Materi Seni Tradisional

Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Seni Tradisional? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain:  pengertian, ciri, jenis, fungsi dan cabang.

Seni-Tradisional

Pengertian Seni Tradisional

Seni tradisional adalah kombinasi dari dua kata, yaitu seni dan tradisi. Secara etimologis, seni ini berasal dari bahasa Sani Sanskerta.

Sani pada umumnya diartikan sebagai ibadah, suatu ibadah yang terkait erat dengan upacara seni. Seni adalah sesuatu yang mengandung unsur estetika dan dapat membangkitkan perasaan orang lain.

Seni tradisional adalah unsur seni yang merupakan bagian dari kehidupan dalam suatu komunitas dalam suatu suku, suku, bangsa, atau suku tertentu.


Ciri – Ciri Seni Tradisional

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri seni tradisional, antara lain:

  • Seni tradisional terbatas pada lingkungan dan budaya yang dapat didukungnya.
  • Seni tradisional adalah cerminan dari budaya yang disesuaikan dengan dinamika masyarakat.
  • Seni tradisional adalah bagian dari kehidupan masyarakat yang membedakan seni dari tempat ke tempat.
  • Seni tradisional didasarkan pada filosofi dan kegiatan budaya yang ada di daerah tertentu.
  • Terikat dengan standar tertentu.
  • Seni tradisional bersifat statis, tidak ada unsur kreatif sebagai ciptaan baru.

Jenis – Jenis Seni Tradisional

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis seni tradisional, antara lain:


1. Seni primitif

Seni primitif adalah jenis seni yang lahir dari bentuk budaya paling awal. Seni ini masih belum dipengaruhi oleh pengaruh luar.

Seni primitif adalah seni yang berkembang di zaman prasejarah. Di mana pada saat itu tingkat kehidupan manusia masih sangat sederhana.

Kesederhanaan ini mempengaruhi seni yang dihasilkan. Meskipun hasil seni masih sangat sederhana, mereka memiliki nilai tinggi sebagai ekspresi dari ekspresi mereka. Warisan bengkel seni primitif ditemukan dalam bentuk lukisan binatang buruan, lukisan sidik jari.

Secara umum, lukisan semacam itu ada di dinding gua. Ini karena pada zaman prasejarah orang masih menetap dan tinggal di Digoa. Contoh lukisan di dinding gua di Sulawesi Selatan.

Karya seni lain selain lukisan adalah dekorasi pada alat berburu dalam bentuk goresan sederhana.

Karya seni yang diciptakan dalam Zama prasejarah adalah karya seni yang mengekspresikan perasaan mereka dalam supranatural sebagai simbol perasaan tertentu seperti ketakutan, kesedihan, kegembiraan dan kedamaian.


Fitur umum dari karya seni primitif adalah:

  • Seni masih dalam bentuk pukulan spontan.
  • Grafik tanpa perspektif
  • Warna yang digunakan terbatas, yaitu: hitam, putih, merah dan coklat.

2. Seni klasik

Seni klasik adalah seni yang telah mengalami perkembangan. Selain pengembangan, ia juga mengalami peningkatan karena pengaruh eksternal. Seni klasik berkembang di era Budha Hindu.

Ini ditandai dengan ditemukannya nilai artistik pada bangunan-bangunan kepulauan tua dari jaman Budha Hindu.

Seni klasik juga dapat dilihat di bangunan-bangunan tua di Roma dan Yunani. Seni klasik ini adalah puncak dari perkembangan seni tertentu yang tidak dapat dikembangkan lagi.


Karya seni klasik memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Seni yang telah mencapai puncaknya dan tidak bisa lagi berkembang.
  • Sebagai standar seni sebelum dan sesudah.
  • Umurnya lebih dari setengah abad.

Fungsi Seni Tradisional

Berikut ini terdapat beberapa fungsi seni tradisional, antara lain:

  • Menjadi sarana mengekspresikan perasaan dan tidak dapat dipisahkan dari kebiasaan
  • Menjadi alat pelengkap untuk kegiatan keagamaan
  • Ingat peristiwa penting
  • Menjadi sarana untuk membedakan antara satu daerah dan daerah lain
  • Menjadi ikon budaya nasional

Cabang – Cabang Seni Tradisional

Berikut ini terdapat beberapa cabang seni tradisional, antara lain:


1. Seni rupa

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk seni dengan media yang dapat digenggam oleh mata dan dirasakan dengan sentuhan. Seni diekspresikan melalui bahan media, warna (warna), garis dan bentuk.

Perkembangan seni tradisional berkembang di zaman prasejarah. Ini muncul dari penemuan benda-benda seni dari zaman seni.

Benda-benda tersebut ditemukan dan dihargai oleh seni rupa tradisional seperti gelang, kapak pot, keramik dan beberapa lukisan. Contoh seni tradisional adalah patung Wamena dari Papua.


2. Seni musik

Seni musik adalah cabang seni yang membentuk seni dengan media yang ditangkap oleh telinga. Seni musik diekspresikan melalui media nada atau nada. Musik Nusantara adalah musik yang berkembang di Indonesia dan menekankan pada bahasa Indonesia.

Bahasa dan melodi yang digunakan juga terkait erat dengan karakteristik bahasa Indonesia. Musik di Indonesia terdiri dari musik rakyat, musik dangdut, musik langgam, musik gambus, musik bela diri dan musik pop. Alat musik tradisional seperti angklung, seruling, seruling dan lain-lain.


3. Seni tari

Tarian adalah cabang seni yang membentuk seni melalui media yang dapat ditangkap oleh mata. Tarian menggunakan media gerakan tubuh. Tarian tradisional adalah tarian yang menggabungkan semua gerakan tubuh yang mengandung makna tertentu.

Tarian tradisional ini mengandalkan keakuratan musik, fleksibilitas dan kekompakan pengaturan gerakan dan posisi. Gerakan dalam tarian tradisional tidak dapat diubah, sehingga memiliki gerakan yang sama.

Namun, setiap tarian mengubah komposisi gerakannya. Contoh tarian tradisional adalah tarian doa, tarian saman dan tarian serimpi.


4. Seni sastra

Seni sastra adalah karya seni dalam bentuk tulisan dan cerita dengan nilai artistik dan budaya yang mewakili keindahan bahasa dan bahasa untuk menyampaikan makna tertentu.

Seni sastra tradisional berarti karya seni yang diekspresikan dengan kata-kata atau bahasa yang diikuti oleh tradisi tradisional dan masih dilestarikan tanpa mengubah isinya. Contoh karya sastra tradisional seperti Mythen, Suluk, Legende, Saga dan lainnya.


5. Seni teater

Seni teater adalah karya seni yang diekspresikan melalui gerakan, kata-kata, suara, dan penampilan. Teater tradisional adalah bentuk pertunjukan seni dengan peserta dari lokasi tertentu.

Ini karena teater tradisional terkait erat dengan kebiasaan tempat itu. Selain itu, teater tradisional juga dipengaruhi oleh komunitas sosial dan struktur geografis daerah tersebut. Contoh teater tradisional adalah Ludruk dan Lenong.


Demikian Pembahasan Tentang Seni Tradisional: Pengertian, Ciri, Jenis, Fungsi dan Cabang dari Pendidikanmu
Semoga Bermanfaat Bagi Para Pembaca :)

Berita Artikel Lainnya: