Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Korosi? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: pengertian, reaksi, faktor, cara dan jenis.
Daftar Isi
Pengertian Korosi
Korosi adalah salah satu urusan yang terjadi dampak kerusakan atau degradasi logam dampak adanya suatu reaksi redoks antara logam dengan sekian banyak zat di lingkungannya sampai-sampai akan bisa menghasilkan senyawa yang tidak dikehendaki. Korosi ini pun sering dinamakan dengan pengkaratan.
Korosi ini bisa juga ditafsirkan sebagai sebuah serangan yang merusak logam sebab logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan suatu lingkungan.
Reaksi Kimia dalam Peristiwa Korosi atau Perkaratan
Pada peristiwa korosi, logam ini akan merasakan oksidasi sementara oksigen akan merasakan reduksi. Karat yang terjadi pada sebuah logam lazimnya berupa oksida atau karbonat (Fe2O3.nH2O), yang berwarna coklat-merah.
Korosi adalah sebuah proses elektrokimia. Pada peristiwa korosi besi, pada unsur tertentu saja dari besi tersebut sebagai anode, di mana besi akan merasakan oksidasi.
Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dapat dilepaskan di anode bakal mengalir ke bagian beda dari besi, beraksi sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e → 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e → 4OH–(aq)
Pada ion besi (II) bakal terbentuk pada anode, selanjutnya teroksidasi menyusun suatu ion besi (III) lantas dapat pun membentuk oksida terhidrasi, yakni karat besi.
Bagian besi mana yang akan beraksi sebagai anode maupun katode. Hal tersebut pun akan bergantung pada tidak sedikit faktor, contohnya saja zat pengotor atau perbedaan rapatan logam itu.
Faktor Penyebab Korosi
Berikut ini terdapat beberapa faktor penyebab korosi, terdiri atas:
1. Elektrolit
Elektrolit ini adalah sebuah kandungan yang ada dalam garam atau pun asam dengan sifat yang gampang terikat dengan oksigen sampai-sampai pada proses pengkaratan bakal terbilang sangat gampang dan cepat.
Asam atau garam yang bakal berisi elektrolit juga tidak sedikit ini ditemukan dalam air asin laut dan air hujan.
2. Sel Elektrokimia
Karat di sini pun akan muncul bilamana ada dua logam yang bakal saling bersentuhan dengan di antara logamnya yang pun mempunyai potensial rendah yang bilamana bersentuhan dengan yang potensialnya tinggi.
Maka bakal dapat mengakibatkan oksidasi dampak suatu kandungan oksigen di angkasa karena karat lebih tidak jarang terjadi pada logam dengan potensi rendah.
3. Permukaan Logam Tidak Rata
Karat pun dapat hadir sebagai dampak adanya anode dan katode yang terbentuk dampak adanya kutub-kutub muatan yang akan hadir dari permukaan sebuah logam yang tidak rata.
4. Kelembapan Udara
Udara yang lembap pun tentu bakal berisi tidak sedikit uap air dan dampak air adalahsalah satu hal penyebab sebuah korosi maka udara lembap pun dapat menyebabkan logam yang gampang berkarat.
5. pH
Pada suatu suasana yang lebih asam, pH < 7, reaksi pada korosi besi ini bakal lebih cepat, sebagaimana sebuah reaksi reduksi oksigen dalam keadaan asam lebih spontan yang bakal ditandai dengan potensial reduksinya akan lebih banyak dibanding dalam keadaan netral ataupun basa.
6. Suhu
Semakin tinggi suhu, bakal semakin cepat korosi terjadi. Hal ini sebagaimana sebuah laju reaksi kimia bertambah seiring meningkatnya suhu.
7. Bakteri
Tipe bakteri tertentu dapat pun mempercepat korosi, sebab mampu menghasilkan sebuah karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S). CO2 ini bakal menurunkan pH sampai-sampai dapat mendongkrak kecepatan korosi.
H2S dan besi sulfida (Fe2S2) bakal hasil reduksi sulfat (SO42-) oleh bakteri pereduksi sulfat pada suatu situasi anaerob, bisa mempercepat korosi bila sulfat terdapat di dalam air. Zat-zat ini pun dapat mendongkrak kecepatan korosi.
8. Galvanic Coupling
Bila besi yang terhubung atau menempel pada logam beda yang tidak cukup reaktif (tidak gampang teroksidasi, potensial reduksi ke yang lebih positif), maka bakal timbul lain potensial yang dapat mengakibatkan terjadinya aliran elektron dari anode ke katode.
Hal ini pun menyebabkan besi bakal lebih cepat merasakan korosi dikomparasikan tanpa suatu eksistensi logam tidak cukup reaktif. Efek ini disebut pun sebagai efek galvanic coupling.
Perbedaan Karat dengan Korosi
Karat (rust) yaitu di antara istilah yang pada belakangan ini melulu dapat dikhususkan untuk korosi pada besi, sementara korosi merupakan sebuah fenomena destruktif yang bisa mempengaruhi nyaris semua logam.
Karat pada dasarnya adalah sebuah proses kimia elektronik pada bahan metal. Berbagai faktor-faktor yang dapat merangsang terjadinya sebuah karat yaitu air dan elektron bebas, karena tersebut karat pun sering dinamakan sebagai pertemuan antara besi atau baja dengan air dan elektron bebas.
Tanpa salah satu hal tersebut, karat ini tidak bakal timbul. Proses pada terjadinya karat bakal dipercepat dengan eksistensi garam.
Berikut ini ialah sejumlah perbedaan korosi dan karat diantaranya inilah ini :
- Berkarat adalah salah satu jenis korosi.
- Ketika suatu besi atau bahan yang berisi sebuah zat besi menjalani korosi, tersebut dikenal pun sebagai karat.
- Berkarat bakal menghasilkan serangkaian oksida besi, sementara pada korosi bisa menghasilkan garam atau oksida logam.
Cara Mencegah Korosi
Berikut ini terdapat beberapa cara mencegah korosi, terdiri atas:
1. Pengecatan (Cara sangat Umum)
Fungsi pengecatan guna dapat mengayomi besi terhadap kontak dengan air dan udara. Cat yang berisi timbal dan seng ini pun akan lebih mengayomi besi dari korosi.
Pengecatan ini mesti sempurna karena andai ada bagian yang tidak tertutup oleh cat, maka besi di bawah cat bakal terkorosi. Cara ini lazimnya dapat dilaksanakan pada pagar lokasi tinggal maupun jembatan.
2. Dibalut plastik
Plastik pun mampu menangkal besi terkontak dengan air dan udara. Peralatan lokasi tinggal tangga ini seringkali dibalut plastik guna dapat menghindari korosi.
3. Pelapisan dengan Krom
Krom (Cr) yang memberi lapisan pelindung, sampai-sampai besi yang telah diberi lapisan krom bakal mengkilap. Pelapisan dengan krom ini dilaksanakan dengan proses elektrolisis.
Krom pun dapat menyerahkan perlindungan meskipun pada sebuah lapisan krom itu ada yang rusak. Cara ini lazimnya dapat dilaksanakan pada kendaraan bermotor, contohnya saja bumper mobil.
4. Pelapisan dengan Timah (Tin plating)
Timah (Sn) ini tergolong logam tahan karat. Kaleng dari kemasan dari besi lazimnya yang dilapisi dengan timah. Proses pelapisan dapat dilaksanakan secara elektrolisis.
Lapisan pada timah akan mengayomi besi sekitar lapisan tersebut masih utuh. Apabila ada goresan, maka timah ini malah mempercepat sebuah proses korosi sebab potensial elektrode besi lebih positif dari timah.
5. Pelapisan dengan Seng (Galvanisasi)
Seng (Zn) pun dapat mengayomi besi meskipun lapisannya terdapat yang rusak.
Hal ini sebab potensial pada elektrode besi lebih negatif daripada seng, maka pada besi yang terkontak dengan seng akan menyusun sel elektrokimia dengan sebuah besi sebagai katode dan seng yang akan merasakan oksidasi sampai-sampai besi bakal lebih awet.
6. Pengorbanan Anode (Sacrificial Anode)
Perbaikan pada pipa bawah tanah yang terkorosi mungkin pun memerlukan perbaikan yang mahal biayanya.
Hal ini dapat ditanggulangi dengan suatu teknik sacrificial anode, yakni dengan teknik menanamkan suatu logam magnesium lantas dihubungkan ke pipa besi melewati sebuah kawat.
Lalu logam magnesium tersebut akan berkarat, sementara besi tidak sebab magnesium adalahsuatu logam yang aktif (lebih gampang berkarat).
7. Membuat Paduan Logam (Stainless Steel)
Paduan pada logam yang sering digunakan ialah stainless steel.
Merupakan suatu gabungan dari 74% besi (Fe), 18% nikel (Ni), dan 8% krom (Cr). Contohnya yaitu pada alat-alat perkakas lokasi tinggal tangga laksana sendok stainless steel.
Jenis-Jenis Korosi
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis korosi, terdiri atas:
1. Korosi Merata
Korosi merata adalah salah satu format dari korosi yang seringkali terjadi. Korosi merata ini ditandai dengan adanya reaksi kimia atau elektrokimia pada sebuah permukaan bereaksi.
Dampaknya bisa terlihat contohnya pada logam menjadi tipis dan kesudahannya terjadi suatu kegagalan pada logam tersebut.
2. Korosi Galvanik
Apabila terjadi suatu kontak atau secara listrik kedua logam yang bertolak belakang potensial itu akan dapat memunculkan aliran elektron atau listrik diantar kedua logam.
Logam yang memiliki sebuah tahanan korosi rendah ( potensial rendah) bakal terkikis dan yang tahanan korosinya lebih tinggi (potensial tinggi) akan pun mengalami penurunan korosinya. Korosi galvanic corrosion dapat diprovokasi oleh lingkungan, jarak, lokasi atau luas.
3. Korosi Celah
Bentuk dari suatu korosi yang saat ada celah dampak dari penggabungan atau sebuah penyatuan dua logam yang sama memiliki suatu kadar oksigen yang bertolak belakang dengan unsur luarnya.
Jenis dari korosi itu pada lazimnya dapat diakibatkan oleh lubang yang paling kecil, dan celah-celah di bawah kepala baut dan pakunya yang keling.
4. Korosi Sumuran
Korosi sumuran adalah salah satu format dari adanya serangan korosi yang paling lokal lantas dapat menyerang suatu wilayah tertentu yang dapat menyebabkan adanya lubang dalam logam.
Kemudian lubang yang berdiameter kecil atau pun besar, dalam tidak sedikit kasus lubang itu relatif paling kecil. Lubang yang telah terisolasi ataupun terkadang terlihat contohnya pada permukaan yang kasar.
Pits lazimnya juga dapat digambarkan sebagai rongga atau lubang berdiameter pada permukaan kurang-lebih sama ataupun tidak cukup dari kedalaman.
5. Korosi Erosi
Korosi Erosi merupakan suatu korosi yang bakal terjadi sebab tingkat percepatan kehancuran atau suatu serangan pada logam dari gerakan relatif antara cairan korosif dan permukaan logam.
Biasanya pada gerakan tersebut lumayan cepat, dan ikut serta dengan abrasi. Logam yang berada di suatu permukaan tersebut lantas berubah ke ion terlarut atau juga format produk korosi yang padat.
6. Korosi Tegangan
Gaya-gaya mekanis yang contohnya dari sebuah tarikan atau kompresi dominan sangat kecil pada proses pengkaratan di unsur metal yang sama andai dapat ditinjau dari laju pengkaratan dalam mil pertahun.
Namun, ketika tersebut juga adalah bagian kombinasi antara tensile stress dan pun lingkungan yang korosif, maka situasi tersebut adalah salah satu dari sekian banyak penyebab utama dalam kegagalan material.
Kegiatan itu dapat pun berupa retakan yang biasa dinamakan dengan korosi tegangan.
Korosi erosi dipecah menjadi 2 tipe yaitu inilah ini :
- Korosi Kavitasi : Akibat adanya sebuah benturan gelembung fluida dengan permukaan logam sehingga berdampak luka terhadap sebuah permukaan logam tersebut.
- Fretting Corrosion : Akibat suatu gesekan antara logam dengan logam dan yang berdampak suhu logam naik dan tergerus sesama logam.
7.Korosi Bakteri
Korosi ini melulu dapat diakibatkan oleh sebuah bakteri anaerobic yang melulu bertahan dalam suatu situasi tanpa terdapat zat asam. Bakteri ini dapat mengolah garam sulfat menjadi asam yang reaktif dan dapat mengakibatkan karat.
8. Korosi Arus Liar
Korosi arus liar merupakan dapat merasuknya suatu arus sehaluan secara binal tidak disengaja pada sebuah konstruksi baja, yang lantas dapat meninggalkannnya kembali mengarah ke sumber arus.
Prinsip sebuah serangan karat arus binal ini yaitu dapat merasuknya arus sehaluan secara binal tidak disengaja pada sebuah konstruksi baja, lantas dapat meninggalkannnya kembali mengarah ke sumber arus.
Pada titik dimana arus bakal meninggalkan konstruksi, bakal terjadi sebuah serangan karat yang lumayan serius sampai-sampai dapat merusak konstruksi tersebut.
9. Korosi Atmosfer
Korosi ini bisa terjadi dampak proses elektrokimia antara dua unsur pada benda padat khusunya metal besi yang bertolak belakang potensial dan bakal langsung bersangkutan dengan udara terbuka.
10. Korosi Regangan
Korosi ini bisa terjadi sebab pemberian sebuah tarikan atau kompresi yang melebihi batas ketentuannya. Kegagalan ini sering pun disebut sebagaiRetak Karat Regangan (RKR) atau stress corrosion cracking.
Sifat dari retak pada jenis ini paling spontan (tiba-tiba terjadinya atau spontaneous), regangan ini biasanya mempunyai sifat internal yang dapat diakibatkan oleh perlakuan yang diterapkan laksana pada bentukan dingin atau pun adalah sisa hasil pengerjaan (residual) laksana pada pengelingan, pengepresan dan lain-lain.
Contoh Korosi
Berikut ini terdapat beberapa contoh korosi, terdiri atas:
1. Pengkaratan logam
Contoh ini paling umum terjadi sebab logam adalah materi pelapis seluruh unsur perlengkapan rumah tangga, perkantoran hingga alat pekerjaan dimanapun, sampai-sampai unsur yang powerful dengan anode ini memang rawan terjadinya karat, sebab memang bermanfaat sebagai lokasi terjadi nya oksidasi.
2. Pengkaratan besi
Meskipun besi berperan sebagai katoda, tapi penyampaian sinar matahari, udara dan air dapat mengakibatkan unsur katoda ini menipis sampai-sampai akan tidak sedikit ditemukan jembatan, tiang listrik sampai rel kereta api berkarat.
Baca Artikel Lainnya: