Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Kerajaan Mataram Kuno? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: peninggalan kerajaan mataram kuno beserta gambarnya.
Daftar Isi
Sejarah Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram kuno adalah kerajaan Hindu Hindu di Indonesia, yang didirikan persis di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Orang-orang tidak hanya disebut kerajaan Mataram lama, tetapi juga Kerajaan Medang. Selama berdirinya kerajaan ini ada tiga dinasti yang memegang kekuasaan, yaitu dinasti Sanjaya, Syailendra dan Isana.
Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Dinasti Sanjaya dan dinasti Syailendra adalah dinasti yang memberikan kontribusi paling besar bagi berbagai peninggalan kerajaan Mataram kuno, seperti prasasti dan kuil. Kami akan membagi warisan kerajaan Mataram kuno menjadi dua bagian, yaitu candi dan prasasti, beserta penjelasannya
Warisan kerajaan Mataram kuno
1. Candi Sewu
Candi Sewu sendiri adalah candi terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Candi Borobudur bergaya Buddha yang dibangun oleh Kerajaan Mataram kuno sekitar abad ke-8 Masehi. Situs ini terletak di desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Ternyata candi ini sangat dekat dengan candi Prambanan, jarak antara kedua candi hanya sekitar 800 meter.
Selain itu, Candi Sewu lebih tua dari dua candi di Jawa Tengah (Candi Borobudur dan Candi Prambanan). Yang unik dari Candi Sewu adalah bahwa namanya tidak sesuai dengan jumlah candi yang sebenarnya. Jumlah asli kuil hanya sekitar 249.
Bayangkan nama Sewu ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah seribu. Investigasi Kalibaration ternyata candi ini berasal dari sejarah legendaris Roro Jonggrang.
2. Candi Arjuna
Berbeda dengan candi Budha, candi Arjuna itu sendiri adalah candi bergaya Hindu. Candi Arjuna dibangun pada abad ke-9 M dan terletak di Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten Banjarnegara di Jawa Tengah, Indonesia.
Selain candi Arjuna di daerah itu, ada juga candi lain seperti Semar, Srikandi, Puntadewa dan candi Sembadra. Dari sudut pandang nama, ini berarti bahwa orang-orang menamainya setelah nama-nama karakter dalam boneka itu.
3. Candi Bima
Candi Bima juga terletak di Dataran Tinggi Dieng, tepatnya di Banjarnegara, Jawa Tengah. Dibangun pada abad ke 7 hingga 13 Masehi. Kuil ini bergaya Hindu, sehingga desainnya umumnya mirip dengan kuil-kuil di India.
Karakteristik candi Bima adalah bahwa atap hampir sesuai dengan shikara dan memiliki model lengkung. dan di atas adalah patung Kudu.
Pada zaman kuno, candi ini digunakan untuk upacara Pradaksina.
4. Candi Borobudur
Ini adalah kuil terbesar dan paling terkenal di dunia dan merupakan salah satu dari 7 Keajaiban Dunia UNESCO. Candi ini adalah candi bergaya Buddha di kota Magelang di Jawa Tengah.
Produksi itu sendiri dilakukan oleh umat Buddha pada dinasti Syailendra sekitar abad 800 atau 8 Masehi.
Asal usul Borobudur sendiri hanya disebutkan ketika Sir Thomas Raflles menyebutkannya dalam salah satu bukunya yang berjudul “History of Java”. Dalam bukunya, Sir Thomas Raffles bernama Borobudur karena merujuk ke tempat terdekat dengannya, yaitu desa Bore dan Budur dari kata Bhudhara, yang berarti gunung.
Candi Borobudur juga bersebelahan dengan candi-candi terkenal lainnya, yaitu candi Mendut dan Pawon.
5. Candi Mendut
Selain candi Borobudur, candi Mendut juga merupakan candi bergaya Budha. Lokasinya sama dengan Candi Borobudur di daerah Magelang, Jawa Tengah. Candi Mendut dibangun pada 800 M ketika dinasti Syailendra memerintah di bawah pemerintahan Raja Indra.
Ada banyak jenis bantuan di dinding, termasuk Brahmana, Angsa dan Penyu, Dharmabuddhi dan Dustabuddhi, dan 2 burung beo.
6. Candi Pawon
Candi-candi lain yang juga dekat dengan Borobudur dan Mendut adalah candi Pawon. Sayangnya, sejarah candi Pawon masih membingungkan dan tidak jelas. Menurut beberapa peneliti, kata Pawon sendiri berasal dari bahasa Jawa, yang berarti dapur atau bisa juga menjadi tempat yang menyenangkan.
Selain itu, candi tidak memiliki patung, kemungkinannya bahkan lebih sulit untuk diperiksa.
7. Candi Puntadewa
Candi ini adalah daerah dengan candi Arjuna dan candi lainnya bernama di Wayang. Pada zaman kuno, kuil ini digunakan sebagai tempat pemujaan oleh Dewa Siwa. Tidak salah jika polanya berasal dari India.
Asal usul candi ini juga tidak jelas dalam sejarahnya, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa candi ini berusia lebih dari 1.000 tahun. Candi ini sebenarnya tidak terlalu besar, hanya saja ia naik.
8. Candi semar
Kuil ini juga berada di daerah dengan nama boneka lainnya, seperti Kuil Arjuna, tepat di Dataran Tinggi Dieng. Candi ini termasuk candi Siwa Hindu yang diciptakan oleh kerajaan Mataram kuno. Menariknya, candi ini terletak tepat di seberang candi Arjuna.
Keunikan lain dari candi ini adalah yang terpendek dan terkecil, ukuran candi hanya 3,5 m dan 7 m dengan atap berbentuk limas. Tujuan dari candi ini adalah untuk menyimpan senjata dan peralatan ibadah.
Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Berikut ini terdapat beberapa prasasti peninggalan kerajaan mataram kuno, terdiri atas:
1. Prasasti Sojomerto
Prasasti ini adalah peninggalan dari dinasti Syailendra di kota Batang di Jawa Tengah. Dalam prasasti oleh Sojomerto sendiri adalah font yang menggunakan bahasa Melayu kuno dengan aksara Kawi.
Prasasti ini didasarkan pada penelitian dari akhir abad ke-7 atau awal abad ke-8.
Prasasti Sojomerto dibuat ketika kerajaan Mataram kuno masih Hindu Siwa. Prasasti itu berisi nama keluarga raja-raja dinasti Syailendra, terutama Raja Dapunta Selendra, yang memiliki ayah dan ibu bernama Santanu dan Sampula.
2. Prasasti Kalasan
Prasasti Kalasan adalah peninggalan dari dinasti Sanjaya dari kerajaan Mataram kuno, yang dibuat pada tahun 778 Masehi. Prasasti ini terletak di daerah Sleman Yogyakarta. Dalam prasasti adalah konten dalam bahasa Sansekerta dengan aksara Pranagari (surat-surat dari India utara).
Prasasti Kalasan berisi keberhasilan Guru Raja untuk merayu Kariyana Panangkara atas permintaan keluarga Syailendra untuk siap membangun gedung suci untuk Dewi Tara. Itu juga berisi hadiah desa Kalasan sebagai biara bagi para biarawan sebagai tempat suci bagi mereka (kuil Kalasan).
3. Prasasti Kelurak
Prasasti ini dibuat pada tahun 782 M dan terletak di dekat Pura Lumbung di Prambanan, Jawa Tengah. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sanskerta dengan aksara Pranagari.
Prasasti itu memuat informasi tentang pembangunan candi Sewu atas perintah Raja Indra, yang merupakan Raja Indra yang berkuasa saat itu.
4. Prasasti Ratu Boko
Ini adalah prasasti dari wilayah Baka yang berisi pertempuran antara Balaputra Dewa dan Rakai Pikatan bersaudara, di mana Balaputra Dewa kalah dalam pertempuran. Berdasarkan penelitian, prasasti ini dibuat pada tahun 856 Masehi
5. Prasasti Nalanda
Prasasti itu milik kerajaan Mataram kuno, yang berisi Balaputra Dewa dan asal-usulnya. Dia adalah cucu Raja Indra dan putra Raja Samarottungga. Berdasarkan penelitian, prasasti ini dibuat pada 860 AD
6. Prasasti Canggal
Prasasti Canggal adalah peninggalan dari dinasti Mataram terakhir di Sanjaya yang berisi pembuatan lingga di desa Kunjarakunja. Prasasti ini dibuat pada 732 AD. Huruf Sanskerta dan Pallawa digunakan dalam naskah.
7. Prasasti Mantyasih
Prasasti ini berasal dari dinasti Sanjaya, yang dilestarikan di daerah Matesh di utara Magelang di Jawa Tengah. Prasasti ini digunakan sebagai bukti yang sah untuk raja Balitung sebagai raja.
Selain isi prasasti ini adalah ketentuan pembebasan pajak untuk daerah tertentu. Dan akhirnya dijelaskan tentang keberadaan gunung Sumbing dan Sindoro.
8. Prasasti Wanua Tengah III
Prasasti terakhir dari kerajaan Mataram kuno adalah prasasti Wanua Tengah. Prasasti ini dibuat pada tahun 908 M di daerah Gandulan, Kaloran. Semua nama raja Mataram kuno disebutkan dalam isi prasasti Mataram lama, sehingga keberadaan mereka sangat penting untuk penelitian lebih lanjut.
Nama Raja raja kerajaan Mataram Kuno
Berikut adalah daftar lengkap nama-nama raja-raja Mataram kuno yang pernah memerintah
- Sanjaya, pendiri Kerajaan Mataram kuno.
- Rakai Panangkaran.
- Rakai Panunggalan.
- Rakai Warak.
- Rakai Garung.
- Rakai Pikatan.
- Rakai Kayuwangi.
- Rakai Watuhumalang.
- Rakai Watukura Dyah Balitung.
- Mpu Daksa.
- Rakai Layang Dyah Tulodong.
- Rakai Sumba Dyah Wawa.
- Mpu Sindok.
- Sri Lokapala.
- Makuthawangsawardhana.
- Dharmawangsa Teguh
Baca Artikel Lainnya: