Materi Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Akutansi Manajemen? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain:

SIAM-adalah

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM)

Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen. Proses adalah inti dari suatu sistem informasi akuntansi manajemen dan dipergunakan untuk mengubah masukan menjadi pengeluaran yang memenuhitujuan suatu sistem.


Proses dapat dideskripsikan melalui berbagai kegiatan seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan, dan pengelolaan informasi. Keluaran mencakup laporan khusus, harga pokok produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, dan bahkan komunikasi personal. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dari masukan atau proses bahkan keuarannya. Kriteria tersebut fleksibebel dan bardasarkan pada tujuan yang hendak dicapai manajemen. Sistem akuntansi manajemen mempunyai tujuan umum, yaitu:


  1. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam penghitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diingankan manajemen.
  2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan). Selain itu, kubutuhan atas informasi tidak terbatas hanya pada organisasi manufaktur. Informasi akuntansi manajemen dipergunakan di semua organisasi baik manufaktur dagangan jasa.


Kebutuhan Informasi Manajer dan Pengguna Lainnya

Informasi yang dibutuhkan untuk membantu mengidentifikasi berbagai peluang untuk perbaikan dan untuk mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai dalam mengimplementasikan berbagai tindakan yang didesain untuk menciptakan perbaikan.


Proses Manajemen (Management Process)

Proses manajemen dideviisikan sebagai aktivitas-aktivitas berikut: (1) perencanaan, (2) pengendalian, (3) pengambilan keputusan. Proses manajemen mendiskripsikan fungsi-fungsi yang dimiliki oleh para menajer dan pekerja yang diberdayakan.


  1. Perencanaan

Formula terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh sebab itu perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tesrsebut.


  1. Pengendalian

Perencanaan hanyalah setengah dari pertempuran. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut sebagai pengendalian. Pengendalian biasanya dacapai dengan menggunakan suatu umpan balik (feedback).


Umpan Balik adalah informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki langkah-langkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan suatu rencana. Berdasarkan Umpan Balik, menajer atau pekerja dapat memutuskan untuk membiarka pelaksanaan tersebut berlangsung, mengambil beberapa jenis tindakan korektif agar langkah yang diambil sesuai dengan rencana awalnya, atau melakukan perencanaan ulang di tengah proses pelaksanaan.


  1. Pengambilan Keputusan

Proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan pengambilan keputusan. Keputusan dapat ditingkatkan kualitasnya jika informasi alternate-alternatif dikumpulkan dan disajikan kepada para manajer. Salah satu peran utama sistem informasi akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi yang memudahkan proses pengambilan  keputusan. (Hansen Monewen, 2006,4-8).


Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen

Informasi Akuntansi Manajemen yang berguna untuk membantu para pekerja, manajer dan eksekutif untuk membuat keputusan yang lebih baik (Atkinson 1995 dalam Prasetyo 2002).Bukti empiris mengenai karakteristik informasi yang bermanfaat menurut persepsi para manajerial adalah terdiri dari informasi broad scope, timeliness, aggregation dan informasi yang memiliki sifat intergration (Chenhal dan Morris, 1986) Informasi akuntansi manajemen yang semakin handal mungkin pada suku tinggi tingkat ketersediaan informasi.


  • Informasi Broad Scope Sistem Akuntansi Manajemen

Informasi sistem manajemen bersifat broad scope mewakili dimensi focus, time horizon dan kuantifikasi (Gordon & Narayana, 1984 dalam Gudono, 2000). Informasi broad scope memberikan informasi tentang faktor-faktor eksternal maupun internal perusahaan, informasi broad scope juga mencakup tentang info non ekonomi, estimasi kejadian yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang, serta aspek-aspek lingkungan (Chenhall dan Morris, 1986). Nazaruddin (1998) menyatakan adanya perbedaan tingkat ketidakpastian lingkungan dan desentralisasi berdampak positif terhadap informasi broad scope.


  • Informasi time liness Sistem Akuntansi Manajemen

Informasi tepat waktu akan mendukung manajer menghadapi ketidakpastian yang terjadi dalam lingkungan kerja mereka (Amey, 1979, Gordon dan Narayana 1984 dalam Nzaruddin, 1998). Tingkat desentralisai yang tinggi dan informasi yang akan berpengaruh positif karena mampu merespon suatu kejadian dengan cepat (Gudono, 2000).


  • Informasi agregasi Sistem Akuntansi Manajemen

Informasi agregasi perlu dalam organisasi desentralisasi karena dapat mencegah kemungkinan terjadinya overload informasi (Iselin, 1988 dalam Prasetyo 2002) Kebutuhan informasi yang dapat mencerminkan area pertanggungjawaban dapat diperoleh dari informasi teragregasi (Hongren, 1982, Chenhall dan Morris 1986 dalam Nazaruddin 1998) Informasi agregasi memberikan informasi mengenai area pertanggungjawaban mereka sehingga dapat mengurangi terjadinya konflik dan mendukung para manajerial untuk mengatasi adanya info overload(Iselin 1998 dalam Prasetyo 2002).


  • Informasi integrasi Sistem Akuntansi Manajemen

Informasi integrasi mencakup aspek seperti keutuhan target antar ahli utang yang terhitung dari proses interaksi antar sub unit dalam organisasi kompleksitas dan saling keterkaitan ataupun ketergantungan sub unit satu dengan yang lainnya akan tercermin dalam informasi intergation (Ferrara, 1964, Hongren, 1982, serta Chenhall dan morris, 1986 dalam Nazaruddin 1998 Informasi terintegrasi akan berperan dalam mengkoordinasi kebijakan organisasi yang memiliki tingkat desentralisasi tinggi, agar terjadi keselarasan dalam mencapai tujuan utuh perusahaan (Gudono,2002) (https://anna_arina.files..pdf).


Akuntansi Manajemen vs Akuntansi Keuangan

Sistem informasi akuntansi pada suatu perusahaan memiliki dua subsistem utama yaitu sitem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan. Dalam prakteknya dapat dikatakan terdapat hubungan yang sangat erat antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan karena data yang diproses agar menjadi informasi yang diperlukan dan bermanfaat berasal dari data yang sama yaitu semua fakta ekonomi yang terjadi.


Perbedaan Akuntansi Manajemen Dan Akuntansi Keuangan

Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen
Pengguna Pihak luar: pemegang saham, kreditur, lembaga pemerintah Pihak intern: Direktur, Manajer dan sifat internal dalam merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan.
Tujuan Melaporkan prestasi perusahaan pada pihak luar, adanya kontrak dengan pemilik dan kreditur informasi ini digunakan untuk keperluan keputusan investasi, pemonitoran aktivitas dan ukuran-ukaran peraturan Melaporkan pada atasan apa yang telah dilakukan bawahan, umpan balik dan pengendalian atas kinerja pelaksana.
Orientasi waktu Informasi berorientasi masa lalu (histories) Informasi sekarang dan berorientasi masa depan (future)
Bentuk informasi Informasi keuangan Informasi keungan dan non keuangan, informasi perhitungan fisik dan operasional, profitabilitas masing-masing produk, kinerja tiap-tiap departemen, supplier, pelanggan, pesaing
Pembatasan pada input dan proses Adanya prosedur akuntansi yang harus diikuti untuk pelaporan keuangan sehingga input dan proses harus mengikuti metode yang ditetapkan (Di Indonesia terkenal dengan aturan dari Bapepam dan IAI) Manajer bebas memeliki informasi yang dibutuhkan, biasanya penyediaannya sebgai dasar untuk mempertimbangkan adanya unsur biaya –manfaat.
Sifat informasi  Objekctive, dapat diaudit, dapat dipercaya, konsisten Lebih bersifat subyektif dan penuh pertimbangan, valid, relevan dan akurat
Ruang lingkup Informasi perusahaan secara menyeluruh Informasi bagian perbagian atau tindakan sehari-hari

(Armila Krisna Warindrani, 2006:4-5)


Sejarah Singkat Akuntansi Manajemen

Terdapat 2 histori Sejarah Akutansi Manajemen, yaitu :


  • Perspektif Historis Akuntansi Manajemen

Kebanyakan prosedur perhitungan harga pokok produk dan akuntansi manajemen yang digunakan pada abad ke-20 dikembangkan antara tahun 1880 dan 1925. satu hal yang menarik adalah banyak perkembangan sebelumnya (samapi tahun 1914) menekankan pada perhitungan penetapan harga pokok produk pada tingkat manajerial-menelusuri tingkat laba perusahan ke tiap produk dan menggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan strategis.


Akan tetapi, pada tahun 1925, penekanan pada hal tersebut ditinggalakan, seiiring dengan munculnya pendekatan perhitungan biaya persediaan-mengalokasikan biaya manufaktur ke prodk agar biaya persediaan dapat dilaporkan kepada pengguna eksternal laporan keuangan perusahaan Laporan keuangan telah menjadi kekuatan yang membentuk desain sistem akuntansi biaya. Manajer dan perusahaan bersedia menerima informasi biaya rata-rata secara agregat atas tiap produk, karena mereka merasa tiap produk, membutuhkan biaya masing-masing produk yang lebih terinci dan akurat mengenai tiap produk.


Sepanjang perusahaan memproduksi produk-produk sejenis yang membutuhkan sumberdaya pada tingkat yang hampir sama, informasi biaya rata-rata yang disediakan oleh system biaya yang dipengaruhi oleh sistem keuanagan, sudah cukup memadai. Lagi pula,pada beberapa perusahaan, walaupun keanekaragaman jenis produk meningkat, kebutuhan akan informasi biaya yang lebih akuran akan kalah dari tingginya biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan informasi tersebut. Pada banyak perusahaan, biaya yang dikeluarkan untuk menyusun sistem biaya yang lebih terinci lebih besar dibanding manfaatnya.


Beberapa usaha untuk meningkatkan kegunaan manajerial dari sisitem biaya konvensional, dilakukan pada tahun 1950an dan 1960an para pengguna mediskusikan kelemahan yang disediakan oleh sistem yang dirancang untuk menyusun laporan keuanagan. Akan tetapi,usaha-usaha untuk memperbaiki sistem tersebut pada dasarnya terpusat untuk membuat informasi akuntansi keuangan yang lebih berguna bagi penggunanya,daripada untuk menghasilkan seperangkat informasi dan prosedur baru yang terpisah dari sistem laporan eksternal.


Pada tahun 1980an dan 1990an, banayak ditemukam bahwa praktik-praktik akuntansi manajemen trdisioanal sudah tidah mampu lagi melayani kebutuhan mnajerial. Beberapa pihak menyatakan bahwa sistem akuntansi manajemen yang ada sudah usang tidak berguna.kalkulasi biaya produk yang lebih akuran,lebih berguna,dan yang menjelaskan secara rinci penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan kualitas,produktifitas,dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan sistem akuntansi manajemen yang baru dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini. (Hansen Monewen, 2006,11).


  • Perkembangan Akuntansi Manajemen

Perkembangan akuntansi mengikuti perkembangan dua bisnis.ketika dua bisnis masih sederhana,sistem akuntansinya juga sederhana.kerena terjadi perkembamgan alat kerja atau teknologi bisnis terus-menerus sepanjang waktu,maka sistem akuntansinya juga mengikutinya. Perkembangan akuntansi manajemen itu dapat disajikan sebagai berikut ini.


  1. Tahun 1990-an = Historical costing
  2. Tahun 1950-an = Standard Costing
  3. Tahun 1980-an = Activity Based Costing
  4. Tahun 2000-an = Target Costing

Perkembanagan akuntansi manajemen itu disebabkan oleh perusahaan kondisi lingkungan khususnya lingkungan ekonomi. Perubahan lingkungan ekonomi menyebabkan perubahan lingkungan bisnis dan selanjutnya mengakibatkan sistem akuntansi manajemen. Oleh sebab itu dengan perkembangan itu akuntansi majemen tradisional tidak digunakan lagi. Perusahan dewasa ini menggunakan sistem akuntansi kontoporer yang berorientasi pada perolehan laba melalui kepuasan pelanggan.(Darsono Prawironegoro,2005,12).


Tema Baru Dalam Akuntansi Manajemen

Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan perkembangan praktik-praktik akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Beberapa tema baru dalam Akuntansi Manajemen adalah:


  • Manajemen berdasarkan aktivitas (Activity Based Management).

Manajemen berbasis aktivitas adalah pendekatan pengelolaan terpadu dan bersistem terhadap aktivitas dengan tujuan untuk meningkatkan customer value dan laba yang dicapai dari penyediaan value tersebut. Dari definisi ini, terdapat dua frase penting, yaitu :


a) Berfokus ke pengelolaan secara terpadu dan bersistem terhadap aktivitas. Yaitu serangkaian kegiatan yang membentuk suatu proses untuk pembuatan produk dan penyerahan jasa. Di dalam manajemen tradisional, proses pembuatan produk dan penyerahan jasa dipecah ke dalam bagianbagian yang lebih kecil, karena diyakini jika pengerjaan bagian-bagian yang lebih kecil dilaksanakan secara berkualitas dan efisien, proses pembuatan produk dan penyerahan jasa secara keseluruhan akan berkualitas dan efisien.


Oleh karena itu, manajemen berbasis aktivitas berusaha memadukan kembali proses pembuatan produk dan penyerahan jasa yang telah difragmentasi dalam manajemen tradisional tersebut, dengan memfokuskan ke pengelolaan secara terpadu dan berbasis sistem terhadap aktivitas pembuatan produk dan penyerahan jasa.


b) Bertujuan untuk meningkatkan customer value (nilai pelanggan dan laba. Tujuan manajemen berbasis aktivitas adalah untuk improvement secara berkelanjutan terhadap customer value dan penghilangan pemborosan. Dengan hilangnya pemborosan tersebut, biaya dapat berkurang dan sebagai akibatnya laba akan meningkat. Pengurangan biaya merupakan akibat dari dihilangkannya pemborosan. Pemborosan diakibatkan oleh adanya aktivitas-bukan-penambah nilai (non-valueadded activity) dan aktivitas penambah nilai (value-added activity) yang tidak dilaksanakan secara efisien.


Dengan demikian fokus manajemen berbasis aktivitas adalah penyebab terjadinya biaya itu sendiri. Manajemen berbasis aktivitas mencakup analisis nilai proses (process value analysis) dan penentuan biaya proses. Analisis nilai proses adalah evaluasi terhadap nilai yang dapat dihasilkan oleh suatu proses. Suatu proses terdiri dari serangkaian aktivitas untuk menghasilkan nilai bagi customer. Rangkaian aktivitas untuk menghasilkan nilai bagi customer dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu : aktivitas-penambah nilai dan aktivitas-bukan-penambah nilai.


Penentuan biaya proses adalah perhitungan nilai sumber daya yang dikorbankan untuk menjalankan suatu proses penciptaan nilai bagi customer. Dengan demikian manajemen aktivitas memiliki dua dimensi, yaitu : analisis terhdap nilai yang dihasilkan oleh proses (process value analysis) dan biaya yang diperlukan untuk menghasilkan nilai tersebut (activity-based costing).


  • Orientasi pada pelanggan Manajemen berdasarkan aktivitas

memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah fokus utama karena perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan menciptakan nilai pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari pesaing atau menciptakan nilai yang sama dengan biaya lebih rendah dari pesaing. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara apa yang pelanggan terima (produk total) dengan apa yang pelanggan serahkan (pengorbanan pelanggan).


  • Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management).

Perbaikan berkelanjutan adalah hal yang mendasar sifatnya bagi pengembangan proses manufaktur yang sempurna. Kesempurnaan manufaktur adalah kunci utama bertahan hidup dalam lingkungan persaingan global. Filosofi dari manajemen kualitas total, dimana perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna (zero defect), sedang menggantikan sikap “kualitas yang dapat diterima” dimasa lalu.


  • Waktu sebagai unsur kompetitif.

Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara memperpendek siklus desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan mengirim produk dengan cepat melalui penghapusan waktu yang tidak bernilai tambah. Pengurangan waktu yang tidak bernilai tambah semakin besar seiring dengan meningkatnya kualitas. Tujuan keseluruhannya adalah meningkatkan daya tanggap terhadap pelanggan.


  • Efisiensi.

Kualitas dan waktu merupakan hal yang penting, namun peningkatkan dimensi tersebut tanpa peningkatan laba akan membuat kinerja menjadi sia-sia. Meningkatkan efisiensi adalah juga hal vital. Biaya adalah ukuran kritikal untuk efisiensi. Agar pengukuran efisiensi menjadi bernilai, biaya harus ditetapkan, diukur, dan dialokasikan dengan tepat; lebih jauh lagi, produksi keluaran harus berhubungan dengan masukan yang dibutuhkan, dan keseluruhan efek finansial perubahan produktivitas harus dikalkulasi.


  • Bisnis secara elektronik (E-business).

E-business adalah semua transaksi bisnis dan pertukaran informasi yang dijalankan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Perdagangan secara elektronik (Ecommerce) adalah jual beli produk dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Bisnis dengan cara ini menyediakan kesempatan bagi sebuah perusahaan untuk memperluas penjualannya di seluruh dunia dan dapat menurunkan biaya secara siggnifikan jika dibandingkan dengan transaksi dengan menggunakan kertas.


Empat tema baru akuntansi manajemen lainnya yang harus diperhatikan, yaitu:

  • Memusatkan pada pengaruh perilaku (Mengaitkan strategi organisasi pada tindakan). Akuntansi manajemen inovatif berguna untuk mendorong para karyawan agar berperilaku sesuai dengan strategi organisasi sehingga termotivasi untuk berpikir dan bertindak secara strategic dan mengimplementasikan suatu strategi pilihan.

  • Manajemen berdrive pasar (Market-driven). Manajemen pemicu pasar mengharuskan manajemen berpikir untuk memberikan prioritas pada kebutuhan pasar atau para karyawan di atas keterbatasan-keterbatasan teknologi. Di atas semua itu, manajemen harus memperhatikan trend pasar dan apa yang diinginkan dan diperlukan oleh pelanggan.

  • Pendekatan dinamik. Pendekatan dinamis memandang bahwa kinerja harus didasarkan pada jangka waktu panjang dan tidak hanya menekankan pada jangka waktu pendek secara individual.

  • Pendekatan berorientasi tim. Pendekatan berorientasi tim mensyaratkan para akuntan manajemen harus memudahkan penggunaan secara bersama-sama pengetahuan dan pengalaman dalam organisasi agar dapat melakukan pengukuran kinerja keunangan maupun nonkeuangan.

Peran Akuntansi Manajemen

Peran akuntan managemen dalam suatu organisasi merupakan salah satu peran pendukung. Mereka membantu orang-orang yang bertanggung jawab melaksanakan tujuan dasar organisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi lini. Posisi yang mendukung dan tidak bertanggung jawab langsung terhadap tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi staf.


Sebagai contoh, misalkan misi suatu  organisasi  adalah  memproduksi dan menjual printer laser. Wakil direktur bidang manufaktur dan pemasaran, manager pabrik, dan perakit termasuk dalam posisi lini. Wakil direktur bidang keuangan dan sumber daya manusia, akuntan biaya, dan manager pembekian termasuk posisi staf.


Dalam diagram parsial yang tampak menggambarkan posisi organisasional bagian produksi dan keuangan. Karena salah satu tujuan dasar dari organisasi adalah untuk memproduksi, maka orang-orang yang secara langsung terlibat dibagian produksi termasuk dalam posisi lini. Meskipun akuntan managemen seperti controller dan manager akuntan biaya juga berpengaruh terhadap organisasi, namun mereka tidak punya wewenang terhadap manager bagian produksi. Manager lini adalah orang yang membuat kebijakan dan dan mebuat keputusan yang berpengaruh terhadap produksi. Namun, melalui penyediaan dan penginterpretasian informasi akuntansi, akuntan managemen dapat memiliki masukan penting dalam berbagai kebijakan dan keputusan.


Controller, kepala bagian akuntansi, mengawasi semua bagian departemen akuntansi. Karena perannya yang penting dalam operasi suatu organisasi, controller sering dipandang sebagai anggota dari tim managemen puncak dan diikutsertakan dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Sebagai kepala bagian akuntansi, controller bertanggung jawab terhadap kebutuhan akuntansi baik secara internal maupun eksternal.


Tanggung jawab tersebt dapat mencakup pertanggung jawaban langsung  kepada pemeriksaan internal,  akuntansi biaya, akuntansi keuangan, akuntansi system, dan perpajakan. Tugas dan organisasi bagian controller berbeda antara satu perusahaan dengan yang lainnya.


Bendahara bertanggung jawab terhadap fungsi keuangan. Tepatnya bendahara mencari dana dan mengelola kas serta investasi. Bendahara dapat juga bertanggung jawab atas pemberian kredit dan penagihan serta asuransi.  Bendahara tugasnya melaporkan apa yang menjadi tugasnya kepada wakil direktur bidang keuangan.( Hansen Mowen, akuntansi manajemen, hal 18-19).


Sebagai suatu system informasi, akuntansi managemen sangatlah diperlukan baik oleh pihak interen maupun eksteren perusahaan. Sebagai garis besar pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi adalah:


  • Manager

Seorang manager perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk penyusunan perencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapaiperusahaan, serta melakukan tindakan koreksi yang diperlukan.


  • Investor

Para investor sangat memerlukan data akuntansi suatu organisasi untuk menganalisis perkembangan organisasi yang bersangkutan. Investor telah melakukan penanaman modal pada suatu usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil. Sehingga investor harus melakukan analisis laporan keuangan perusahaan yang akan dipilihnya untuk disuntik dana dari investor.


  • Kreditor

Kreditor berkepentingan dengan data akuntansi, seperti untuk pemberian kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah yang dipilih kreditor adalah nasabah yang mampu mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat.


  • Instansi pemerintah

Instansi pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi akuntansi managemen karena dari informs keuangan suatu organisasi, pemerintah akan dapat  menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh organisasi yng bersangkutan.


  • Organisasi nirlaba

Organisasi ini masih sangat memerlukan informasi keuangan untuk tujuan penyusunan anggaran, membayar karyawan, dan membayar beban yang lain.


Dalam prakteknya akuntan managemen bertindak sebagai pengawas interen perusahaan atau sebagai pembantu pelaksana mangemen. Sebagai pengawas akuntan interen mencatat dan melaporkan apa adanya terhadap managemen akan kinerja atau prestasi masing-masing unit. Sedangkan sebagai helpers akuntan interen membantu manager dalam memecahkan masalah dan membantu memotivasi managemen untuk mencapai tujuan.


Secara spesifik perananan akuntan managemen adalah menyediakan informasi bagi manager dalam menjalankan fungsi perencanna, pengendalian dan pengambiln keputusan. Akuntan bertanggung jawab kepada top manager atas dipercayainya laporan-laporan prestasi masing-masing unit yang disampaikannya. Membantu manajer dalam mengarahkan dan mengendalikan operasi perusahaan. Memotivasi menejer dan karyawan lain untuk bekerja sama guna mencapai tujuan perusahaan. Mengukur kinerja sub unit, menejer, dan karyawan lain dalam organisasi.(Armila Krisna Warindrani, akuntansi managemen, hal 7).


Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis

Untuk memperoleh laba, perusahaan harus berperilaku baik terhadap masyarakat dan pelanggannya. Salah satu wujud berperilaku baik itu adalah bahwa akuntan manajemen harus menyajikan informasi jujur dan bertanggung jawab. .(Darsono Prawironegoro,2005,13). Praktik akuntansi manajemen dikembangkan untuk membantu manajer memaksimumkan laba. Secara tradisional, kiinerja ekonomi perusahaan menjadi suatu pertimbangan.


Namun, manajer dan akuntan manajemen seharusnya tidak terlalu fokus pada laba sehingga mereka dapat membangun suatu keyakinan bahwa satu-satunya tujuan bisni adalah memaksimumkan kekayaan bersih (net worth). Tujuan memaksimumkan laba harus dibatasi dengan persyaratan bahwa laba dicapai melalui cara-cara yang sah dan etis. Hal ini selalu menjadi asumsi implisit dari akuntansi manajemen, padahal asumsi tersebut seharusnya dibuat eksplisit. Untuk mencapai tujuan ini, banyak soal dalam buku ini menekankan pertimbangan eksplisit terhadap isu-isu etika.


Perilaku Etis

Perilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang “benar” “sesuai” serta “adil”. Tingkah laku kita mungkin benar atau salah, layak atau tidak layak, dan keputusan yang kita buat dapat adil atau berat sebelah. Meskipun orang sering berbeda pandangan terhadap arti istilah etis, tetapi tampaknya terdapat suatu prinsip umum yang mendasari semua sistem etika. Prinsip ini diekspresikan oleh keyakinan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab untuk kebaikan anggota lainnya.


Keinginan untuk berkorban demi kebaikan kelompoknya merupakan inti dari tindakan yang etis. Pemikiran mengenai pengorbanan kepentingan seseorang untuk orang lain menghasilkan beberapa nilai inti, nilai-nilai yang menjelaskan arti dari benar dan salah secara lebih konkret. James W. Brackner, penulis “Ethics Column” dalam managenment Accounting. Melakukan observasi berikut ini:


Agar pendidikan etika dan moral mempunyai arti, harus ada kesepakatan mengenai nilai-nilai yang dianggap “benar”. Sepuluh dari nilai ini diidentifikasi dan dijelaskan oleh Michael Josephson dalam “Teaching Ethical Decision Making and Principled Reasoning”. Studi terhadap sejarah, filsafat, dan agama melahirkan suatu konsesus yang kuat mengenai nilai-nilai tertentu yang bersifat universal dan abadi bagi kehidupan yang beretika.

Sepuluh nilai inti ini menghasilkan prinsip-prinsip yang melukiskan benar dan salah dalam istilah umum. Dengan demikian, nilai tersebut menyediakan petunjuk tingkah laki…


Sepuluh nilai inti yang dimaksudkan dalam kutipan di atas adalah sebagai berikut:

  1. Kejujuran
  2. Integritas
  3. Pemenuhan janji
  4. Kesetiaan
  5. Keadilan
  6. Kepedulian terhadap sesama
  7. Penghargaan kepada orang lain
  8. Kewarganegaraan yang bertanggung jawab
  9. Pencapaian kesempurnaan
  10. Akuntabilitas

Meskipun tampak berlawanan, namun pengorbanan kepentingan seseorang untuk kepentinagan bersama tidak hanya benar dan memberi suatu nilai bagi individu tetapi juga baik untuk bisnis. Perusahaan dengan kode etik yang kuat dapat menciptakan loyalitas yang tinggi bagi konsumen dan pekerjanya. Meskipun kebohongan dan kecurangan kadang dapat menghasilkan kemenangan, namun kemenangan tersebut hanya bersifat sementara. Perusahaan yang mampu bertahan dalam jangka panjang menemukan bahwa ada manfaat dari memperlakukan segala sesuatunya dengan jujur dan loyal.


Standar Perilaku Etis untuk Akuntan Manajemen

Organisasi pada umumnya menetpkan standar perilaku untuk para manajer dan pekerjanya. Asosiasi-asosiasi profesional juga menetapkan standar etika. Sebagai contih, Insitute of Management Accountants (IMA) telah membuat standar etika untuk akuntan manajemen. Pada tanggal 1 juni 1983, Management Accounting Practices Committee dari IMA mengeluarkan sebuah pernyataan yang menguraikan tentang standar perilaku etis akuntan manajemen.


Didalam pernyataan ini, akuntan manajemen diberitahukan bahwa “mereka tidak akan melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan standar ini atau mereka tidak akan menerima pelaksanaan tindaka-tindakan tersebut oleh orang lain dalam organisasi mereka”. Untuk menggambarkan aplikasi koda etika akuntan manajemen, umpamakan bonus yang diterima manajer dikaitkan dengan laba yang dilaporkan. Bonus akan meningkat sejalan dengan meningkatnya laba. Jadi, manajer tersebut memiliki insentif untuk berusaha meningkatkan laba, termasuk dengan pendekatan yang etis.


Daftar Pustaka :

  • Hansen, dan Mowen.2006.Management Accounting.Jakarta:Salemba Empat
  • Prawironegoro,Darsono.2005.Akuntansi Manajemen.Jakarta:DiaditMedia
  • Krismiaji.2002.Dasarr-dasar Akuntansi Manajemen.Yogyakarta:AMP YKPM
  • Supriyono.1999.Akuntansi Manajemen 1.Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta
  • Warindrani,Armila Krisna.2006.Akuntansi Manajemen.Yogyakarta:Graha Ilmu

Demikian Pembahasan Tentang SIAM adalah: Pengertian, Proses, Karakteristik, Perbedaaan, Sejarah, Tema, dan Peran dari Pendidikanmu
Semoga Bermanfaat Bagi Para Pembaca :)

Berita Artikel Lainnya: