena tersebut upaya mengelola dan mengembangkan kinerja pribadi dalam organisasi menjadi urusan yang sangat urgen dalam membina dan mengembangkan keterampilan organisasi guna dapat berperan optimal dalam masyarakat. Dalam hubungan ini, maka manajemen kinerja menjadi hal yang sanmgat strategis dalam upaya guna terus menambah dan mengembangkan kinerja pribadi sesuai dengan tuntutan perubahan, baik tuntutan internal organisasi, maupun tuntutan dampak dari hal eksternal.

Dari definisi diatas manajemen kinerja merupkan sebuah proses yang bisa mendorong pada pengembangan kinerja baik kinerja individu, team, maupun organisasi kerah yang lebih baik dan berkualitas, melewati komunikasi yang berkesinambungan antar pimpinan dengan pegawai sejalan dengan apa yang diinginkan oleh organisasi.

Manajemen kinerja memusatkan diri pada upaya guna menjadikan kinerja sebagai pusat petrhatian dalam menambah dan mengembangkan kinerja pribadi dan team supaya dapat memberi kontribusi yang kian meningkat untuk organoisasi cocok tujuan organisasi. Dengan demikian manajemen kinerja dalam sebuah organisasi menduduki posisi urgen dalam menambah kinerja organiosasi yang akan paling menilai untuk keberlangsungan organisasi.


Kebersangkutanan antara penilaian kinerja dengan manajemen kinerja

Evaluasi kinerja dan manajemen kinerja saling sehubungan satu dengan yang beda dikarenakan di dalam manajemen kerja terdapat penilaian kinerja. Hal itu dapat tampak di bawah ini. Prinsip dasar penerapan manajemen kinerja ialah Untuk dapat merealisasikan manajemen kinerja dalam sebuah organisasi, dibutuhkan adanya prasyarat dasar yang mesti diisi dalam sebuah organisasi salah satunya ialah Terdapat sebuah proses siklus manajemen kinerja yang baku dan dipatuhi untuk digarap bersama, yakni :

  1. Perencanaan kinerja, berupa penetapan indikator kinerja menyeluruh dengan sekian banyak strategi dan program kerja yang dibutuhkan untuk menjangkau kinerja yang diinginkan.
  2. Pelaksanaan, di mana organisasi bergerak cocok dengan rencana yang sudah dibuat, andai ada perubahan dampak adanya pertumbuhan baru maka kerjakan perubahan tersebut.
  3. Evaluasi kinerja, yaitu meneliti apakah realisasi kinerja cocok dengan rencana yang sudah diputuskan sebelumnya. Semuanya ini mesti serba kuantitatif.

Siklus Manajemen Kinerja

Tahap-tahap dalam manajemen kinerja mencakup tahap penentuan objectives, penentuan sasaran yang berorientasi pada perilaku, menyiapkan sokongan yang diperlukan, penilaian dan pengembangan serta memberi penghargaan. Proses manajemen kinerja melibatkan perencanaan, coaching dan review. Dalam perencanaan diidentifikasi dan ditentukan tingkat kinerja, apa sasarannya serta bagaimana perilaku untuk menjangkau sasaran, Dalam coaching dilaksanakan evaluasi, sokongan dan pengarahan secara berkesinambungan melewati diskusi dua arah. Dalam proses review dilaksanakan evaluasi terhadap pencapaian dan terhadap sasaran yang ditentukan dan hasilnya dijadikan sebagai umpan balik.

Pengukuran kinerja adalahsalah satu urusan yang fundamental dalam manajemen kinerja. manfaatnya sebagai landasan untuk menyerahkan umpan balik, mengidentifikasi butir-butir kekuatan guna mengembangkan kinerja di masa mendatang, serta mengidentifikasi butir-butir kekurangan sebagai sarana koreksi dan pengembangan. Langkah ini sebagai jawaban terhadap dua permasalahan utama yakni apakah anda sudah menggarap hal yang benar dan apakah telah mengerjakannya dengan baik.

Persoalan utama dalam pengukuran kinerja ialah kita sudah mengukur urusan yang strategis dan memberi nilai tambah terhadap strategi organisasi secara keseluruhan. Masalah beda yang butuh diwaspadai ialah terlalu berorientasi pada hasil dan melalaikan proses, sistem remunerasi yang tidak menyokong kinerja, dan pengukuran yang tidak menurut pada team business structure.

Evaluasi kinerja memiliki konsentrasi yang bertolak belakang tergantung untuk jenjang manajemennya. Untuk manajemen senior fokus penilaian pada sasaran organisasi dan kemampuannya guna meraih hasil yang utama. Bagi jenjang manajer madya memiliki konsentrasi yang sebanding antara pencapaian sasaran perusahaan, keterampilan dan tugas-tugas baku. Untuk karyawan administrasi fokus penilaian pada keterampilan mengerjakan tugas-tugas baku dan keluaran, sementara untuk jenjang operator khususnya berfokus pada keluaran.


Metode Evalusi Kinerja

Evaluasi kinerja merupakan pekerjaan lebih lanjut dari pekerjaan pengukuran kinerja dan pengembangan indikator kinerja; oleh karena tersebut dalam melakukan penilaian kinerja mesti berpedoman pada ukuranukuran dan indikator yang sudah disepakati dan ditetapkan. Evaluasi kinerja pun adalahsuatu proses umpan balik atas kinerja masa kemudian yang bermanfaat untuk menambah produktivitas dimasa datang, sebagai sebuah proses yang berkelanjutan, penilaian kinerja meluangkan informasi tentang kinerja dalam hubungannya terhadap destinasi dan sasaran.

Evaluasi kinerja merupakan pekerjaan untuk menilai atau menyaksikan keberhasilan dan kegagalan dalam mengemban tugas dan faedah yang dibebankan, dalam kaitan ini ialah keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan dalam mengemban pengembanan visi dan tujuan dalam menjalankan perusahaannya. Evaluasi kinerja adalahanalisis dan interpretasi keberhasilan atau kegagalan pencapaian kinerja.

Evaluasi kinerja bermanfaat untuk :

  1. Mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja sebuah organisasi.
  2. Memberikan masukan untuk menanggulangi permasalahan yang ada. Melalui penilaian kinerja bisa diketahui apakah pencapaian hasil, peradaban dan tantangan yang dijumpai dalam pengamalan misi bisa dinilai dan dipelajari untuk perbaikan pengamalan program/kegiatan di masa yang bakal datang.

Metode Evaluasi

Yaitu teknik-teknik yang dipakai dalam penilaian kinerja antara beda :


  • Analisis Biaya Manfaat

Analisis ini dilaksanakan dengan mengidentifikasi item-item yang menjadi benefits (manfaat) dan item-item yang adalahcosts (biaya); yang dapat mempunyai sifat tangible (nyata) dan intangible (tidak nyata), dengan analisis cost-benefit ini masalah yang mesti diperhatikan ialah item-item yang dipilih dan pemberian nilai atau harga terhadap item tersebut.


  • Metode Evaluasi Program dan Kebijakan terdiri atas tiga jenis, yakni :


  • Evaluasi Semu

Adalah penilaian yang memakai metode deskriptif guna menghasilkan informasi yang valid dan dapat diandalkan mengenai hasil kebijakan, tanpa berjuang untuk menanyakan tentang guna atau nilai dari hasil-hasil itu terhadap perseorangan, kumpulan maupun masyarakat.


  1. Evaluasi Formal

Adalah penilaian yang memakai metode deskriptif guna menghasilkan informasi yang valid dan dapat diandalkan mengenai hasil kebijakan, dengan melakukan penilaian atas dasar destinasi program kepandaian yang secara formal telah diberitahukan oleh semua pembuat kepandaian dan administrator program.


  • Evaluasi Keputusan Teoritis.

Evaluasi yang memakai pendekatan deskriptif guna menghasilkan informasi yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan tentang hasil-hasil kepandaian yang secara gamblang dinilai oleh sekian banyak pelaku kebijakan.


Manfaat Manajemen Kinerja

Dan menurut keterangan dari Wibowo “2010” performance management menyerahkan manfaat untuk perusahaan secara keseluruhan, manajer dan pun setiap pribadi di dalam organisasi tersebut. Nah sebagai berikut penjelasannya:


Manfaat Untuk Perusahaan

  • Sebagai acuan guna penyesuaian destinasi organisasi dengan destinasi tim dan pribadi dalam membetulkan kinerja pegawai.
  • Untuk menambah komitmen kerja pegawai.
  • Untuk membetulkan proses training dan pengembangan.
  • Untuk meningkatkan kemampuan pegawai.
  • Sebagai upaya perbaikan dan pengembangan secara berkesinambungan.

Manfaat Untuk Manajer

  • Untuk menolong upaya klasifikasi kinerja dan asa perilaku.
  • Untuk membetulkan kinerja kesebelasan dan pribadi pekerja.
  • Untuk menawarkan kesempatan memanfaatkan masa-masa secara berkualitas.
  • Sebagai upaya menyerahkan penghargaan non-finansial untuk karyawan.
  • Untuk menolong karyawan yang kinerjanya tidak cukup baik.

Manfaat Untuk Seluruh Pegawai

  • Sebagai informasi peran dan destinasi karyawan.
  • Untuk mendorong dan menyokong kinerja karyawan.
  • Untuk menolong mengembangkan kinerja dan keterampilan karyawan.
  • Sebagai kesempatan untuk memanfaatkan masa-masa yang berkualitas.
  • Sebagai dasar objektivitas dan kejujuran dalam mengukur kinerja.

Syarat Manajemen Kinerja

Terdapat sejumlah alat dan kriteria dalam menjalankan performance management, sejumlah alat tersebut contohnya manajemen bobot ISO, Malcolm Baldridge “MBNQA”, Lean Six Sigma, Balanced Scorecard “BSC”, Six Sigma dan lain-lain. Namun apapun perangkat yang dipakai penerapan manajemen kinerja mesti mengisi syarat-syarat dasar inilah ini:

  • Perusahaan mesti mempunyai strategi yang jelas dalam upaya mewujudkan tujuannya.
  • Perusahaan mempunyai indikator kinerja utama “key perfomance indicator” yang terukur secara kuantitatif, mempunyai target yang ingin dijangkau dan jelas batas waktunya.
  • Terdapat kontrak kinerja, dimana ukuran-ukuran kinerja dituangkan dalam format kesepakatan antara bawahan dan atasan.
  • Terdapat siklus manajemen kinerja yang baku dan dipatuhi semua elemen perusahaan yakni berupa perencanaan kinerja, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.
  • Terdapat pemberian reward dan punishment yang sifatnya membina dan konsisten di dalam perusahaan.

Demikian Pembahasan Tentang Tujuan Manajemen Kinerja: Pengertian, Konsep, Kebersangkutan, Siklus, Metode, Manfaat dan syarat dari Pendidikanmu

Semoga Bermanfaat Bagi Para Pembaca :)

Berita Artikel Lainnya: