Materi Kalimat

Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Kalimat? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: pengertian menurut para ahli, ciri, jenis dan unsur.

Kalimat

Pengertian Kalimat

Kalimat adalah unit bahasa yang berisi pikiran lengkap. Sebuah kalimat mengandung setidaknya satu topik dan satu predikat. Kalimat lisan diucapkan ke atas dan ke bawah dengan satu suara, dan jeda yang keras, hening, terputus yang diakhiri dengan intonasi terakhir. Dalam aksara Latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan berakhir dengan tanda titik. (.), Tanda tanya (?) Dan tanda seru (!).

Susilo (1990: 2) mengungkapkan lima karakteristik kalimat bahasa Indonesia, yaitu: urutan frase yang bermakna dan sistemik yang dapat berdiri sendiri dalam kaitannya dengan kalimat lain dan berhenti dan berhenti pada akhir intonasi. Namun, ini tidak menjamin bahwa hukuman adalah hukuman standar Indonesia.


Pengertian Kalimat Menurut Para Ahli

Berikut dibawah ini terdapat beberapa pengertian kalimat menurut para ahli, antara lain:


1. Menurut Kridalaksana (2001: 92)

Menurut Kridalaksana (2001: 92), kalimat adalah satuan bahasa yang relatif independen, memiliki pola intonasi akhir dan sebenarnya terdiri dari klausa dan elemen aktual atau potensial. klausa bebas yang merupakan bagian kognitif dari percakapan; Set unit yang merupakan kombinasi dari klausa atau klausa yang membentuk unit bebas; jawaban minimal, seruan, salam dan sebagainya.


2. Menurut Keraf (1984: 156)

Menurut Keraf (1984: 156) dikatakan bahwa kalimat itu adalah bagian dari ujaran, keheningan mendahului dan mengikutinya, sementara intonasi menunjukkan bahwa ujarannya lengkap.


3. Menurut Alwi dll. (2000: 311)

Menurut Alwi dll. (2000: 311) menyatakan: “Secara tertulis, kalimat diucapkan naik turun dengan satu suara dan jeda diinterupsi dengan lembut, mengakhiri intonasi terakhir, diikuti oleh keheningan yang mencegah integrasi proses asimilasi suara dan fonologis.” Lainnya “.


4. Menurut Dardjowidojo (1988: 254)

Menurut Dardjowidojo (1988: 254), kalimat adalah bagian terkecil dari ucapan atau teks (wacana) yang mengekspresikan pikiran yang utuh secara tata bahasa.


5. Menurut Slametmuljana (1969)

Menurut Slametmuljana (1969), kalimat secara keseluruhan menggunakan kata-kata yang disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; Mungkin hanya satu kata yang digunakan, mungkin lebih.


Ciri – Ciri Kalimat

Kalimat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Dalam aksara Latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan berakhir dengan tanda titik. (.), Tanda tanya (?) Dan tanda seru (!).
  • Kalimat lisan diucapkan ke atas dan ke bawah dengan satu suara, dan jeda yang keras, hening, terputus yang diakhiri dengan intonasi terakhir.
  • Sebuah kalimat mengandung setidaknya satu topik dan satu predikat.
  • Merupakan satuan bahasa dengan fonem dan morfem. Fonem adalah bunyi dalam bahasa yang membedakan makna kata, sedangkan morfem adalah bentuk bahasa yang mengandung arti kata.
  • Dapat berdiri sendiri, bahkan jika itu tidak dilengkapi dengan kalimat lengkap
  • Memiliki pola intonasi akhir.
  • Kehadiran huruf kapital dan tanda baca dalam satu kalimat.

Jenis-Jenis Kalimat

Kalimat memiliki berbagai jenis kalimat, yaitu:


1. Kalimat individual

Satu kalimat adalah satu kalimat dengan hanya satu pola kalimat yang hanya berisi satu subjek dan satu predikat.


2. Kalimat majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat dengan dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari kalimat superordinat dan klausa. Anda dapat membedakan klausa dari klausa induk dengan melihat posisi konjungsi. Klausa utama tidak mengandung konjungsi, konjungsi hanya ada dalam klausa.

Setiap kalimat majemuk memiliki konjungsi yang berbeda, sehingga jenis kalimat ini dapat dikenali oleh konjungsi yang digunakan. Kalimat majemuk ini memiliki jenisnya;


1. Kalimat majemuk Setara

Kalimat majemuk yang setara adalah kombinasi dari dua atau lebih kalimat individual, yang posisinya sama atau sama.

Sebagai contoh: Tukiem pergi ke sekolah sementara Sueb pergi ke kampus. (kalimat majemuk).


2. Kalimat majemuk rapatan

Kalimat yang disusun dengan padat adalah kombinasi dari beberapa kalimat individual, karena subjek, predikat atau objeknya sama, yaitu hanya disebutkan satu kali di bagian yang sama.

Contoh: Adi hanya bekerja dengan makan, tidur, dan merokok setiap hari. (tutup kalimat majemuk)


3. Kalimat majemuk bertingka

Kalimat majemuk bertingkat adalah kombinasi dari dua atau lebih kalimat individu dengan posisi yang berbeda. Di dalam kalimat majemuk multi-level adalah elemen dari kalimat induk dan klausa. Klausa muncul karena perluasan pola yang terkandung dalam kalimat induk. Misalnya: Ayah mencuci mobil ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2).


4. Kalimat majemuk campuran

Kalimat majemuk campuran adalah kombinasi dari kalimat majemuk yang sama dan kalimat majemuk multi-tahap. Ini terdiri dari setidaknya tiga kalimat.

Sebagai contoh: Toni bermain ps dengan Kevin dan Rina bermain boneka di kamar ketika saya datang ke rumahnya. (kalimat campuran campuran)


Unsur-Unsur Kalimat

Sebuah kalimat tidak dapat dipisahkan dari elemen yang berbunyi sebagai berikut:


1. Subjek

Topiknya adalah bagian dari kalimat yang menandai apa yang dikatakan penulis. Topiknya bisa dalam bentuk kata benda, frase kata benda atau kata kerja.


Contoh:

  • Sueb mengendarai sepeda. (Kata benda)
  • Teman Sueb manis (Frasa nominal)
  • Hobi Sueb sepeda . (Kata kerja)

Ciri – Ciri Subjek

  • Jawaban atas pertanyaan “Apa” atau “Siapa”.
  • Disertai dengan kata “itu”.
  • Didahului kata ‘bahwa’.
  • Pewatas “Yang” membatasi informasi (tautan ke penggunaan kata’ Yang ‘).
  • Tidak didahului preposisi seperti‘dari’, ‘dalam’, ‘di’, ‘ke’, ‘kepada’, ‘pada’.
  • Berupa Nomina atau Frasa Nominal

2. Predikat

Predikat adalah kalimat yang menandai apa yang dikatakan penulis tentang suatu topik. Predikat biasanya berbentuk kata kerja, frasa kata kerja, frasa numerik (kata benda), kata benda, frasa kata benda, frasa preposisi (preposisi), kata sifat atau frasa kata sifat.


Contoh:

  • Andi makan. (Kata kerja)
  • Andi sedang makan. (frasa kata kerjal)
  • Saudara laki-laki Andi adalah tiga orang. (frasa numeral)
  • Andi Pengusaha. (Kata benda)
  • Andi pengusaha properti. (Frasa nominal)
  • Andi ke kantor. (Frasa preposisi)
  • Andi tampan (kata sifat)
  • Andi tampan sekali (kata sifat)

Ciri – Ciri predikat

  • Jawaban untuk pertanyaan ‘mengapa’ atau ‘bagaimana’.
  • Bisa dalam bentuk ‘aktual’ atau ‘aktual’.
  • Dapat diwujudkan dengan kata “tidak”.
  • Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas seperti ‘telah’, ‘sudah’, ‘sedang’, ‘belum’, ‘akan’, ‘ingin’, ‘hendak’, ‘mau’, dll.

3. Objek

Objek adalah frasa yang melengkapi kata kerja. Objek dapat mengambil bentuk kata benda atau frase kata benda. Bagian kalimat ini mengikuti predikat “transitif kerja aktif”(-kan, -i, me-).


Contoh:

Agil mencintai Soraya. (Kata benda)
Agil memasukkan buku itu ke dalam saku. (Frasa nominal)
Agil berperan sebagai pangeran. (Frasa nominal)


Ciri – Ciri benda

  • Tepat di belakang predikat.
  • Dapat menjadi subjek kalimat pasif.
  • Tidak ada preposisi di depan.
  • Kata “bahwa” mendahuluinya.

4. Pelengkap

Pelengkap atau pelengkap sering disamakan dengan objek. Memang, pelengkap berbeda dari objek karena tidak dapat menjadi subjek jika kalimatnya pasif. Complement mengikuti predikat yang memiliki dampak pada, telah, diberikan, diberikan dan telah (didasarkan, berdasarkan dan akan) kata-kata tertentu.


Contoh:

  • Agile gempal.
  • Agil berkeringat.
  • Kamar Agil didekorasi dengan lampu-lampu berwarna.
  • Agil adalah warga negara Korea.
  • Keputusan hakim didasarkan pada hukum.
  • Agil menjadi manajer.

Ciri – Ciri Pelengkap

  • Di belakang predikat

Fungsi ini sama dengan objek. Perbedaannya adalah bahwa objek berada tepat di belakang predikat, sedangkan

komplemen dapat dimasukkan oleh elemen lain, yaitu objek.


5. Keterangan

Keterangan adalah bagian dari kalimat yang memiliki fungsi memperluas atau membatasi makna subjek atau predikat.


Contoh:

  • Sueb tinggal di Jakarta.
  • Sueb mengikuti tur kuliner setiap hari Sabtu.

Pola Kalimat

Kalimat yang kita gunakan sebenarnya dapat ditelusuri kembali ke prinsip yang sangat terbatas. Dengan kata lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari hanya beberapa pola kalimat dasar. Menurut kebutuhan pribadi kita, kita mengembangkan prinsip, yang pengembangannya tentu saja harus didasarkan pada aturan yang berlaku.

Berdasarkan informasi sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa himpunan dasar adalah himpunan yang berisi informasi dasar dalam struktur inti dan belum mengalami perubahan apa pun. Perubahan dapat dilakukan dalam bentuk elemen, dengan menambahkan instruksi kalimat atau deskripsi subjek, predikat, objek atau tambahan. Prinsip ini dapat dibagi menjadi delapan jenis, yaitu sebagai berikut.


1.  Prinsip-prinsip berpola S – P.

Prinsip tipe ini mengandung unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat dari jenis ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat atau angka. ::


contoh

  • Mereka mengendarai sepeda. = S – P (kata kerja)
  • Ibunya guru SMA. = S – P (kata benda)
  • Pemandangan  itu indah. = S – P (kata sifat)
  • Peserta pengajian ini seratus puluh orang.. = S P (kata bilangan)

2. Prinsip-prinsip berpola S – P – O.

Dalam kalimat sederhana, tipe ini memiliki elemen subjek, predikat dan objek. Subjek adalah kata benda atau frase, predikatnya adalah kata kerja transitif, dan objeknya adalah kata benda atau frase.

Sebagai contoh:

Mereka sedang meragkai karangan bunga. = S – P – O.


3. Prinsip-prinsip berpola S – P – Pel

Dalam Alimat Dasar jenis ini memiliki unsur subjek, predikat dan pelengkap. Subjek adalah kata benda atau frase, predikat dalam bentuk kata kerja intransitif atau kata sifat, dan suplemen dalam bentuk kata benda atau kata sifat.

Contoh:

Anaknya memelihara kambing. = S – P – Pel.


4. Prinsip berpola S – P – O – Pel

Dalam kalimat sederhana, tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek dan pelengkap. Subjek adalah kata benda atau frasa, predikatnya adalah kata kerja intransitif, objeknya adalah kata benda atau frasa, dan pelengkap adalah kata benda atau frasa.

Contoh:

Dia mengirimi saya surat. Bunga = S – P – O – Pel


5. Prinsip berpola S – P – K.

Prinsip tipe ini mengandung elemen subjek, predikat, dan harus mengandung elemen penjelasan, karena diperlukan oleh predikat. Subjek adalah nomina atau frasa nominal, predikat adalah kata kerja intransitif dan label adalah frasa yang telah ditentukan sebelumnya.

Contoh:

Mereka datang dari Jakarta = S – P – K.


6. Prinsip-prinsip berpola S – P – O – K.

Dalam kalimat sederhana, tipe ini mengandung elemen yang terdiri dari subjek, predikat, objek, dan deskripsi. Subjek adalah kata benda atau frasa kata benda, predikatnya adalah kata kerja intransitif, objeknya adalah kata benda atau frasa kata benda dan deskripsi adalah frasa yang telah ditentukan.

Contoh:

Kami memasukkan buku itu ke dalam tas. = S – P – O – K.


7. Prinsip-prinsip berpola S – P – Pel – K.

Pada prinsipnya, tipe ini mengandung unsur subjek, predikat, suplemen dan penjelasan. dalam subjek dalam bentuk kata benda atau frase kata benda, dalam predikat dalam bentuk kata kerja atau kata sifat intransitif, dalam pelengkap dalam bentuk kata benda atau kata sifat dan informasi dalam bentuk frasa preposisi.

Contoh:

Soraya sedang bermain sepeda di lapangan. = S – P – Pel – K.


8. Prinsip-prinsip berpola S – P – O – Pel – K.

Dalam kalimat sederhana, tipe ini mengandung elemen yang terdiri dari subjek, predikat, objek, komplemen dan penjelasan. dalam mata pelajaran dalam bentuk nomina atau frasa nominal, dalam predikat dalam bentuk kata kerja intransitif, pada objek dalam bentuk kata benda atau frasa kata benda, dalam lampiran dalam bentuk nomina atau frasa nominal dan informasi dalam bentuk preposisi frasa.

Contoh:

Ayah mengirim uang kepada putranya setiap bulan. = S – P – O – Pel – K.


Demikian Pembahasan Tentang Pola Kalimat: Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Jenis dan Unsur dari Pendidikanmu
Semoga Bermanfaat Bagi Para Pembaca :)

Berita Artikel Lainnya: