Daftar Isi
Makna Lambang Pancasila, Contoh dan Gambarnya Lengkap
Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Lambang Pancasila? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: makan, contoh dan gambarnya lengkap.
Pancasila merupakan suatu ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia dimana di dalamnya terdapat lima (5) sila yang merupakan dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Ideologi bangsa Indonesia tersebut tergambar di dalam lambang negara Indonesia, yakni Garuda Pancasila.
Berikut ini urutan makna lambang pancila dari pertama sampai kelima, antara lain:
1. Sila Pertama: Bintang
Simbol bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah cahaya, seperti cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia. Lambang bintang juga diartikan sebagai sebuah cahaya untuk menerangi Dasar Negara yang lima (Pembukaan UUD ‘45 alinea 4), Sifat Negara yang lima (pembukaan UUD ’45 alinea 2), dan tujuan negara yang lima (Pembukaan UUD ’46 alinea 4). Sedangkan latar berwarna hitam menunjukkan warna alam dan mengandung arti bahwa berkat rahmat Allah adalah sumber dari segalanya.
Contoh Sila Pertama (Bintang)
Antara lain:
- Memeluk satu agama dan menjalani kehidupan sesuai dengan norma norma agama tanpa memandang rendah pemeluk agama lain.
- Tidak melakukan penistaan dari suatu agama seperti melakukan pembakaran rumah rumah ibadah atau bentuk pelecehan lainnya karena hal itu tidak menunjukan dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Sebagai umat non Muslim ketika tiba waktunya bagi yang beragama Muslim untuk berpuasa, kita harus menghormatinya dengan tidak makan di tempat terbuka.
- Ketika umta Kristiani sedang mengadakan acara acara besar keagamaan nya, seperti Natal dan Paskah, kita sebagai umat non Kristiani bisa turut serta dalam membantu terlaksananya sacara keagamaan tersebut, seperti turut serta membantu keamanan sekitar lingkungan gereja dan sebagainya.
- Seseorang bebas memilih agama yang dianut karena menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, apakah agama itu Islam, Katholik, Kristen Hindu atau Budha.
- Tidak membuat kegaduhan atau keributan saat saat seseorang sedang melakukan ibadah.
- Harus memeluk agama yang sama dengan yang lainnya, karena agama atau kepercayaan bukanlah satu paksaan.
2. Sila Kedua: Rantai
Rantai melambangkan sila kedua Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.
Contoh Sila Kedua (Rantai)
Antara lain:
- Dengan Menentang keras human trafficking atau perdagangan manusia.
- Adalah tiap orang memiliki peluang yang sama untuk menjadi PNS atau jenjang karirnya setelah menjadi PNS tanpa memandang suku, agama, ras atau yang lainnya melainkan kinerja kerja dari tiap individu tersebut.
- Saling menghargai perbedaan yang ada agar tercipta kerukunan, jika hal ini ilakukan tidak akan tercipta keributan perang perang saudara, atau perang antar suku yang masih suka terjadi di Indonesia.
- Mau berbaur dengan yag lainnya memupuk sikap tenggan rasa, dengan mengikiti kerja bakti RT sudah termaksud pengamalan dari butir sila kedua ini.
- Ketika kita menjadi seorang atasan, walaupun kita memiliki jabatan yang lebih tinggi, kita tidak boleh menginjak injak bawahan kita mungkin dengan hinaan, atau tindakan yang kurang ber peri kemanusiaan.
- Hidup dengan norma norma kemanusiaan, saling menghargai, menhormati dan tidak memmandang perbedaan, suku ras agama termaksud perbuatan menjunjung nilai kemanusiaan.
- Melakukan kegiatan, atau acara acara bakti sosial, memberikan bantuan kepada panti panti asuhan sebagai bentuk kemanusiaan peduli akan sesama.
- Ketika kita tahu seorang bertindak kejahatan kita siap untuk menjasi saksi dipengadilan, hal ini sudah dapat diartikan sebagai membela kebenaran dan keadilan.
- Memiliki prestasi dalam bidangnya kita telah menunjukan bahwa kita bangsa Indonesia adalah bagian dari seluruh umat manusia.
- Dengan tergabungnya Indonesia dalam organisasi PBB dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara negara lain.
3. Sila Ketiga: Pohon Beringin
Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Pohon beringin melambangkan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang sebagai tempat berteduh dibawahnya. Hal ini mewakili Negara Indonesia yang menjadi tempat berteduh semua rakyat Indonesia. Pohon beringin juga memiliki sulur dan akar yang menjalar ke segala arah. Hal ini mewakili keragaman suku bangsa yang menyatu di Indonesia.
Contoh Sila Ketiga (Pohon Beringin)
Antara lain:
- Jika di negri kita memiliki banyak masalah tidak seharusnya kita pindah menjadi warga negara lain karena kita melihat di negara lain tampaknya dengan kemampuan yang kita miliki kita dapat hidup lebih layak dibanding di negara sendiri, mestinya kita harus lebih menyikapi hal dengan berbuat Sesuatu demi Indonesia dengan apa yang kita punya bukan malah meninggalkannya.
- yang sering kita lihat dilakukan oleh angkatan bersenjata kita, mereka rela ditempatkan di daerah daerah sengketa seperti dulu di aceh saat masih terjadi pemberontakan oleh GAM yang mengancam keutuhan negara.
- Seperti mengenakan batik dan belajar tari tarian daerah.
- Mencintai tanah air, bangga menjadi bangsa Indonesia, indonesia sangat kaya dan terkenal dengan keindahan alamnya, untuk itu kita harus menjaga keletarian bumi Indonesia ini dengan menjaga kebersihan, tidak melakukan pembalakan liar dan sebagainya.
- Dengan menjadi relawan PBB yang siap dikirim keluar untuk menjaga perdamaian dunia.
- Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Dengan tidak membedakan seorang dari suku ras dan agamanya.
- Mau bergaul dengan setiap kalangan tanpa memandang dari suku atau agama apa sehingga tercipta persatuan.
4. Sila Keempat: Kepala Banteng
Kepala banteng melambangkan sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Kepala banteng melambangkan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.
Contoh Sila Keempat (Kepala Banteng)
Antara lain:
- Semua orang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan serta pekerjaan.
- Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. Hal ini bisa dilakukan dengan tidak melakukan “suap” untuk terpenuhinya kehendak diri sendiri.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. Mengambil keputusan dengan musyawarah yang bermanfaat untuk kepentingan bersama, baru baru ini sering dilakukan Studi Banding oleh anggota DPR/MPR ke luar negri yang menghabiskan dana milyaran semestinya demi kepentingan bersama dana ini dapat dimanfaatkan untuk bidang pendidikan atau kesehatan yang manfaatnya akan dirasakan langsung oleh rakyat dibanding dengan studi banding ke luar negri yang tidak jelas.
- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan
- Musyawarah untuk mencapai mufakat sering dilakukan dalam tiap rapat di DPR/MPR namun sering terjadinya cekcok atau perang kata kata dalam rapat ini adalah satu bentuk tidak adanya semangat kekeluargaan dalam musyawarah, seharusnya dalam musyawarah harus lebih bisa menghargai pendapat pendapat yang ada.
- Menerima keputusan atau hasil akhir yang diambil dari musyawarah walaupun mungkin berbeda dengan pendapat kita.
5. Sila Kelima: Padi dan Kapas
Padi dan kapas melambangkan sila ke lima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima, karena padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang, sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran. Hal itu sesuai dengan tujuan utama dari sila kelima.
Contoh Sila Kelima (Padi dan Kapas)
Antara lain:
- Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Agar terciptanya keadilan harus didorong dari suasan kekeluargaan, suasana ini dapat tercipta dengan rasa saling menghargai antar sesama.
- Ketika penjahat kecil pun mendapat hukuman penjara dari pengadilan bagaimana dengan para koruptor, mestinya mereka juga mendapatkan hukuman yang setimpal dari hukum yang berlaku.
- Saat kita berkendara kita berhak mendapatkan kenyamanan di jalan tetapi kita juga wajib menaati peraturan yang berlaku dijalan.
- Menghormati hak orang lain.
- Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. Memberi bantuan usaha mandiri contohnya.
- Menjadi tuan tanah yang melakukan pemerasan dengan mengenakan biaya sewa tanah yang tinggi untuk para penggarap sawah tanpa memperhatikan kesejahteraan para penggarap.
- Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
- Membangun pabrik pabrik industri di perkampungan yang limbahnya mengalir keperkampungan tersebut sehinga merugikan warga sekitarnya
- Suka bekerja keras.
- Tidak melakukan pembajakan baik karya tulis, maupun karya seni berupa gambar ataupun musik.
- Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.