Materi Biota Laut

Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Biota Laut? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: pengertian, manfaat dan faktor.

Biota-Laut

Pengertian Biota Laut

Dalam ekologi, biota ialah keseluruhan kehidupan yang terdapat pada satu distrik geografi tertentu dalam sebuah waktu tertentu. Biota Laut ialah semua makhluk hidup yang terdapat di laut baik fauna maupun tanaman atau karang . Secara umum saya dan anda bisa mengelompokkan biota laut menjadi tiga kumpulan besar, yaitu Plankton, Nekton, dan Bentos. Bahwa pembagian ini tidak terdapat kaitannya dengan kalsifikasi ilmiah, ukuran,atau jenis spesies saja, namun menurut pada kelaziman hidupnya secara umum setiap menurut gerak berjalan, pola hidup dan sebaran menurut keterangan dari ekologi.


Plankton

Plankton biota yg hidup di zona pelagik, gerakannya paling lemah dan tidak bisa melawan gerakan air. Plankton terdiri atas phytoplankton dan zooplankton. Phytoplankton ialah tumbuhan plankton sementara zooplankton ialah binatang plankton.

Plankton merangkum sejumlah besar biota di laut, baik dari jenisnya maupun kepadatannya.Seluruh plankton menyusun volume biota yg spektakuler besarnya. Hidup terbatas di permukaan laut sampai kedalaman sejumlah ratus meter.

Plankton dikategorikan dalam sejumlah kategoyi, yaitu:

  • Berdasrkan fungsinya

Secara fungsional,plankton digolongkan menjadi emat kelompok utama,yaitu fitoplankton, zooplankton, bakterioplankton, dan virioplankton.

  • Fitoplankton

Fitoplankton disebut pun plankton nabati, ialah tumbuhan yang hidupnya mengambang atau melayang dilaut. Ukurannya paling kecil sampai-sampai tidak dapat disaksikan oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2 – 200µm (1 µm = 0,001mm). fitoplankton lazimnya berupa pribadi bersel tunggal, tetapi pun ada yang berbentuk rantai.

Meskipun ukurannya paling kecil, tetapi fitoplankton bisa tumbuh dengan paling lebat dan padat sampai-sampai dapat mengakibatkan perubahan warna pada air laut.

Fitoplankton mempunyai faedah penting di laut, karena mempunyai sifat autotrofik, yaitu dapat menghasilkan sendiri bahan organic makanannya. Di samping itu, fitoplankton pun mampu mengerjakan proses fotosintesis guna menghasilkan bahan organic sebab berisi klorofil. Karena kemampuannya ini fitoplankton dinamakan sebagai primer producer.

Bahan organic yang diproduksi fitoplankton menjadi sumber energi guna menjalan segala faedah faalnya. Tetapi, disamping tersebut energi yang terkandund didalam fitoplankton dialirkan melewati rantai makanan. Seluruh fauna laut laksana udang, ikan, cumi – cumi hingga ikan paus yang berukuran raksasa bergantung pada fitoplankton baik secara langsung atau tidak langsung melewati rantai makanan.


Zooplankton

Zooplankton, disebut pun plankton hewani, ialah hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam laut. Kemampuan renangnya paling terbatas sampai keberadaannya paling ditentukan ke mana arus membawanya.

Zooplankton mempunyai sifat heterotrofik, yang maksudnya mustahil memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik. Oleh sebab itu, guna kelangsungan hidupnya paling bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi zooplankton lebih bermanfaat sebagai konsumen (consumer)bahan organik.

Ukurannya yang sangat umum berkisar 0,2 – 2 mm, namun ada pun yang berukuran besar contohnya ubur-ubur yang dapat berukuran hingga lebih satu meter. Kelompok yang sangat umum didatangi antara beda kopepod (copepod), eufausid(euphausid), misid (mysid), amfipod (amphipod, kaetognat(chaetognath). Zooplankton bisa dijumpai mulai dari perairan pantai, perairan estuaria di depan muara hingga ke perairan di tengah samudra, dari perairan tropis sampai ke perairan kutub.

Zooplankton terdapat yang hidup di permukaan dan terdapat pula yang hidup di perairan dalam. Ada pula yang dapat mengerjakan migrasi vertikal harian dari lapisan dalam ke permukaan. Hampir semua fauna yang dapat berenang bebas (nekton) atau yang hidup di dasar Taut (bentos) menjalani mula kehidupannya sebagai zooplankton yakni saat masih berupa terlur dan larva. Baru dikemudian hari, menjelang dewasa, sifat hidupnya yang semula sebagai plankton pulang menjadi nekton atau bentos.


Bakterioplankton

Bakterioplankton, ialah bakteri yang hidup sebagai plankton. Kini orang kian memahami bahwa bakteri pun tidak sedikit yang hidup sebagai plankton dan berperan urgen dalam lour hara (nutrient cycle) dalam ekosistem Laut.

la memiliki ciri yang khas, ukurannya paling halus (umumnya < 1 µm), tidak memiliki inti sel, dan lazimnya tidak memiliki klorofil yang bisa berfotosintesis. Fungsi utamanya dalam ekosistem laut ialah sebagai pengurai (decomposes). Semua biota laut yang mati, bakal diuraikan oleh bakteri sampai-sampai akan menghasilkan hara laksana fosfat, nitrat, silikat, dan sebagainya. Hara ini lantas akan didaur-ulangkan dan dimanfaatkan lagi oleh fitoplankton dalamprows fotosintesis.


Virioplankton

Virioplankton ialah virus yang hidup sebagai plankton. Virus iniukurannya paling kecil ( tidak cukup dari 0,2 um ) dan menjadikan biota lainnya, khususnya bakterioplankton dan fitoplankton, sebagai inang (host). Tanpa inangnya virus ini tak menunjukkan pekerjaan hayati. Tetapi virus ini bisa pula memecahkan dan mematikan sel-sel inangnya. Baru selama dua dasawarsa lalu semua ilmuwan tidak sedikit mengkaji virioplankton ini dan mengindikasikan bahwa virioplankton juga mempunyai faedah yang sangat urgen dalam daur karbon (carbon cycle) di dalam ekosistem laut.


  • Nekton

Kelompok organisme yang tergolong nekton merupakan:


  • Vertebrata

Vertebrata ialah salah satu divisi besar dari kerajaan hewan, yang terdiri dari semua fauna yang mempunyai tulang punggung yang terdiri dari tulang vertebra atau tulang rawan.
Yang tergolom dalam fauna vertebrata antara lain:

  1. jenis ikan bertulang rawan, laksana hiu dan pari
  2. ikan bertulang keras, laksana kakap, tuna, dll
  3. penyu
  4. ular
  5. mamalia laut, laksana paus)

  • Mollusca

Moluska (filum Mollusca, dari bahasa Latin: molluscus = lunak) merupakan fauna triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya tergolong semua fauna lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti sekian banyak jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.

Moluska adalah  filum terbesar kedua dalam kerajaan hewan setelah filum Arthropoda. Saat ini diduga ada 75 ribu jenis, diperbanyak 35 ribu jenis dalam format fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung benua di laut hingga pegunungan yang tinggi, bahkan gampang saja ditemukan di dekat rumah kita.Moluska dipelajari dalam cabang zoologi yang dinamakan malakologi (malacology).


  • Bentos  

Bentos adalah sebuah organisme yang bermukim di dalam, atau di dasar laut, dikenal sebagai zona bentik. Mereka tinggal di sekitar laut atau endapan lingkungan, dari pasang surut di sepanjang tepi kolam, dan lantas ke bawah abisal pada kedalaman.
Kelompok organisme yg tergolong Bentos ialah organisme yang hidup di dasar perairan mulai garis pasut hingga dasar abisal.

  1. Biota menempel (spon, teritip,tiram)
  2. Biota merayap (kepiting, udang karang)
  3. Biota meliang (beberapa jenis kerang & cacing).

Terumbu Karang

Terumbu karang ialah sekumpulan fauna karang yang bersimbiosis dengan sejenis tanaman alga yang dinamakan zooxanhellae. Terumbu karang terdiri dari dua kata,yaitu terumbu dan karang.Terumbu karang dapat ditafsirkan sebagai suatu endapan batu kapur, yakni kalsium karbonat yang didapatkan oleh fauna karang dan biota –biota lain,Sementara karang dapat ditafsirkan sebagai sejenis fauna yang berasal dari ordoo Sceractinia yang dapat menyekresi kalsium karbonat.Selanjutnya, fauna itu dikenal dengan sebutan karang tunggal atau polip.Ingat anda tidak dapat mengartukannya dengan terpisah ,jika ditafsirkan terpisah maka dengan kata lain akan berbeda.


Tipe-Tipe Terumbu Karang Berdasarkan Bentuknya

Terumbu karang di bina dengan proses yang sama namun secara geomorfologi disusun menurut dimana mereka tumbuh dan sejarah permukaan laut. Umumnya, banyak sekali terumbu karang sudah terbentuk tidak cukup dari 10.000 tahun yang kemudian setelah eskalasi permukaan air laut yang disertai dengan pencairan es yang mengakibatkan banjir pada penyampaian benua. Ketika terumbu karang terbentuk, mereka mulai membina bentang terumbu keatas bersamaan dengan menaiknya permukaan air laut. Geomorfologi dari terumbu diakibatkan oleh dua hal utama: eskalasi permukaan air laut relatif dan format substrat dasar.


  • Terumbu karang tepi (fringing reefs)

Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di beberapa besar pesisir pantai dari pulau-pulau besar. Perkembangannya dapat mencapai kedalaman 40 meter dengan perkembangan ke atas dan ke arah luar mengarah ke laut lepas. Dalam proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya bentukan ban atau unsur endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, perkembangan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).


  • Terumbu karang penghalang (barrier reefs)

Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, selama 0.52 km ke arah laut lepas dengan diberi batas oleh perairan berkedalaman sampai 75 meter. Terkadang menyusun lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya menjangkau puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di dekat pulau paling besar atau benua dan menyusun gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Batuan Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).


  • Terumbu karang cincin (atolls)

Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulaupulau vulkanik yang tenggelam sampai-sampai tidak ada perbatasan dengan daratan.


  • Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs)

Gosong terumbu (patch reefs), terkadang disebut pun sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas hingga ke permukaan dan, dalam kurun masa-masa geologis, menolong pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini bakal berkembang secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu. Ini ialah beberapa terumbu karang yang terdapat di Indonesia dan klasifikasinya:


  • Acropora cervicornis
  1. Kerajaan : Animalia
  2. Phylum : Cnidaria
  3. Class : Anthozoa
  4. Ordo : Scleractinia
  5. Keluarga : Acroporidae
  6. Genus : Acropora
  7. Spesies : Acropora cervicornis

  • Ciri-cirinya:
  1. Kedalaman : Karang ini tidak sedikit dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
  2. Ciri-ciri : Koloni bisa terhampar sampai sejumlah meter, Koloni arborescens, tersusun dari cabang-cabang yang silindris. Koralit berbentuk pipa. Aksial koralit bisa dibedakan.
  3. Warna : Coklat muda.
  4. Keserupaan : A. prolifera, A. formosa.
  5. Distribusi : Perairan Indonesia, Jamaika, dan Kep. Cayman..
  6. Habitat : Lereng karang unsur tengah dan atas, pun perairan lagun yang jernih.

  • Acropora acuminate
  1. Kingdom : Animalia
  2. Hylum : Cnidaria
  3. Class : Anthozoa
  4. Ordo : Scleractinia
  5. Family : Acroporidae
  6. Genus : Acropora
  7. Spesies : Acropora acuminate

Ciri-Cirnya:

  1. Kedalaman : Karang ini tidak sedikit dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
  2. Ciri-ciri : Koloni bercabang. Ujung cabangnya lancip. Koralit memiliki 2 ukuran.
  3. Warna : Biru muda atau coklat.
  4. Keserupaan : A. hoeksemai, A abrotanoides.
  5. Distribusi : Perairan Indonesia, Solomon, Australia, Papua New Guinea dan Philipina.
  6. Habitat : Pada unsur atas atau bawah lereng karang yang bening atau juga keruh.

  • Acropora micropthalma
  1. Kingdom : Animalia
  2. Phylum : Cnidaria
  3. Class : Anthozoa
  4. Ordo : Scleractinia
  5. Family : Acroporidae
  6. Genus : Acropora
  7. Spesies : Acropora micropthalma

Ciri-cinya:

  1. Kedalaman : Karang ini tidak sedikit dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
  2. Ciri-ciri : Koloni dapat mencapai 2 meter luasnya dan melulu terdiri dari satu spesies. Radial koralit kecil, berjumlah tidak sedikit dan ukurannya sama.
  3. Warna : Abu-abu muda, kadang coklat muda atau krem.
  4. Keserupaan : A. copiosa, A. Parilis, A. Horrida, A. Vaughani, dan A. exquisita.
  5. Distribusi : Perairan Indonesia, Solomon, Australia, Papua New Guinea.
  6. Habitat : Reef slope unsur atas, perairan keruh dan lagun berpasir.

Faktor-faktor lingkungan yang memprovokasi perkembangan ekosistem terumbu karang


  • Suhu

Secara global, sebarang terumbu karang dunia diberi batas oleh permukaan laut yang isoterm pada suhu 20 °C, dan tidak terdapat terumbu karang yang berkembang di bawah suhu 18 °C. Terumbu karang tumbuh dan berkembang optimal pada perairan bersuhu rata-rata tahunan 23-25 °C, dan bisa menoleransi suhu hingga dengan 36-40 °C.


  • Salinitas

Terumbu karang melulu dapat hidup di perairan laut dengan salinitas air yang tetap di atas 30 ‰ namun di bawah 35 ‰ Umumnya terumbu karang tidak berkembang di perairan laut yang mendapat limpasan air tawar tertata dari sungai besar, karena urusan tersebut berarti penurunan salinitas. Contohnya di delta sungai Brantas (Jawa Timur). Di sisi lain, terumbu karang bisa berkembang di distrik bersalinitas tinggi laksana Teluk Persia yang salinitasnya 42 %.


  • Cahaya dan Kedalaman

Kedua hal tersebut berperan urgen untuk kelangsungan proses fotosintesis oleh zooxantellae yang ada di jaringan karang. Terumbu yang di bina karang hermatipik bisa hidup di perairan dengan kedalaman maksimal 50-70 meter, dan lazimnya berkembang di kedalaman 25 meter atau kurang. Titik kompensasi guna karang hermatipik berkembang menjadi terumbu ialah pada kedalaman dengan intensitas cahaya 15-20% dari intensitas di permukaan.


  • Kecerahan

Faktor ini bersangkutan dengan penetrasi cahaya. Kecerahan perairan tinggi berarti penetrasi cahaya yang tinggi dan ideal untuk merangsang produktivitas perairan yang tinggi pula.


  • Gelombang

Gelombang merupakan hal pembatas sebab gelombang yang terlampau besar bisa merusak struktur terumbu karang, misalnya gelombang tsunami. Namun demikian, lazimnya terumbu karang lebih berkembang di wilayah yang mempunyai gelombang besar. Aksi gelombang pun dapat menyerahkan pasokan air segar, oksigen, plankton, dan menolong menghalangi terjadinya pengendapan pada koloni atau polip karang.


  • Arus

Faktor arus dapat dominan baik atau buruk. Bersifat positif bilamana membawa nutrien dan bahan-bahan organik yang dibutuhkan oleh karang dan zooxanthellae, sedangkan mempunyai sifat negatif bilamana menyebabkan sedimentasi di perairan terumbu karang dan menutupi permukaan karang sehingga berdampak pada kematian karang.


  • Sedimen

Karang lazimnya tidak tahan terhadap sedimen. Karena sedimen merupakan hal pembatas yang potensial untuk sebaran karang di wilayah dimana suhu sesuai untuk fauna ini.


Manfaat Ekosistem Terumbu Karang

  • Dari segi ekonomi ekosistem terumbu karang mempunyai nilai estetika dan tingkat keanekaragaman biota yang tinggi yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber makanan, bahan obat – obatan ataupun sebagai objek wisata bahari.
  • Ditinjau dari faedah ekologisnya, terumbu karang yang sangat urgen dalam menjaga ekuilibrium lingkungan dan menyumbangkan stabilitas fisik, yaitu dapat menahan hempasan gelombang yang kuat sampai-sampai dapat mengayomi pantai dari abrasi
  • Adapun dari segi social ekonomi, terumbu karang ialah sumber perikanan yang produktif sampai-sampai dapat menambah pendapatan nelayan, warga pesisir, dan devisa Negara yang berasal dari devisa perikanan dan pariwisata.
  1. Biota Laut ialah semua makhluk hidup yang terdapat di laut baik fauna maupun tanaman atau karang.
  2. Plankton dikategorikan dalam sejumlah kateori,yaitu fitoplankton, zooplankton, bakterioplankton, dan virioplankton.
  3. Terumbu karang ialah sekumpulan fauna karang yang bersimbiosis dengan sejenis tanaman alga yang dinamakan zooxanhellae
  4. Faktor-faktor lingkungan yang memprovokasi perkembangan ekosistem Terumbu Karang yakni suhu, salinitas, cahaya, kedalaman, kecerahan, gelombang dan arus.
  5. Ekosistem terumbu karang adalahekosistem yang penting, sebab tempat bermukim biota laut.
  6. Perubahan iklim merupakan hal paling berpengaruh dalam perusakkan terumbu karang. Oleh sebab itu, anda sebagai insan harus lebih menyukai lingkungan.
  7. Indonesia dikenal sebagai pusat penyaluran terumbu karang untuk semua Indo-Pasifik. Indonesia mempunyai areal terumbu karang seluas 60.000 km2 lebih. Sejauh ini sudah tercatat tidak cukup lebih 354 jenis karang yang tergolong kedalam 75 marga.

Saran:

Jagalah tidak jarang kali kehidupan biota laut tidak boleh sampai anda merusaknya sebab biota laut memiliki keanekaragaman dan sagat indah.


Demikian Pembahasan Tentang Kasifikasi Biota Laut: Pengertian, Manfaat dan Faktor dari Pendidikanmu

Semoga Bermanfaat Bagi Para Pembaca :)

Berita Artikel Lainnya: