Materi Abstrak

Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Abstrak? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain:

Cara-Membuat-Abstrak

Pengertian Abstrak

Abstrak adalah penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan, ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca.

Sedangkan pengertian khusus abstrak adalah sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual serta secara imajinatif sesuaru yang tidak dialami secara langsung.

Jadi abstrak adalah kata yang menunjukan kepada sifat, keadaan dan kegiatan yang dilepas dari objek tertentu. Pemahaman akan pengertian abstrak sepertinya masih dianggap sebagai suatu yang sulit bahkan tak teraplikasi. Sebagaimana tertera di atas, suatu perikatan adalah suatu pengertian abstrak (dalam arti tidak dapat dilihat dengan mata), maka suatu perjanjian adalah suatu peristiwa atau kejadian yang konkret. Misalnya : Perjanjian jual beli.


Ciri-Ciri Abstrak

Berikut dibawah ini terdapat beberapa ciri-ciri abstrak, antara lain sebagai berikut:

  1. Bentuk tulisan bersifat:

a) informatif kualitatif atau kuantitatif bergantung jenis laporan atau karya ilmiah,

b) deskriptif, analisis, induktif, atau deduktif bergantung pada jenis laporan atau karya ilmiah.

  1. Abstrak disajikan secara singkat, terdiri atas 200 s.d. 300 kata atau sekitar 7 s.d. 10 paragraf dan diletakkan sebelum daftar isi.
  2. Abstrak tidak memuat latar belakang, contoh, penjelasan berupa alat, cara kerja, dan proses yang sudah dikenal atau lazim.
  3. Abstrak hanya memuat metodekerja dari pengumpulan data sampai penyimpulan dan data yang sudah diolah.
  4. Dalam penyusunan abstrak, perlu diperhatikan ketelitian penyajian sumber informasi asli secara cermat, mudah dipahami, dan menggunakan kata atau istilah yang sama dengan tulisan aslinya.
  5. Pengetikan berspasi satu, menggunakan tipe tulisan standar times new romanatau arial, dengan ukuran tulisan 12 pt.

Fungsi Abstrak

Fungsi abstrak adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat perihal hasil penelitian yang telah dibuat. Uraian yang hanya satu halaman tersebut memudahkan abstrak dimasukkan dalam jaringan internet. Hal ini dimaksudkan memudahkan anda mengetahui hasil penelitian tanpa harus membaca keseluruhan penelitian yang berlembar lembar. Sehingga abstrak membantu anda dalam mencari referensi dalam penelitian yang anda cari.

Adanya abstrak akan menghindari tindakan plagiasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebuah penelitian akan terlindungi jika hanya abstraknya saja yang ditampilkan dan diperluas di internet.


Jenis-Jenis Abstrak

Berikut dibawah ini terdapat beberapa jenis-jenis abstrak, antara lain sebagai berikut:


  1. Abstrak Indikatif

Adalah abstrak yang menyajikan uraian secara singkat mengenai masalah yang terkandung dalam laporan atau karya ilmiah lengkapnya. Abstrak indikatif bertujuan agar pembaca mengetahui isi informasi tanpa memadatkan isi informasi aslinya dan hanya memberikan indikasi sasaran cakupan tulisan. Maka, pembaca dapat mempertimbangkan apakan tulisan asli perlu dibaca atau tidak.


  1. Abstrak Informatif

Merupakan miniatur laporan atau karya ilmiah asli dengan menyajikan data dan informasi secara lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca tulisan aslinya, kecuali untuk mendalaminya. Dalam abstrak informatif, disajikan keseluruhan tulisan asli dalam bentuk mini. Seperti, judul, penulis, institusi, tujuan, metode dan analisis laporan, hasil penelitian, dan simpulan.


Cara Membuat Abstrak

Abstrak merupakan uraian ringkas, cermat dan menyeluruh dari isi suatu karangan ilmiah. Untuk itu Abstrak yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

  • Merupakan uraian ringkas, cermat dan menyeluruh sehingga mencerminkan keseluruhan isi judul. Abstrak dapat berdiri sendiri sebagai satu kesatuan yang utuh sehingga dapat dimuat dalam satu majalah yang khusus memuat abstrak, seperti Dental Abstract.
  • 2) Tanpa komentar dari pembuatnya di luar apa yang dikemukakan dalam karangan ilmiah. Maksud dari tanpa komentar disini adalah bawah tanpa ada unsur subjektif dari penulis karena semua didasarkan atas hasil penelitian.
  • Dapat dikerjakan orang lain, tetapi sebaiknya dibuat sendiri oleh penulisnya karena ia lebih memahami apa yang disajikannya dalam karangan ilmiah tersebut.
  • Terdapat pada permulaan karangan ilmiah sehingga pembaca segera dapat mengetahui informasi yang disajikan sesuai dengan keperluan atau minatnya.
  • Isi suatu abstrak sebaiknya jangan melebihi 250 kata atau sekitar 25 baris jika setiap baris terdiri atas 10 kata.
  • Dalam abstrak tak ada pergantian paragraf (tanpa alinea). Artinya adalah dalam abstarks tidak ada paragraph.
  • Huruf yang digunakan dalam abstrak sebaiknya berbeda besarnya dengan huruf isi karangan ilmiah.
  • Sedapat mungkin dihindari pemakaian, kalimat aktif, sebaiknya kalimat pasif.
  • Kepustakaan, singkatan, ilustrasi, grafik dan tabel tak boleh dicantumkan.
  • Di bawah abstrak sebaiknya dicantumkan kata-kata kunci (key words) sebanyak 3 hingga 10 kata yang kira-kira dapat dipakai untuk mengindeks karangan ilmiah kita dalam suatu deretan karangan ilmiah sejenis. Kata kunci (key word) adalah kata-kata yang penting dan paling menonjol dalam karangan ilmiah itu. Contoh: Kalau suatu karangan ilmiah membahas mengenai hubungan antara terapi phenytoin, siklosporin dan nifedipin dengan hiperplasia gingiva, maka kata-kata kuncinya adalah phenytoin, siklosporin, nifedipin dan hiperplasia gingiva.

Contoh Abstrak

Berikut dibawah ini terdapat beberapa contoh abstrak, antara lain sebagai berikut:


Contoh 1 :

ABSTRAK

Bogan, NPM 11PSC01307. Pembelajaran Keterampilan Menceritakan Hasil Pengamatan/ Kunjungan (Studi Kasus di Kelas V SD Negeri I Eromoko, Wonogiri, Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013) Tesis Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI.

Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana proses pembelajaran keterampilan menceritakan hasil pengamatan/ kunjungan  pada siswa kelas V SD Negeri I Eromoko, Wonogiri? (2) Mengapa pembelajaran keterampilan menceritakan hasil pengamatan/ kunjungan pada siswa kelas V SD Negeri I Eromoko, Wonogiri berlangsung seperti ketika peneliti melakukan pengamatan?

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan pikiran, gagasan, atau perasaan. Pembelajaran keterampilan berbicara perlu berbasis PAIKEM, agar mendorong terciptanya keterampilan berbicara pada siswa.

Metode yang digunakan deskriptif, kualitatif. Temuan data dengan observasi, ditekstualisasi, disegmentasi atau tematisasi, diproposionalisasi dengan PID, direduksi menjadi UDAUT dan dianalisis dengan diurai, ditafsirkan, dirujuk teori, didukung  dokumen, dan disimpulkan.

Hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa (a) guru tidak melakukan apersepsi dan pretes karena siswa sudah mengenal materi, melakukan elaborasi dan konfirmasi, tetapi tidak melakukan eksplorasi; (b) siswa tidak ada inisiatif untuk bertanya karena malu; (c) materi pada buku sumber tidak terinci; (d) metode sesuai RPP; (e) media papan tulis saja; (f) hasil evaluasi tidak menyajikan nilai seluruh siswa karena waktu tidak mencukupi.

Dari analisis dapat disimpulkan (1) dalam proses pembelajaran keterampilan menceritakan hasil pengamatan/kunjungan pada siswa kelas V SDN I Eromoko,Wonogiri, semester I tahun 2012/2013 (a) guru  melakukan tahapan pembelajaran sesuai teori tetapi tanpa apersepsi dan eksplorasi; (b) siswa bercerita dan menanggapi cerita lancar, tetapi pada penjelasan konsep tidak ada inisiatif bertanya/mengemukakan pendapat; (c) materi dijelaskan secara rinci oleh guru, tetapi pada RPP hanya ditulis materi pokok saja (d) metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi; (e)  media  papan tulis tidak didukung media lain; (f) evaluasi sesuai teori, tetapi hanya menyajikan nilai lima orang siswa.

(2) Penyebabnya adalah (a) guru melakukan tahapan pembelajaran sesuai teori tetapi tidak melakukan apersepsi dan eksplorasi karena siswa sudah mengenal materi; (b) siswa bercerita dan menanggapi lancar, tetapi pada penjelasan konsep tidak ada inisiatif bertanya karena  malu; (c )materi pada RPP  ditulis materi pokok, karena pada buku sumber tidak dijumpai materi rinci; (d) metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi, karena sudah direncanakan ; (e)  media  papan tulis saja karena tidak direncanakan; (f) evaluasi sesuai teori, tetapi tidak melibatkan semua siswa, karena waktu tidak mencukupi.


Kata kunci : Pembelajaran Menceritakan Hasil Pengamatan/ Kunjungan Penelitian Studi Kasus


Contoh 2 :

ABSTRAK

Siti Parida, NPM 201512500196 : Pengaruh Gaya Kerja Manajerial, Komunikasi Inter Personal dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Guru SMA Negeri Surakarta : Program Studi Sarjana Fakultas Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kerja manajerial, komunikasi interpersonal dan motivasi secara sendiri-sendiri dan bersama-sama terhadap prestasi kerja guru SMA  Negeri Surakarta.

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan membagikan kuesioner kepada guru-guru SMA Negeri Surakarta. Responden penelitian dipilih secara proporsional random sampling  terhadap guru-guru SMA Negeri Surakarta  yang banyak anggota populasinya 654 orang. Sampel diambil secara random sebanyak 65 responden. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah program SPSS Versi 12.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis diterima , yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang positif antara gaya kerja manajerial terhadap prestasi kerja guru dengan koefisien sebesar 0,275 dan signifikansi sebesar 0.011; pengaruh komunikasi interpersonal terhadap prestasi kerja guru dengan koefisien sebesar 0,409 dan signifikansi sebesar 0,000 dan pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja guru dengan koefisien sebesar 0,266 dan signifikansi sebesar 0,062. Gaya kerja manajerial, komunikasi interpersonal dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi kerja guru. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa komunikasi interpersonal paling dominan yang mempengaruhi prestasi kerja guru. Dengan demikian komunikasi interpersonal perlu mendapat perhatian secara khusus.


Kata kunci:

Gaya Kerja Manajerial, Komunikasi Interpersonal, Motivasi dan Prestasi  Kerja


Demikian Pembahasan Tentang Ciri-Ciri Abstrak: Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara Membuat dan Contoh dari Pendidikanmu