Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Koloid? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: pengertian, ciri, jenis, sifat-sifat dan penjelasannya.
Pengertian Koloid
Koloid adalah larutan yang berada di antara larutan homogen dan heterogen. Oleh sebab itu, koloid memiliki sifat-sifat utama yang tidak dipunyai oleh larutan homogen dan larutan heterogen.
Ciri Ciri Koloid
Dibawah ini terdapat beberapa ciri ciri dari koloid, antara lain:
- Berbentuk heterogen karena sebagai larutan.
- Mendapati dispersi elemen.
- Koloid tidak dapat disaring walaupun berbentuk heterogen. Kondisi tersebut bisa kita amati pada air laut yang asin karena berisi garam, namun kita tidak bisa memisahkan antara air dengan garam dengan menyaringnya.
- Mempunyai takaran elemen kurang dari 1 nano meter. Untuk meneliti kita membutuhkan mikroskop khusus.
- Sistem koloid menjadi tetap karena terdapat gaya tarik menarik yang akhirnya menimbulkan berlangsungnya gabungan dan sedimentasi.
Jenis-Jenis Koloid
Dibawah ini terdapat beberapa jenis-jenis koloid, antara lain:
Sifat-Sifat Koloid dan Penjelasannya
Dibawah ini terdapat 8 sifat-sifat koloid dan penjelasannya, antara lain:
1. Efek Tyndall
EfekTyndall merupakan peristiwa penyebaran sinar oleh zat koloid. Kejadian tersebut pertama kali diobservasi oleh fisikawan dari Inggris yang bernama John Tyndall. John Tyndall mengobservasi seikat sinar putih yang melewati pada sistem dispersi koloid.
Efek Tyndall akibat karena zat koloid yang berbentuk atom ataupun unsur dengan barometer yang sangat besar, sanggup penyebaran sinar yang diperoleh ke seluruh arah, biarpun zat koloidnya tidak terlihat. Akan tetapi, efek Tyndall tidak berlangsung pada larutan otentik. Hal ini dikarenakan barometer zat terlarutnya sangat kecil sehingga tidak bisa penyebaran sinar. Menurut Lord Rayleigh, barometer zat dan pemusatan zat koloid berakibat kepada energi sebaran sinar. Semakin besar energi dan barometer zat koloid, semakin meningkat energi sinar yang disebarkan.
2. Gerak Brown
Gerak Brown merupakan aktivtas sembarang zat koloid dalam mode pendispersinya. Aktivitas sembarang tersebut diakibatkan oleh dampak tidak sejajar antara zat koloid yang terdispersi dengan atom-atom mode pendispersinya. Aktivitas (gerak) Brown pada sistem koloid mengakibatkan zat-zat koloid menjalar meluas dalam sembarang pendispersinya. Kejadian tersebut yang mengakibatkan koloid menjadi konsisten dan tidak tertumpuk walaupun didiamkan dalam batas waktu yang sangat lama.
3. Elektroforesis
Elektroforesis merupakan kejadian mobilitas zat koloid karena kekuatan medan listrik. Zat koloid ialah zat yang memiliki muatan. Terdapat medan Iistrik menyebabkan zat koloid beralih ke elektrode yang memiliki muatan berseberangan dengan muatan Iistrik zat koloid. Mobilitas zat koloid tersebut bisa diobservasi menggunakan alat organ elektroforesis.
4. Adsorpsi
Adsorpsi merupakan proses absorpsi suatu zat, baik berupa molekul, partikel maupun unsur pada bidang zat lain. Adsorpsi berlangsung karena terdapat gaya tarik yang tidak sejajar pada, zat yang berada pada bidang adsorben.
5. Koagulasi
Koagulasi merupakan kejadian sedimentasi zat koloid sehingga tahap terdispersi berpencar dari mode pendispersinya. Koagulasi berlangsung karena dispersi koloid ketiadaan kesetimbangan dalam melindungi zat-zatnya untuk konsisten menjalar di dalam modenya. Hal ini berlangsung karena keduanya memiliki muatan yang berseberangan sehingga saling objektif. kejadian tersebut mengakibatkan pelepuran zat koloid sehingga bentuk zatnya menjadi sangat besar.
6. Dialisis
Dialisis merupakan cara menyusutkan atom-atom pengusik yang diperoleh dalam sistem koloid dengan memakai membran semipermiabel. Atom-atom pengusik koloid bersumber dari larutan elektrolit yang diekstakan ke dalam koloid untuk melindungi konsistensi koloid.
7. Koloid Pelindung
Koloid pelindung merupakan koloid yang bisa menjaga koloid lain supaya tidak terbentuk koagulasi. Koloid penjaga bekerja dengan cara menyusun lapisan di sekitar zat koloid lain. Lapisan tersebur berfungsi sebagai penjaga muatan koloid sehingga zat koloid tidak membeku atau berpencar dari modenya.
8. Koloid Liofil dan Liofob
Koloid liofil dan liofob dikelompokkan ke dalam koloid jenis sol. Berdasarkan afinitas atau gaya tarik-menarik antara zat bagian terdispersi dengan mode pendispersinya, sol dibedakan menjadi dua macam, yaitu sol liofil dan sol liofob.
Sol liofil merupakan sol yang bagian terdispersinya memiliki afinitas besar dalam membawa mode pendispersinya. Liofil bersumber dari bahasa Yunani, lyo yang artinya larutan dan philia yang disebut cinta. Ketika mode pendispersinya air, disebut dengan hidrofil. Koloid hidrofil memiliki himpunan ionik atau himpunan polar di bidangnya.
Baca Artikel Lainnya: