Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Pranata Sosial? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: pengertian menurut para ahli, ciri, fungsi, jenis, tujuan & proses.
Daftar Isi
Pengertian Pranata Sosial
Pranata sosial adalah suatu sistem aturan perilaku dalam interaksi yang berkedudukan kepada kegiatan-kegiatan untuk melengkapi beragam macam keperluan pokok dalam masyarakat.
Pengertian Pranata Menurut Para Ahli
Berikut dibawah ini terdapat beberapa pengertian pranata sosial, antara lain:
-
Menurut Koentjaraningrat
Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas khusus dalam kehidupuan masyarakat. pengertian ini menekankan pada sistem tata kelakuan atau norma-norma untuk memenuhi kebutuhan. Atau diartikan juga oleh beliau sebagai unsur-unsur yang mengatur perilaku para warga masyarakat yang berinteraksi.
-
Menurut Soekanto
Pranata sosial merupakan lembaga kemasyarakatan yang lebih menunjuk pada suatu bentuk dan sekaligus mengandung pengertian-pengertian abstrak perihal adanya norma-norma dan peraturan tertentu yang menjadi ciri-ciri suatu lembaga.
-
Menurut Bruce J. Cohen
Mengartikan pranata atau lembaga sosial sebagai sistem pola-pola sosial yang tersusun rapi dan relatif bersifat permanen serta mengandung perilaku-perilaku tertentu yang kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat.
-
Menurut Mac Iver dan Page
Pranata sosial adalah tata cara dan prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang berkelompok dalam suatu kelompok masyarakat.
-
Menurut Joseph S, Rucek dan Roland L. Waren
Pranata sosial adalah pola-pola yang mempunyai kedudukan tetap untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia yang muncul dari kebiasaan-kebiasaan dengan mendapatkan persetujuan dan cara-cara yang sudah tidak dipungkiri lagi untuk memenuhi konsep kesejahteraan masyarakat dan menghasilkan suatu struktur.
-
Menurut Alvin L. Berrtrand
Pranata sosial adalah kumpulan norma sosial (struktur-struktur sosial) yang telah diciptakan untuk melaksanakan fungsi masyarakat.
-
Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Pranata sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai tujuan atau kegiatan oleh masyarakat dianggap penting.
-
Menurut Summer
Mengartikan sebagai lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan dipandang dari sudut kebudayaan adalah perbuatan, cita-cita, sikap, dan perlengkapan kebudayaan yang bersifat kekal. Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
Ciri-Ciri Pranata Sosial
Dibawah ini terdapat beberapa ciri-ciri pranata sosial, antara lain
- Mempunyai fase kelestarian spesifik
- Mempunyai satu maupun beberapa keinginan
- Mempunyai adat istiadat tertulis maupun tidak tertulis
- Mempunyai logo sebagai ciri jati dirinya
Fungsi Pranata Sosial
Dibawah ini terdapat beberapa fungsi pranata sosial, antara lain:
- Melindungi integritas masyarakat
- Menjadi sosial pengaturan ataupun pengelolaan sosial
- Mengasihkan petunjuk pada anggota masyarakat
Jenis-Jenis Pranata Sosial
Dibawah ini terdapat beberapa jenis-jenis pranata sosial, antara lain:
-
Pranata Politik
Pranata politik merupakan kebijakan untuk tanggung jawab disiplin, meleraikan perselisihan dan mempunyai ketua yang bijaksana.
-
Pranata Pendidikan
Pranata pendidikan merupakan suatu prosedur yang berlangsung karena prosedur hubungan beragam unsur yang memperoleh pembudayaan diri dan pembudayaan lingkungan sehingga memperlihatkan rasa yakin akan lingkungan.
-
Pranata Keluarga
Pranata keluarga merupakan suatu sistem adab ataupun kaidah-kaidah yang mengelola semua kegiatan anggota keluarga di lingkungannya.
-
Pranata Ekonomi
Pranata ekonomi merupakan sistem aturan ataupun hukum yang mengelola perilaku seseorang dalam masyarakat guna mencukupi keperluan barang maupun jasa.
-
Pranata Agama
Pranata agama merupakan sebuah pranata yang mempunyai peran berguna dalam memandu dan mengelola jalan hidup manusia.
Tujuan Pranata Sosial
Dibawah ini terdapat beberapa tujuan pranata sosial, antara lain:
- Mengelola keperluan hidup manusia supaya tersalurkan secara periodik dan sesuai
- Mengelola kehidupan manusia supaya bisa berjalan dengan aman dan lancar sesuai dengan aturan-aturan yang berjalan
Proses Terbentuknya Pranata Sosial
Pranata sosial adalah sistem norma yang berlaku di masyarakat untuk mencapaisuatu tujuan tertentu yang dianggap penting. Dalam sistem Dalam sistem norma terkandung ketentuan sanksi (reward system). Pranata sosial tidak terbentuk secara tiba-tiba, tetapi melalui proses yang panjang. Proses pertumbuhan lembaga kemasyarakatan terkait dengan norma-normamasyarakat dan system pengendalian sosial (social control).
Pranata sosial terbentuk melalui suatu proses yang disebut sebagai institusionalisasi, atau kelembagaan nilai-nilai yang dibentuk untuk membantu hubungan antar manusia di dalam masyarakat. Nilai-nilai yang mengatur tersebut dikenal dengan istilah norma yang mempunyai kekuatan mengikat dengan kekuatan yang berbeda-beda. Dengan adanya norma di dalam masyarakat diharapkan tingkah laku manusia akan berjalan sesuai dengan petunjuk hidup dalam masyarakat yang bersangkutan. Kekuatan meningkat dari norma, apakah lemah ataupun kuat dipengaruhi oleh kekuatan manusia yang ada, dalam upaya mentaati norma itu sendiri. Secara sosiologis kekuatan mengikat dari norma dapat dibedakan atas:
-
Cara (usage)
Menunjukkan pada suatu bentuk perbuatan dalam hubungan dalam individu. Kekuatannya termasuk lemah sehingga penyimpangan dari cara tidak akan mengakibatkan sangsi yang berat.
-
Kebiasaan (folkways)
Kekuatan mengikatnya lebih besar daripada cara (usage). Kebiasaan merupakan perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama.
-
Tata kelakuan (mores)
Jika kebiasaan tidak hanya dianggap sebagai cara berperilaku maka disebut sebagai tata kelakuan atau mores. Tata kelakuan merupakan suatu alat yang mengatur perbuatan anggota-anggota masyarakat agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pentingnya tata kelakuan bagi masyarakat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
- Tata kelakuan memberikan batas-batas pada kelakuan individu,
- Tata kelakuan mengidentifikasikanindividu dengan kelompoknya,
- Tata kelakuan menjaga solidaritas antara anggota-anggota masyarakat.
- Adat istiadat (custom)
Suatu tata kelakuan yang kekal dan kuat integrasinya dengan pola kelakuan masyarakat dapat meningkat kekuatannya menjadi custom atau adat istiadat, custom mempunyai sanksi yang keras bagi anggota masyarakat jika melanggarnya. Contoh yang bisa kita dapatkan pada kehidupan masyarakat di Indonesia adalah yang berlaku pada seluruh etnik budaya dengan beragam cara serta sanksinya, misalnya :
- Adat yang melarang perceraian antara suami-istri di kampung;
- Adat istiadat dalam menjalani tahap-tahap kehidupan tertentu, perkawinan, tujuh bulanan, dan lain-lain.
Proses institusionalisasi adalah tahapan dimana norma kemasyarakatan itu dikenal, diakui, dan dihargai.
Norma-norma tersebut setelah melalui proses institusionalisasi atau pelembagaan mengembang untuk seterusnya ditaati sebagai pegangan hidup sehari-hari bagi anggota masyarakat. Proses pengembangan suatu norma tidak hanya selesai pada tahap institusionalisasi, tapi akan berkembang terus sehingga menjadi “internalized” atau mendarah daging dalan masyarakat.
Daftar Pustaka:
-
Firth, Raymond-Mochtan, B.-Puspanegara S. (1966). Tjiri-tjiri Dan Alam Hidup Manusia, (terj.). Bandung: Penerbit Sumur Bandung.
-
Grusky, David B.ed. (1994). Social Stratification, Class, Race And Gender; Boulder-San Fransisco-Oxford: Westview Press.
-
Haviland, William A. (1988). Antropologi. (terj.). Jakarta. Penerbit Erlangga.
-
Horton, Paul B.- Hunt, Chester L. (1992). Sosiologi, (terj.). edisi keenam, Jakarta: Penerbit Erlangga
-
Johnson, Doyle Paul. (1986). Teori Sosiologi Klasik Dan Modern, terj. Jilid 1 – 2. Jakarta: PT Gramedia Indonesia
-
Koentjaraningrat. (1996). Pengantar Antropologi; Jakarta: Rineka Cipta.
-
Sanderson, (2000) Sosiologi Macro, Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial; Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
-
Soekanto, Soerjono. (1998). Sosiologi Suatu Pengantar; Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia.
-
Soekanto, Soerjono. (1983). Beberapa Teori Sosiologi Tentang Sturktur Sosial, Jakarta: CV Rajawali.
-
Soemardjan, Selo-Soemardi, (1974). Setangkai Bunga Sosiologi; Jakarta: Lembaga Penerbit
Baca Artikel Lainnya: