Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Protozoa? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: pengertian, klasifikasi, jenis dan reproduksi.
Daftar Isi
Pengertian Protozoa
Protozoa merupakan kumpulan lain protista eukariotik. Umumnya Protozoa melulu dapat disaksikan di bawah mikroskop. Beberapa organisme memiliki sifat antara algae dan protozoa. Sebagai misal algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan adalahsel tunggal yang berklorofil, namun dapat merasakan kehilangan klorofil dan keterampilan untuk berfotosintes.
Semua spesies Euglenophyta yang dapat hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, sejumlah ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tak berklorofil, dapat digolongkan ke dalam ruang belajar Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan misal bagaimana sulitnya menyeleksi dengan jelas antara algae dan protozoa.
Ciri – Ciri Protozoa
- Organisme memiliki uniseluler atau bersel satu
- Mempunyai sifatnya eukariotik atau inti sel yang terbungkus oleh suatu membran.
- Protozoa tidak mempunyai dinding sel
- Bersifat heterotrof atau tidak dapat menciptakan makanan sendiri.
- Dapat hidup dengan sendiri atau berkelompok.
- Hidup bebas secara parasit, bebas, dan sporofit
- Mempunyai perangkat gerak yang berupa silia, flagela dan pseudopodia
- Mempunyai ukuran tubuh selama 100-300 mikron
alat utama pergerakan yaitu flagela, silia, pseudopodia. - Dalam suatu suasana yang tidak cukup menguntungkan seringkali seringkali terjadi dimana pembentukan dari sebuah kista yang dimaksudkan merupakan untuk bisa bertahan hidup.
- Protozoa mempunyai 2 jenis teknik hidup, terdapat yang hidup dengan teknik berkelompok, tetapi ada pun yang hidup sendiri.
Klasifikasi Protozoa
Berdasarkan perangkat geraknya, Protozoa dipecah menjadi 5 filum yakni Rhizopoda, Ciliata, Flagellata, Suctoria, dan Sporozoa (Apicomplexa).
Filum Suctoria tidak jarang dikelompokkan ke dalam filum Ciliata karena pada tahap mula hidupnya anggota dari filum Suctoria mempunyai ciri laksana filum Ciliata yaitu memiliki rambut getar (silia) tetapi pada beranjak dewasa Suctoria yang mempunyai sifat sesil (melekat pada sebuah tempat). Contoh Suctoria antara beda Sphenophyra dan Podophyra yang hidup sebagai parasit pada Stentor dan Paramecium.
Berikut ini 4 filum lainnya dari Protozoa, yakni :
1. Filum Rhizopoda (Sarcodina)
Anggota dari filum Rhizopoda mempunyai karakteristik yaitu mempunyai alat gerak yang berupa pseudopodium (kaki semu) yang adalahpenjuluran protoplasma. Ada dua tipe pseudopodium, yakni tipe filopodia dan tipe labodia.
- Struktur Tubuh Amoeba
Struktur tubuh Amoeba terdiri dari sebagai berikut.
- Membran sel, bermanfaat mengatur terbit masuknya zat dan untuk mengayomi protoplasma.
- Sitoplasma, terdapat dua yakni ektoplasma yang terletak di lapisan luar sitoplasma yang berdampingan dengan membram plasma dan tidak bergranula (bewarna jernih), serta endoplasma yang terletak pada unsur dalam membran plasma dan lazimnya bergranula.
- Nukleus (inti sel), bermanfaat mengatur seluruh pekerjaan yang dilangsungkan di dalam sel.
- Vakuola makanan, bermanfaat mencerna makanan dan mengedarkannya.
- Vakuola kontraktif, bermanfaat mengatur pengasingan sisa-sisa metabolisme dan menata tekanan osmotik dalam sel dengan teknik berdenyut.
- Pseudopodium (kaki semu), sebagai perangkat gerak dan menciduk mangsa.
- Struktur Amoeba
Perkembangbiakan pada Amoeba terjadi secara aseksual yakni dengan mengerjakan pembelahan biner. Pada pembelahan ini, terdahulu inti sel membelah menjadi dua (kariokinesis) dan segera dibuntuti dengan pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
Di antara kedua inti sel terbentuk sebuah lekukan membran plasma ke arah dalam sampai-sampai membran plasma menggenting dan terputus menjadi dua sel anak yang sifatnya sama dengan induknya. Pada situasi yang tidak cukup menguntungkan, Amoeba menjaga diri dalam format sista.
2. Filum Ciliata
Ciliata memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Bergerak dengan silia (rambut getar) yang memblokir seluruh permukaan tubuhnya. Silia lebih pendek daripada flagela.
- Merupakan fauna besel satu/monoseluler, yakni sel-selnya dilapisi pelikel sampai-sampai bentuknya tetap.
- Selnya, mempunyai dua macam nukleus, yakni mikronukleus yang dipertukarkan sekitar konjugasi dan makronukleus yang berperan dalam pertumbuhan, perkembangbiakan, dan faedah seluler.
- Hidup di air tawar, air laut, dan terdapat yang hidup bersimbiosis komensalisme di dalam usus Vertebrata sebagai parasit.
3. Filum Flagellata
Anggota filum Flagellata dari subfilum Mastigophora lazimnya hidup bebas di air dan ada pun yang hidup sebagai parasit pada insan dan fauna yang mengakibatkan penyakit pada usus dan kelamin, atau ada pun yang hidup sebagai saprofit pada organisme mati.
Flagellata mempunyai karakteristik yaitu adanya satu atau sejumlah flagela (bulu cambuk) pada ujung enterior tubuh yang bermanfaat sebagai perangkat gerak, perangkat indra, guna berenang, guna mengetahui suasana lingkungannya, dan bermanfaat dalam memunculkan arus untuk membawa makanan ke mulut.
Anggota dari filum Flagellata belum diketahui buatan seksualnya, akan namun reproduksi aseksualnya dengan pembelahan biner dengan arah membujur. Contoh anggota filum Flagellata antara beda Giardia lambia, Trypanosoma brucei gambiense, Trypanosoma evansi, Trichomonas vaginalis, Leishmania tropica, Trichonympha campanula, dan Trypanosoma brucei rhodesiense.
4. Filum Sporozoa (Apicomplexa)
Anggota filum Sporozoa memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Tidak mempunyai alat gerak sampai-sampai untuk bergerak dengan mengubag status tubuhnya.
- Ekskresi dan respirasi terjadi secara percampuran melalui semua permukaan tubuh.
- Makanan didapatkan dengan menterap makanan dari inangnya.
- Sebagian besar hidup sebagai parasit pada fauna dan manusia.
- Reproduksi secara aseksual dengan skizogoni dan sporogoni, sementara secara seksual melewati persatuan gamet jantan (mikrogamet) dengan gamet betina (makrogamet) yang dilangsungkan di dalam tubuh nyamuk.
Contoh anggota dari filum Sporozoa antara beda Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae, Plasmodium vivax, dan Plasmodium ovale. Siklus hidup Plasmodium menjalani menjalani metagenesis terjadi di alam tubuh insan (reproduksi secara aseksual) dan di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina (reproduksi secara seksual).
Jenis – Jenis Protozoa
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis protozoa, terdiri atas:
1. Rhizopoda
Ciri-ciri dari rizhopodia ialah sebagai inilah :
- Habitat dari rizhopodia merupakan tempat perairan yang mempunyai tidak sedikit kandungan zat organik di dalamnya.
- Proses reproduksi secara aseksual dengan teknik pembelahan biner.
- Mempunyai unsur tubuh yang digunakan sebagai perangkat gerak yang dinamakan dengan kaki semu.
- Mempunyai format tubuh secara jasmani yang biasanya berubah-ubah atau juga tidak tetap.
- Sebagian besar dari unsur tubuhnya terbentuk sebab ada ektoplasma dan endoplasma.
- Protozoa merupakan fauna yang memiliki sel satu.
2. Flagelata
Ciri-ciri dari flagelata ialah sebagai inilah :
- Mempunyai sifat autotrof.
- Untuk bertahan hidup flagelata memakan zat organik yang terdiri dari larutan.
- Pembelahan diri dilaksanakan dalam format memanjang.
- Proses reproduksinya dengan teknik aseksual.
- Memiliki ukuran secara jasmani antara 35 – 60 um.
- Flagel ialah alat yang digunakan untuk bergerak.
- Bagian tubuh dari flagelata terdiri tanpa adanya rangka.
- Sel yang ada, tidak memiliki format yang tetap, dengan kata lain dapat berubah-ubah.
- Habitatnya berada di wilayah perairan air tawar.
- Mempunyai sel satu.
- Jika disaksikan secara umum memiliki bagian kloroplas.
3. Sporozoa
Ciri-ciri dari Sporozoa ialah sebagai inilah :
- Melakukan reproduksi dengan teknik seksual dapat ditemukan pada nyamuk melewati proses peleburan terhadap dua gamet.
- Melakukan reproduksi dengan teknik aseksual ditemukan pada sporozoa melewati proses pembentukan spora pada unsur tubuh inang (biasa dinamakan dengan sporogoni) atau dapat juga melewati proses pembelahan diri pada unsur tubuh inang (biasa dinamakan dengan schizogoni).
- Mempunyai sifat parasit yang dapat ditemukan pada insan dan pun hewan.
- Mempunyai sel satu.
- Tidak memiliki peralatan guna bergerak pada anggota tubuhnya.
4. Ciliata
Ciri-ciri dari Ciliata ialah sebagai inilah :
- Memiliki 2 unsur inti sel yakni bagian perangkat reproduksi seksual serta perangkat reproduksi aseksual.
- Proses reproduksi seksual yaitu dengan melewati konjugasi.
- Proses reproduksi aseksual dilaksanakan dengan melewati proses pembelahan diri.
- Memiliki bagian perangkat yang dipakai untuk bergerak dalam format rambut getar yang ada di unsur dinding sel.
- Memiliki unsur celah mulut yang sudah dilengkapi dengan unsur anus sel.
- Habitatnya dapat dijumpai di lokasi air tawar yang terdapat tidak sedikit kandungan zat organik.
- Mempunyai sel satu.
- Mempunyai format pada unsur tubuh yang tidak berubah-ubah atau tetap.
Reproduksi Protozoa ( Protista Mirip Hewan )
Berikut ini terdapat beberapa reproduksi protozoa, terdiri atas:
-
Reproduksi Secara Aseksual
Secara aseksual pada lazimnya denga mengerjakan pembelahan biner. Mulai dari satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel, dan lantas seterusnya. Pembelahan biner dimulai pada pembelahan inti atau kariokinesis dan kemudian dibuntuti dengan pembelahan sitoplasma ( sitokinesis ).
-
Reproduksi Secara Seksual
Secara seksual ialah teknik penyatuan gamet yang bertolak belakang jenis sampai-sampai dapat membuat zigot atau secara konjugasi ( penyatuan inti vegetatif sel ), namun terdapat pun Protozoa yang tidak mengerjakan reproduksi secara seksual laksana Amoeba sp.
Baca Artikel Lainnya: