Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Wawancara? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: pengertian menurut para ahli, ciri, bentuk Metode, jenis dan contoh.
Pengertian Wawancara
Wawancara adalah salah satu kegiatan berbahasa dalam bentuk tanya jawab untuk mencari informasi atau data-data kepada narasumber secara lisan. Narasumber adalah orang yang dipilih karena keahliannya, kepandaiannya, dan lebih paham mengenai topik yang diangkat dalam wawancara.
Pengertian Wawancara Menurut Para ahli
Berikut dibawah ini terdapat beberapa pengertian para ahli mengenai wawancara, antara lain:
-
Menurut KBBI
Wawancara adalah suatu aktivitas tanya jawab yang dilakukan oleh seorang pewawancara sebagai penanya dan narasumber sebagai orang yang ditanya.
-
Menurut Charles Stewart dan W.B. Cash
Wawancara adalah suatu proses komunikasi dipasangkan dengan sebuah tujuan serius dan telah ditentukan dirancang untuk bertukar sikap dan melibatkan tanya jawab.
-
Menurut Denzig
Wawancara adalah suatu aktivitas yang dipandu dan rekaman pembicaraan atau tatap muka suatu percakapan yang di mana seseorang mendapat informasi dari orang lain.
-
Menurut Robert Kahn dan Channel
Wawancara adalah suatu contoh khusus dari sebuah interaksi yang dimulai secara ekspresi untuk suatu tujuan tertentu dan difokuskan pada tempat konten yang spesifik dengan suatu proses eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan.
-
Menurut Lexy J. Moleong
Wawancara adalah suatu percakapan dengan tujuan tertentu. Dalam percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan diwawancarai (yang menawarkan tanggapan atas pertanyaan itu).
-
Menurut Koentjaraningrat
Wawancara adalah suatu cara yang dipakai untuk kiprah tertentu, mencoba untuk mendapat sebuah informasi dan secara ekspresi pembentukan responden, untuk berkomunikasi secara tatap muka.
Ciri-Ciri Wawancara
Berikut dibawah ini terdapat 4 ciri-ciri wawancara, antara lain:
- Dilakukan secara bertatap muka
- Dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data dan fakta
- Ada orang yang diwawancarai (pewawancara)
- Ada orang yang diwawancarai (narasumber)
Bentuk-Bentuk Wawancara
Berikut dibawah ini terdapat beberapa bentuk-bentuk wawancara, antara lain:
- Wawancara berita, yaitu wawancara yang dilakukan untuk mencari materi berita.
- Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
- Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan melalui pesawat telepon.
- Wawancara pribadi
- Wawancara dengan banyak orang
- Wawancara dadakan atau mendesak
- Wawancara kelompok, wawancara ini dilakukan dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang pejabat, olahragawan dan sebagainya
Jenis-Jenis Wawancara
Berikut dibawah ini terdapat beberapa jenis-jenis wawancara, antara lain:
-
Wawancara Bebas
Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden atau narasumber, Akan tetapi harus diperhatikan bahwa pertanyaan tersebut berafiliasi dengan data-data yang diinginkan. Apabila tidak hati-hati, arah pertanyaan tidak terkendali.
-
Wawancara Terpimpin
Dalam wawancara terpimpin, pewawancara telah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan juga terinci.
-
Wawancara Bebas Terpimpin
Dalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin dan dalam pelaksanaannya pewawancara telah membawa aliran perihal apa saja yang ditanyakan secara garis besar.
Metode Wawancara
Berikut dibawah ini terdapat beberapa metode wawancara, antara lain:
-
Mencatat
Jika memakai metode ini, pewawancara biasanya menyiapkan buku dan pulpen untuk mencatat tanggapan dari narasumber. Saat mencatat tanggapan tersebut, pewawancara akan menulisnya dengan sangat cepat dengan cara hanya menuliskan pointnya saja. Karena jikalau tidak, mereka tidak akan mendapat informasi yang sudah diungkapkan narasumber. Setelah mendapat catatan hasil wawancara, barulah catatan tersebut dikembangkan dengan memakai goresan pena yang baik dan informatif.
-
Merekam (Recording)
Apabila memakai metode ini, pewawancara akan membutuhkan alat berupa perekam suara. Alat tersebut dipakai untuk merekam sebuah tanggapan yang diberikan dari narasumber, sehingga mereka tidak akan kehilangan informasi sedikitpun. Setelah mendapat rekaman, selanjutnya pewawancara akan menulis transkip tanya jawab tersebut dan menjadikannya sebuah berita.
Contoh Wawancara
Berikut dibawah ini terdapat beberapa contoh wawancara, antara lain:
-
Contoh Wawancara dengan Pedang
“Berikut ini adalah wawancara antara PENJUAL CAKWEI dengan 4 orang siswi”
Siswi : Permisi bang , maaf mengganggu ,boleh minta waktunya sebentar ?
Penjual : Iya boleh neng , Ada yang bisa saya bantu ?
Siswi : Begini bang kami mendapat tugas dari guru kewirausahaan kami
untuk mewawancarai pedagang sebagai narasumber . Apa abang
bersedia untuk di wawancarai ?
Penjual : Silahkan saja neng .
Siswi : Kapan abang memulai usaha menjual cakwei ?
Penjual : Tahun 2005 neng
Siswi : Pada saat awal abang berjualan , Abang keliling atau menetap
dirumah (membuka usaha dirumah)
Penjual : Pertama dagang abang langsung keliling ,biasanya abang langsung
kesekolah sekolah .
Siswi : Kenapa abang memilih berjualan cakwei , apa alasannya ?
Penjual : Alasannya abang berjualan cakwei karena memang kemampuan
yang dimiliki hanya sebatas itu .
Siswi : Berapa modal awal yang abang keluarkan untuk berjualan ?
Penjual : Waktu itu modalnya hanya Rp.40.000, untuk membuat bahan 3kg
adonan cakwei.
Siswi : Apa saja bahan-bahan untuk membuat cakwei ?
Penjual : Bahannya terigu ,garam,soda kue,bawang putih secukupnya ,dan
saus siap pakai yang dimasak terlebih dahulu .
Siswi : Dalam sehari abang berjualan dari jam berapa sampai jam berapa ?
Penjual : Dari jam 09.00-17.00 atau 18.00.
Siswi : dari pertama dagang abang sudah pakai gerobak atau dipikul baru
menggunakan gerobak ?
Penjual : Dulu pertama dipikul ,hampir satu tahun saya menggunakan pikulan
, karena saya tidak kuat jika terus dipikul akhirnya saya memilih
untuk menggunakan gerobak.
Siswi : Setelah abang pakai gerobak ,dagangan abang bertambah
(bervariasi) atau tidak ?
Penjual : Ya neng abang tambah dengan cimol dan otak-otak.
Siswi : Nah setelah abang tambah dagangannya ,berapa modal yang abang
keluarkan setiapharinya ?
Penjual : Ya sekitar Rp.130.000 neng .
Siswi : Dengan modal Rp.130.000 ,masing-masing bahan bisa abang buat
berapa kilogram ?
Penjual : Cakwe 3kg , cimol 2kg, otak-otak 10 bungkus,minyak goring 1 ½ kg
Siswi : Berapa penghasilan rata-rata abang setiap harinya ?
Penjual : Penghasilan sehari Rp.200.000 dengan keuntungan bersih
Rp.70.000.
Siswi : Apabila adonan tidak habis terjual ,maka dibuang atau abang olah
lagi ?
Penjual : Kalau sekiranya masih bagus di simpan di kulkas , tetapi jika adonan
sudah melembung di buang .
Siswi : Nah untuk minyak goreng ,dalam penggunaannya abang pakai
berapa kali ?
Penjual : Saya pakai selama 3kali , setelah itu saya ganti dengan yang baru.
Siswi : Usaha abang ini ,abang jalankan sendiri atau memang abang buka
usaha juga di rumah ?
Penjual : Tidak neng, abang jalankan sendiri .
Siswi : Oh gitu yya bang ,saya kira kami sudah cukup banyak mengetahui
tentang usaha cakwei ini ,kami mengucapkan terima kasih atas
waktu yang abang luangkan ,semoga usaha yang abng jalankan bisa
maju .
Penjual : Amiin, sama sama neng.
-
Contoh Wawancara Pendidikan
Saya : “Selamat sore pak?”
Narasumber : “Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?”
Saya : “Apa boleh saya mewawancarai Anda?”
Narasumber : “Ya, boleh silahkan.”
Saya : “Perkenalkan saya Ahmad Fatoni, siswa dari SMA Negeri 2 Bandarlampung. Saya ingin mewawancarai anda mengenai Perpustakaan Kota di Bandarlampung. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Bandarlampung saat ini?”
Narasumber : “Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman.”
Saya : “Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?”
Narasumber : “Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.”
Saya : “Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?”
Narasumber : “Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku
cerita.”
Saya : “Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?”
Narasumber : “Karena mungkin berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini seharusnya tidak sekedar mencari pengetahuan semata, namun juga yang meningkatkan minat baca.”
Saya : “Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?”
Narasumber : “Menurut saya pihak keluargalah yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah,”
Saya : “Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore.”
Narasumber : “Ya. Sama-sama. Selamat sore juga.”
Berita Artikel Lainnya:
- Analisis SWOT: Pengertian Beserta Manfaatnya
- Identitas Nasional adalah
- Pengertian dan Jenis-Jenis Erosi Terupdate
- Cara Menambahkan Kalender di Java Netbeans 6.0