Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Teks Fabel? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: pengertian, ciri, struktur, unsur kebahasaan dan contoh.
Pengertian Teks Fabel
Teks fabel adalah suatu cerita yang mengisahkan dunia hewan yang perilakunya seperti manusia. Fabel juga termasuk cerita fiksi ataupun hanya dongeng saja. Pada fabel kadang juga memasukkan ke dalam ceritanya perilaku seseorang manusia.
Ciri-Ciri Teks Fabel
Dibawah ini terdapat beberapa ciri-ciri teks fabel, antara lain:
- Tokoh yang berfungsi sebagai hewan.
- Tema dari cerita fabel tersebut umumnya mengenai hubungan sosial.
- Pengarakteran yang digambarkan pada fabel menyerupai perilaku manusia, seperti baik, buruk, egois dan cerdik.
- Jadi, tokoh fabel ataupun (hewan) dapat berpikir, menjalankan komunikasi dan perilaku layaknya yang dijalankan oleh manusia.
- Sudut pandangnya adalah sudut pandang dari pihak ketiga.
- Alur cerita fabel menggunakan alur maju.
- Di dalam fabel juga terdapat konflik yang melingkupi permasalahan dalam dunia hewan yang sama dengan dunia manusia.
- Cerita fabel juga lengkap dengan latar tempat, waktu, sosial dan latar emosional.
- Seterusnya ciri bahasa yang digunakan pada fabel sifatnya naratif atau berurutan, yang mana bahasanya berbentuk kalimat langsung yang memakai bahasa informal dikehidupan sehari-hari.
- Didalamnya juga berisi mengenai amanat atau pesan untuk pembaca dan pendengar.
Struktur Teks Fabel
Dibawah ini terdapat beberapa struktur teks fabel, antara lain:
- Orientasi
Orientasi merupakan bagian yang ada pada awal cerita. Pada bagian tersebut diuraikan mengenai para tokoh-tokoh yang ada, suasana, lokasi dan waktu dan pengenalan background kepada pembaca maupun pendengar.
- Komplikasi
Komplikasi adalah bagian munculnya permasalahan, dimana tokoh utama bertentangan dengan konflik. Bagian komplikasi harus terdapat dalam teks fabel, apabila tidak terdapat komplikasi maka masalah harus diciptakan.
- Resolusi
Resolusi adalah bagian teks yang mengandung pemecahan masalah yang sudah dialami ataupun yang dirasakan oleh tokoh dalam cerita fabel.
- Koda
Koda merupakan bagian akhir yang biasanya sering diselipkan nilai-nilai moral maupun amanat yang dapat diambil dari cerita itu sendiri.
Unsur Kebahasaan Teks Fabel
Dibawah ini terdapat beberapa unsur kebahasaan teks fabel, antara lain:
Kata Kerja
Kata kerja ini menunjukkan terdapatnya suatu aktivitas ataupun pekerjaan yang sedang dijalankan. Pada biasanya, ada dua jenis kata kerja yang sering dipakai, antara lain sebagai berikut:
- Kata kerja aktif intransitif
Kata kerja aktif intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek dalam suatu kalimat. Seperti diam, berlalu, berhembus.
- Kata kerja aktif transitif
Kata kerja aktif transitif adalah kata kerja yang membutuhkan objek dalam suatu kalimat. Seperti mengangkat, memegang, menulis, membawa.
Kata Sandang Si dan Sang
Pada teks ini nanti akan mendapatkan beraneka macam kata Si dan Sang. Contohnya Si Kancil, Sang Kacil, Si Kepompong, Sang Harimau dan lain-lainnya.
Pengunaan Lalu, Kata Hubung dan Akhirnya
Kata lalu dan kemudian dipakai menjadi kata penghubung intrakalimat dan antarkalimat. Semenyara kata akhirnya dipakai untuk mengakhiri dan meringkas informasi dalam paragraf.
Penggunaan Keterangan Tempat dan Waktu
Dalam teks ini nantinya akan berjumpa dengan beraneka macam kalimat yang memberitahukan tempat dan waktu yang sedang berlangsung didalam cerita tersebut.
Contoh Teks Fabel
Kupu-Kupu Berhati Mulia
Orientasi
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalanjalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.
Komplikasi
Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana.
“Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”
Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut.
Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan. “ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong…, tolong….!
Resolusi
Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.
“Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu.”
Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman. Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji.
Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. “Aku adalah kepompong yang pernah diejek,” kata si kupukupu. Ternyata, kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya.”
Koda
Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.
Berita Artikel Lainnya: